Hari Orang Sakit Sedunia,
SP Maria dr Lourdes; Saturninus; St. Gregorius II, Paus
SP Maria dr Lourdes; Saturninus; St. Gregorius II, Paus
Bacaan I: Kej. 2:4b-9.15-17
Mazmur: 104:1-2a.27-28.29b-30; R:1a
Bacaan Injil: Mrk . 7:14-23
Mazmur: 104:1-2a.27-28.29b-30; R:1a
Bacaan Injil: Mrk . 7:14-23
Pada suatu hari Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, "Kamu semua, dengarkan kepada-Ku dan camkanlah. Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." [Barang siapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!] Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya," Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukan kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang ke jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi, "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Renungan
Keluarga Pak Mikhael menolak anaknya Toto, yang lahir cacat akibat bisu dan tuli. Mereka mengabaikan pendidikannya dan Toto pun bertumbuh dengan persaaan terluka, karena tidak mendapat perhatian sama seperti adik dan kakaknya yang normal. Ia sering berkelahi dan bersikap kurang baik dengan siapa saja. Pak Mikhael kurang sadar bahwa manusia itu, meskipun ia berasal dari ”debu, namun ia memiliki napas kehidupan Allah”. Allah tinggal di dalamnya, mengerjakan segala sesuatu baginya dan menyelesaikannya juga. Manusia itu amat berharga di mata Allah, maka diberi-Nya tempat yang nyaman untuk hidup dalam Firdaus, dengan harapan agar manusia menjadi makhluk yang suci, memiliki hati nurani yang baik sehingga berkenan kepada-Nya.
Karena itu, Yesus menekankan bahwa yang membuat manusia itu najis dan kotor bukanlah yang tampak pada penampilan lahiriah, bukan juga karena makanan dan minuman yang ditelannya, melainkan pada sikap batin yang salah, yakni berpikir jahat, ingin bercabul, mencuri, membunuh, berzina, serakah, licik, berhawa nafsu jahat, iri hati, hujat, sombong, bebal. Hal-hal ini membuat manusia kehilangan Firdaus, baik kenyamanan maupun kebahagiaannya. Karena itu, setiap manusia kristiani hendaknya menjaga diri dari segala kenajisan batinnya.
Tuhan, ajarilah aku untuk menjaga sikap batin yang baik. Amin!