Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

19 Februari 2015

Renungan Ziarah Batin == Kamis, 19 Februari 2015


Hari Kamis Sesudah Rabu Abu (U)

Bacaan I       : Ul. 30:15-20
Mazmur        : 1:1-2.3.4.6; R:40:5a
Bacaan Injil : Luk. 9:22-25

Yesus berkata: ”Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya kepada mereka semua: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”


Renungan

Dalam upacara Sakramen Krisma, biasanya menjelang doa penumpangan tangan Uskup, para peserta krisma harus mengulangi janji baptisnya. Janji itu berkisar pada dua jawaban pokok: ”percaya” kepada Allah dan karya-Nya dan ”menolak” setan serta pengaruhnya. Para peserta krisma harus mengulangi janji baptis dengan iman, sebagai tanda bahwa mereka ingin memilih kehidupan dan bukan kematian. Sebab Roh Kudus bekerja menolong manusia untuk memilih kehidupan Allah.

Dalam perjalanan menuju tanah terjanji, Musa ingin memperbarui kembali komitmen bangsanya, agar mereka tidak melupakan Allah yang telah membebaskan mereka dari penjajahan Mesir. Pilihan setia dan taat kepada Allah adalah pilihan kehidupan.

Sebagai pengikut Kristus, kita juga disebut umat terpilih, namun demikian kita tidak bisa terhindar dari perjalanan salib di padang gurun kehidupan ini. Salib Yesus bukan kutukan melainkan kehidupan, sebab dengan salib itu Yesus telah menebus dosa dunia. Dengan menerima salib Yesus, kita turut serta dalam karya keselamatan dunia dan diri kita sendiri. Apapun tantangannya pilihan itu harus diterima sebagai kebenaran iman. Iman akan Allah itu menyelamatkan.


Tuhan, bebaskan aku dari keinginan untuk menghindar dari perjalanan salib, sebab aku ingin memilih kehidupan yang berasal dari pada-Mu. Amin.

=====================

Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.


Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan, dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari ketiga. KataNya kepada mereka semua, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"

---ooOoo---

Ketika menghadapi kesulitan, banyak orang Kristiani berkata, "Penderitaanku tidak lebih berat dari salib yang dipikul oleh Yesus." Yang lain berkata, "Ini salib yang harus saya pikul, tetapi kalau saya memikulnya bersama Yesus, akan terasa ringan". Ungkapan ini merujuk ke perkataan Yesus, ketika berbicara tentang penderitaan-Nya dan syarat-syarat mengikuti Dia. "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya".

Dengan perkataan itu, Yesus berusaha menyadarkan para murid, bahwa mengikuti Dia tidak membebaskan orang dari penderitaan. Sebaliknya akan ada banyak tantangan yang menghadang. Itulah salib. Namun menghadapi salib ini orang perlu bersikap tenang, tabah dan tetap berharap pada Yesus, yang telah lebih dahulu memikul salib sampai ke puncak Golgota. Ia tidak membuang salib dan melarikan diri-Nya, karena Ia tahu bahwa salib Golgota akan menghantarNya ke Paskah, di mana kuasa maut dikalahkan.

Dalam hidup ini kita menghadapi berbagai bentuk salib. Jika kita tabah menanggung semuanya, kita menjadi semakin matang, kuat dan bijaksana dalam hidup. Tetapi kalau kita cengeng, marah dan beralih menjadi benci terhadap salib, kita membuang salib itu dan tak akan menjadi pribadi yang kuat, matang dan bijak di dalam hidup. 

  1. Apakah anda sering tergoda untuk melarikan diri dari tantangan dan persoalan yang anda hadapi?
  2. Apa prinsip yang anda pegang dalam menghadapi tantangan dan persoalan yang anda alami?