Hidup Baru
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu;
Yes. 58:9b-14; Mzm 86; Luk 5:27-32
Sikap Yesus terhadap para pendosa sudah tersirat dalam kisah-kisah sebelumnya. Pemungut cukai adalah orang yang tidak adil dan tak jujur dalam melaksanakan profesinya. Ia dianggap melanggar hukum Taurat, maka dia juga digolongkan dalam kelompok para pendosa. Yesus memanggil Lewi, si pemungut cukai, dari tengah-tengah kesibukan dan dari antara rekan-rekannya. Panggilan itu membawa sebuah keputusan radikal dalam diri Lewi, yaitu meninggalkan masa lampau dan menerima hidup baru yang ditawarkan Yesus.
Perubahan itu terjadi berkat perjumpaan dengan Yesus. Atas alasan itu, ia ingin merayakan pertobatan dan hidup barunya dengan membuat perjamuan bersama, yang dihadiri teman-temannya. Kehadiran Yesus dalam perjamuan keakraban tersebut menimbulkan konflik bagi kaum Farisi. Mereka sangat menjaga kesalehan dengan memisahkan diri dari para pendosa yang dianggap najis. Mereka mencela Yesus yang duduk makan sehidangan dengan para pendosa tersebut, karena dianggap berlawanan dengan tradisi keagamaan. Yesus mengata kan bahwa Ia datang untuk orang berdosa supaya mereka bertobat.
Orang-orang Farisi memegahkan diri sebagai orang yang paling “benar”, dan karena itu menganggap rendah orang lain sebagai “pendosa”. Mereka hidup dengan rasa aman yang palsu, seolah-olah mereka tidak butuh pertobatan. Pernahkah Anda menganggap orang lain lebih berdosa?