Pekan
Biasa IV (H)
St. Blasius; St. Ansgarius; St. Gilbertus
St. Blasius; St. Ansgarius; St. Gilbertus
Bacaan
I : Ibr. 12:1-4
Mazmur : 22:26b-27.28.30.31-32
Bacaan Injil : Mrk 5: 21-43
Mazmur : 22:26b-27.28.30.31-32
Bacaan Injil : Mrk 5: 21-43
Sesudah
Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang
lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala
rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: ”Anakku perempuan sedang
sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya
ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di
situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah
dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya
malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita
tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari
belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya,
aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa,
bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus
mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di
tengah orang banyak dan bertanya: ”Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
Murid-murid-Nya menjawab: ”Engkau melihat bagaimana orang-orang ini
berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu
Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah
terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus
memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu:
”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan
sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari
keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: ”Anakmu sudah mati, apa perlunya
lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan
mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: ”Jangan takut, percaya saja!”
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus
dan Yohanes, saudara Yakobus. (Bacaan selengkapnya lihat Alkitab....)
Renungan
Di
tengah serangan rasa putus asa, Yairus kepala rumah ibadat dan perempuan yang
sakit pendarahan selama 12 tahun masih dapat mengobarkan iman mereka untuk
mencari Yesus. Mereka yakin bahwa Yesus yang penuh kuasa itu akan menolong
mereka untuk mengatasi penderitaan dan bahaya kematian yang mereka hadapi. Iman
penuh pengharapan yang mereka tunjukkan di saat paling kritis menberi
jawabannya. Perempuan itu disembuhkan, anak Yairus dihidupkan kembali.
Selalu ada krisis dalam kehidupan kita, namun sebesar apa pun krisis itu, kuasa Yesus jauh lebih besar makna, jujur dalam putus asa. Dia siap menolong kita yang berharap pada-Nya.
Tuhan, berilah aku iman yang penuh pengharapan untuk
mengandalkan pertolongan-Mu. Amin.