Mazmur: 50:1.8.16bc-17.20-21; R:14a
Bacaan Injil: Mrk. 8:11-13
Tanda Cinta
” ... Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.” (Mrk. 8:11)
Lisa, Saskia, Fina dan Yuli adalah empat sekawan. Belum lama ini mereka mendapatkan pasangan yang sangat mereka idam-idamkan. Lisa, Saskia dan Fina bercerita kepada Yuli bahwa pacar mereka sangat romantis. Mereka sering melewati waktu bersama dengan nonton, candle light dinner di restoran dan berbelanja di mall. Sang kekasih juga sering memberikan hadiah yang membuat mereka bahagia. Berbeda dengan kisah cinta Fina. Kekasihnya adalah orang yang sederhana, ia lebih senang mengajak Yuli dekat dengan alam. Mereka sering berpetualangan bersama, membahas tentang buku yang mereka suka dan pergi ke gereja berdua.
Mendengar kisah tiga sahabatnya, Yuli lantas bertanya pada pacarnya “Sebenarnya kamu cinta atau tidak sih sama aku? Sahabat-sahabatku sering mendapatkan hadiah dari pacar mereka, tapi aku tidak pernah mendapatkannya darimu.” Seraya tersenyum pacar Fina menjawab “Fina sayang, haruskah tanda cinta hanya diungkapkan dengan hadiah? Bagiku, kamu adalah hadiah terindah dan sebaliknya aku berharap, aku juga menjadi hadiah terindah untukmu dari Bapa di surga.”
“Kalau tidak ada buktinya, kami tidak percaya.” Itulah persepsi yang sering muncul dalam masyarakat. Banyak hal harus dibuktikan terlebih dahulu, barulah mereka percaya. Hal serupa juga dialami Yesus dalam pewartaan-Nya. Dalam injil diceritakan bahwa orang-orang Farisi meminta tanda dari surga. Tapi sayangnya, Yesus berkata, “Kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Mereka masih tidak percaya, meskipun sudah melihat dan mendengar mukjizat yang telah Yesus lakukan.
Pada saat ini, kita memang tidak bisa lagi melihat secara langsung mujizat yang Yesus lakukan. Tapi, kita masih bisa membaca kisah-Nya melalui kitab suci. Kita patut mengingat perkataan Yesus kepada Petrus “Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.” Marilah kita renungkan setiap kisah-Nya dan percayalah bahwa ia sangat mencintai kita.
Tuhan, aku tidak ingin mencobai Engkau dengan meminta tanda-tanda seperti orang Farisi. Aku mau percaya kepada-Mu dari setiap kisah yang ditulis dalam kitab suci. Amin.