Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

13 Februari 2015

Renungan Sabtu, 14 Februari 2015



Menemukan Jalan

Pekan Biasa V; Kej 3:9-24; Mzm 90; Mrk 8:1-10

Untuk pertama kalinya manusia menjadi takut dengan Allah dan bersembunyi dari-Nya. Kisah berlanjut dengan usaha manusia membela diri dengan saling menyalahkan yang lain. Adam menyalahkan istrinya, lalu istrinya menyalahkan ular yang menggodanya. Lalu, Allah menghukum mereka semua dimulai dari hukuman terhadap ular.

Di luar taman Eden, sebenarnya manusia belajar untuk menjadi “manusia dewasa yang bertanggung jawab”. Perempuan itu akan menjadi ibu semua yang hidup, ia akan bersusah payah sewaktu mengandung dan akan kesakitan ketika melahirkan anaknya. Demikianpun laki-laki, ia akan bekerja keras dengan keringatnya dalam mengolah tanah untuk memperoleh makanan.

Hidup manusia di luar taman Eden diwarnai dengan penderitaan, kesakitan dan perjuangan. Allah mengusir manusia dari taman Eden supaya jangan memakan buah kehidupan yang membuat manusia hidup untuk selama-lamanya. Artinya Allah tidak menghendaki manusia menderita selama-lamanya. Allah menghendaki suatu saat manusia yang terusir ini akan kembali menjadi debu (mati) dan kembali hidup bersama Allah. Namun taman Eden dijaga oleh malaikat dengan pedang bernyala.

Manusia dengan usahanya tidak dapat menembusnya. Pintu yang tertutup itu akan dibuka kembali oleh Yesus Kristus, Sang Adam baru. Dialah yang mempersiapkan dan membentuk manusia menjadi ciptaan baru untuk menemukan jalan pulang dan hidup kembali bersama Allah di dalam Kerajaan-Nya..