Orang banyak bertanya kepadanya, “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya kepada mereka, “Siapa saja yang mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan siapa saja yang mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” Pemungut-pemungut cukai juga datang untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya, “Guru, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya, “Jangan menagih lebih banyak daripada yang telah ditentukan bagimu.” Prajurit-prajurit juga bertanya kepadanya, “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka, “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi sekam akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. (Luk 3:10-18)
Bacaan Pertama: Zef 3:14-18; Mazmur Tanggapan: Yes 12:2-6; Bacaan Kedua: Flp 4:4-7
Ketika Yohanes Pembaptis mulai melakukan pewartaannya dalam rangka menyiapkan orang-orang untuk menyambut kedatangan Mesias yang dijanjikan itu, dia menyebabkan “ramai-ramai” dalam masyarakat. Banyak orang mulai berkumpul di sekeliling diri Yohanes Pembaptis, meminta kepadanya nasihat-nasihat dan menerima baptisan pertobatan dari dirinya. Yohanes Pembaptis telah menyebabkan suatu sensasi sedemikian rupa sehingga banyak orang mulai bertanya-tanya apakah dia sendirilah sang Mesias yang dinanti-nantikan itu.
Akan tetapi, Yohanes Pembaptis tetap jelas tentang misi yang diembannya: Dia hanya diutus untuk membaptis dengan air, bukan dengan Roh Kudus. Baptisannya adalah suatu baptisan untuk menyiapkan baptisan penuh yang akan diberikan oleh Yesus.
Kata-kata Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil hari ini memberi pencerahan penting tentang misi Yesus, sesuatu yang berada pada jantung Natal itu sendiri, namun yang dapat luput terlihat dari waktu ke waktu. Yohanes memahami bahwa Yesus telah datang tidak hanya untuki mengusir dosa, melainkan juga membaptis umat-Nya dengan Roh Kudus. Kedatangan Mesias bukanlah untuk sekadar mengusir dosa dari hati manusia, melainkan juga teristimewa untuk mengisi diri kita dengan hidup dan kuasa Allah sendiri.
Semakin dalam kita hidup dalam persekutuan dengan Roh Kudus, semakin lebar pula kiranya pintu gerbang surga terbuka bagi kita. Roh Kudus inilah jalan kita kepada kedalaman hati Allah. Oleh karena itu, selagi kita mempersiapkan perayaan kedatangan Yesus pada hari Natal, dan selagi kita menyiapkan diri untuk kedatangan-Nya dalam kemuliaan pada akhir zaman, marilah kita menyambut Roh Kudus masuk ke dalam hati kita lebih dalam lagi.
DOA:
Roh Kudus Allah, terima kasih penuh syukur kusampaikan kepada-Mu, karena Engkau telah menyatakan Yesus Kristus kepadaku. Dalam Engkau aku dapat menemukan kasih Allah yang kekal, dalam Engkau aku dapat menghindari dosa, dan dalam Engkau pula aku dapat secara mendalam menarik pelajaran sangat berharga dari kehidupan Yesus sebagai seorang manusia. Datanglah, ya Roh Kudus, dan lanjutkanlah karya-Mu dalam diriku.
Amin.