Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

07 Maret 2017

Rabu, 08 Maret 2017 == Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Lukas 11:29-32
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)

Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah daLukas 11:29-32n berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
  2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
  3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)

Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yunus tidak bisa lari dari panggilan Allah. Secara misterius, ia tiba di Niniwe guna memberitakan pertobatan dan pengampunan Allah. Sungguh ajaib, bangsa itu memaklumkan puasa, menandai dirinya dengan abu, dan berdoa siang-malam kepada Allah. Dan Allah membatalkan hukuman-Nya.

Seperti Yunus, Yesus – seluruh ajaran dan karya pelayanan-Nya – merupakan panggilan untuk bertobat dan membarui diri secara radikal (metanoia – Yun.). Ia datang untuk mengajak kita bertobat dan percaya kepada Allah. Melalui banyak mukjizat-Nya, Yesus memanggil kita untuk bertobat; bukan karena takut mendapatkan hukuman, tetapi karena mengenal dan mengimani bahwa Allah adalah kasih, dan di dalam kasih akan selalu ada pengampunan dan hidup.


Mengapa mereka—dan juga kita pada masa ini—masih sulit untuk sungguh bertobat? Karena pertobatan itu bukan soal melihat, mendengar, ketidaksiapan, tetapi soal kemauan. Maka, permenungan kita hari ini adalah: Maukah kita, seperti Ratu dari Selatan dan penduduk Niniwe, untuk berbalik dari dosa dan kembali kepada Allah? Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Allah pun akan selalu memberikan rahmat pengampunan di awal pertobatan kita.


Santo Yohanes de Deo, Pengaku Iman

Perjalanan hidup Yohanes hingga meraih mahkota kekudusan sungguh mengagumkan. Ia lahir di Montemor o Novo, Lisabon Timur, Portugal pada tanggal 8 Maret 1495. Nama julukannya ˜Yohanes de Deo", yang berarti ˜Yohanes yang diutus Allah" diberikan oleh Uskup dari Tuy, Spanyol karena karya pengabdiannya yang tulus bagi orang-orang miskin dan orang sakit.

Di masa mudanya, ia tidak memperlihatkan tanda-tanda yang menunjukkan kesuciannya di kemudian hari. Ia sebaliknya menjalani suatu cara hidup yang tidak terpuji. Semasa kecilnya, ia pernah kabur dari rumah orangtuanya dan lari ke Spanyol. Di sana ia menjadi seorang gembala. Kemudian ia menjadi tentara dalam perang melawan Perancis. Seusai perang itu, Yohanes menjadi anggota sebuah kelompok tentara yang ditugaskan untuk menyerang Turki. Keterlibatannya dalam perang-perang ini membuatnya tidak lagi memperhatikan kewajiban-kewajiban imannya.

Ketika berumur 40 tahun, ia bertobat dan kembali menjalankan kewajiban-kewajiban imannya. Untuk menebus dosa-dosanya, ia pergi ke Afrika untuk membebaskan orang-orang Kristen yang dipenjarakan oleh orang-orang Moor. Ia bermaksud menjadi martir bagi orang-orang itu. Tetapi atas nasehat dari bapa pengakuannya, ia kembali ke Spanyol. Ia pergi ke Gilbraltar dan menyebarkan Injil dengan menjual buku-buku rohani dan gambar-gambar Kudus. Dari Gilbraltar, ia berpindah ke Granada. Disana ia mendirikan sebuah toko kecil yang menjual barang-barang kudus dan rajin menjalankan kewajiban-kewajiban beragama. Awal kehidupannya sebagai "manusia baru" di dalam Allah berawal dari sentuhan khotbah Beato Yohanes dari Avilla. Khotbah ini sungguh menyadarkan dia akan kebejatan hidupnya di masa lampau. Ia sungguh menyesal bahkan sampai sakit dan harus berbaring di rumah sakit selama beberapa waktu.

