Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

18 Desember 2015

Membuat Banyak Orang Israel Berbalik Kepada Allah

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Khusus Adven – Sabtu, 19 Desember 2015)


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


Pada zaman Herodes, raja Yudea, ada seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya hidup benar di hadapan Allah dan menuruti segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

Pada suatu kali, waktu tiba giliran kelompoknya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk  ke dalam Bait Suci dan membakar dupa di situ. Pada waktu pembakaran dupa, seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Lalu tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran dupa. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan. Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan dia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya dan ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka. Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati para bapak berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar. Dengan demikian ia menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu, “Bagaimanakah aku tahu bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya.” Jawab malaikat itu kepadanya, “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara kepadamu untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai hari ketika semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya kepada perkataanku yang akan dipenuhi pada waktunya.” Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, dan ia tetap bisu. Ketika selesai masa pelayanannya, ia pulang ke rumah.

Beberapa lama kemudian Elisabet, istrinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya, “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.” (Luk 1:5-25)

Bacaan pertama: Hak 13:2-7.24-25; Mazmur Tanggapan: Mzm 71:5-6,16-17


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

“Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka” (Luk 1:16).

Dari sejak kelahirannya, Yohanes Pembaptis sudah dipisahkan untuk menjadi seorang nabi dan bentara sang Mesias. Selagi dia bertumbuh dalam relasinya dengan Tuhan, Yohanes Pembaptis menjadi simbol hidup dari pengharapan bagi semua orang yang berjumpa dengan dirinya. Walaupun dia berbicara secara agresif tentang keadilan dan kekudusan Allah, panggilan Yohanes Pembaptis kepada orang-orang untuk bertobat secara spesifik memusatkan perhatian pada belas kasih Allah. Melalui pertobatan, Yohanes Pembaptis mengajak/mengundang mereka untuk melepaskan beban berat dosa-dosa mereka dan kembali dengan penuh sukacita kepada Tuhan Allah.

Selama pelayanan Yohanes Pembaptis, banyak orang masih belum sadar dan tidak memahami bahwa janji-janji Allah akan segera dipenuhi dan jalan satu-satunya bagi mereka untuk dapat menerima belas kasih Allah adalah melalui pertobatan. Itulah sebabnya mengapa Yohanes mempersiapkan jalan dengan memanggil Israel agar mengakui dosanya dan menerima pengampunan. Allah senantiasa siap untuk membebaskan umat-Nya dari beratnya beban-beban mereka. O betapa Dia rindu melihat kita melepaskan apa saja yang menghalangi kita untuk mendekat kepada-Nya dan menerima berkat-berkat-Nya.

Apakah aneh apabila kita melihat orang-orang menjadi penuh sukacita disebabkan oleh khotbah Yohanes Pembaptis tentang pertobatan? Seringkali tanggapan kita ketika melihat dosa dalam dunia atau dalam kehidupan kita sendiri adalah ketiadaan pengharapan. Namun, apabila diinspirasikan oleh Roh Kudus, maka panggilan untuk melakukan pertobatan menjadi suatu undangan untuk memulihkan relasi kita dengan Bapa surgawi. Kelekatan kita pada dosa-dosa dan kelemahan-kelemahan kita dapat memblokir penerimaan kita akan karunia yang paling berharga, yaitu pengampunan mutlak dari Bapa surgawi yang penuh belas kasih, yang sangat mengasihi kita. Dengan karunia indah ini, kesedihan kita dapat digantikan dengan pengharapan.

Pengakuan dosa lewat sakramen rekonsiliasi adalah suatu cara yang mempunyai kuat-kuasa guna mempersiapkan kedatangan Tuhan dalam masa Adven ini. Ketika kita mengambil keputusan untuk kembali kepada Allah, maka diri kita dibersihkan secara lengkap. Tidak ada sedikit pun noda yang tersisa. Belas kasih Allah hampir tidak berarti apa-apa bagi kita, jika kita tidak mengalaminya secara pribadi. Sekarang, apa lagi yang kita nantikan? Marilah kita mendatangi kamar pengakuan dan berjalan keluar dalam persekutuan dengan Allah. Kita dapat mengandalkan rahmat-Nya selagi kita mencari pengampunan-Nya. Allah dapat menyatakan kasih-Nya yang besar secara paling baik dalam hati yang bertobat.

Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku penuh dengan puji-pujian untuk mengidungkan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 71: 3-4a.5-6ab.16-17)

  1. Jadilah bagiku Gunung Batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari jangan orang fasik.
  2. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
  3. Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

DOA: 
Bapa surgawi, Engkau adalah Allah yang berbelas kasih. Aku telah meninggalkan kebaikan-Mu dan sekarang ingin kembali kepada-Mu dengan mengakui segala dosa-dosaku. Aku sungguh rindu agar dapat direkonsiliasikan secara penuh dengan Engkau, dan aku sadar bahwa inilah yang Kaukehendaki dari diriku. Ya Bapa, ampunilah aku orang berdosa. 
Amin.