“Rasul Paulus kaya akan cinta Kristus. Selama ia memiliki itu, ia menganggap dirinya yang paling bahagia di antara raja, pemerintah dan penguasa”
Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.
(2Tim 11:12; 4:8)
Doa
Allah Bapa cahaya dunia, hari ini kami mengenangkan pertobatan Santo Paulus, dan mohon, agar kami pun Kaupertobatkan dan Kaupanggil menjadi pewarta sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)
"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (do-f, 4/4 PS 827)
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
- Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
- Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-18)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Disadari ataupun tidak, kita selalu punya kaitan dengan orang lain baik langsung maupun tidak entah karena ada hubungan darah ataupun karena hubungan kekerabatan. Realitas dan kesadaran ini membawa kita kepada kenyataan lain bahwa Anda dan saya, kita sebenarnya selalu menjadi duta kehadiran yang lain entah itu keluarga, masyarakat, dan bangsa kita. Dari logat kita dalam berbicara, orang dapat mengetahui dari mana kita berasal dan dalam diri seorang anak, orang dapat menilai dari keluarga mana dia berasal dan siapa sebenarnya orangtuanya. Duta itu membawa pesan yang telah didapatkan dari yang mengutus kita. Dalam keseharian kehadiran kita menjadi tanda kehadiran kelompok atau keluarga kita. Misalnya saja; pernah seseorang mengatakan kepada saya, “Romo di sekolah ini banyak guru yang beragama Katolik, tetapi kok para siswanya tidak disiplin dan taat ya?” ungkapan singkat ini memperlihatkan bahwa kehadiran umat Katolik di tengah masyarakat sangat diperhatikan. Orang sekitar mengenal kalau orang Katolik itu disiplin, tetapi kenyataannya justru berbeda.
Pengalaman ini mau menggambarkan bahwa kehadiran kita sebagai duta itu sangat penting. Kitalah duta pewarta Injil. Orang mengenal kita bukan karena kehebatan tetapi justru karena kerendahan hati dan cinta kita kepada mereka. Injil hari ini meminta kita untuk menjadi pewarta sukacita Tuhan kepada sesama. “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Sukacita itu bisa kita bagikan ketika kita mampu berkomunikasi dari hati ke hati. Orang yang rendah hati bisa berkomunikasi dengan hati pula. Teladan Rasul Paulus dapat menjadi inspirasi kita. Pertobatan dan semangat pewartaannya menjadi motivasi kita dalam hidup beriman. Sekarang pertanyaan bagi kita, sudahkah kita membuka hati bagi sesama agar kita bisa menjadi duta Kristus di tengah dunia? Pribadi yang rendah hati akan menghayati imannya dan imannya akan bersinar di tengah kegelapan dunia, di tengah masyarakat yang haus akan kebaikan dan cinta kasih.