Setelah sembuh, ia memutuskan untuk mengabdikan seluruh sisa hidupnya bagi kepentingan orang-orang miskin dan sakit di Granada. Untuk itu, ia mengumpulkan orang-orang miskin dan sakit di rumahnya di bawah tanggungan dan perawatannya. Dengan bantuan para penderma lainnya, ia sungguh berhasil dalam karyanya. Semua orang mengakui pengabdiannya yang tulus itu, termasuk Uskup Agung Granada dan Uskup Tuy, Spanyol, yang memberinya julukan Yohanes "Deo".

Sekali peristiwa, ia mendapati seorang miskin yang terkapar hampir mati di jalan yang dilaluinya. Segera ia membawa orang sakit itu ke rumah sakit untuk merawatnya. Ketika ia memandikan orang sakit itu, ia tertegun heran karena luka-luka tembusan paku pada kedua kaki orang itu memancarkan cahaya. Sementara itu ia mendengar seseorang berkata: "Yohanes, apa yang kaulakukan untuk orang-orang sakit dan miskin ini, kaulakukan juga untuk Aku."Lalu serta merta orang sakit itu lenyap dari pandangannya. Orang sakit itu ternyata Yesus yang menampakkan diri pada Yohanes sebagai seorang sakit yang tidak berdaya. Yohanes meninggal pada tanggal 8 Maret 1550 di Granada, Spanyol Selatan. Ia digelari ˜beato" pada tanggal 21 September 1638 oleh Paus Urbanus VIII, dan ditetapkan kudus pada tanggal 16 Oktober 1690 oleh Paus Aleksander VIII. Kemudian pada tahun 1886 Paus Leo XIII mengangkatnya sebagai ˜pelindung surgawi semua rumah sakit dan orang-orang sakit". 

Santo Filemon dan Apolonios, Martir

Menurut kisah kuno, Filemon disuap oleh diakon Apolonios yang takut akan hukuman mati yang dijatuhkan atas dirinya, untuk membawa persembahan kepada dewa-dewa dengan mengenakan pakaiannya. Hal ini kiranya dapat mengelabuhi mata para penguasa. Di pihak lain, Filemon sendiri tentu tidak berkeberatan karena ia masih kafir dan biasa membawa kurban kepada dewa-dewa. Filemon menerima suap itu dan bersedia melakukan apa yang diminta oleh Apolonios. Namun di muka mezbah dewa, Filemon tergerak oleh Rahmat Allah sekonyong-konyong berubah pendiriannya dan mengaku beriman kepada Kristus. Menyaksikan hal itu, Apolonios menyesali perbuatan itu lalu bertobat. Mereka berdua kemudian dibunuh bersama karena imannya. 

Santo Yulianus dari Toledo, Uskup

Semenjak masa mudanya, Yulianus mengikuti pendidikan di Toledo di bawah bimbingan Santo Eugenius II. Pendidikan itu berhasil menanamkan dalam dirinya benih panggilan hidup membiara. 
Ia kemudian masuk biara di Agli, dekat Toledo. Pendidikan lanjutan di biara ini menghantarnya menjadi seorang ahli ilmu ke Tuhanan dan seorang pemimpin yang bijaksana. Bakat-bakatnya berkembang pesat. Diantara rekan-rekannya sebiara, ia dikenal rajin, ramah dan rendah hati. Karena itu, ia kemudian diangkat mejadi pemimpin biara Agli.

Pada tahun 680, Yulianus di tabhiskan menjadi uskup Agung Toledo, Spanyol Tengah. Ia adalah Uskup pertama yang memimpin seluruh negeri Spanyol. Sebagai seorang uskup dan ahli ilmu ke Tuhanan, ia memiliki kuasa dan pengaruh yang besar di Spanyol. Keuskupannya diatur dengan bijaksana. Selama masa kepemimpinannya, ia mengikuti beberapa konsili gereja. Liturgi Mazarabic yang dipakai semua orang Kristen Moor diperbaharuinya sehingga lebih berkenan di hati umat. Ia meninggal pada tahun 690.