“Masuklah ke dalam luka-luka Kristus yang tersalib. Di situ engkau akan belajar menjaga indramu, engkau akan memiliki kehidupan batin dan dengan tak henti-hentinya engkau mempersembahkan kepada Bapa penderitaan Allah kita Yesus Kristus dan penderitaan Bunda Maria, untuk menebus dosamu dan dosa semua manusia.”
Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka."
(Yeh 34:11; 23-24)
Allah Bapa Maha Pengasih, Santo Timotius dan Titus Kaulimpahi bakat, yang mereka perlukan dalam kegiatan kerasulan. Semoga berkat doa restu mereka kami di dunia ini hidup secara jujur dan saleh, agar kelak dapat Kauterima di tanah air surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)
Pada waktu itu Daud pergi mengangkut tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud, dengan sukacita. Setiap kali para pengangkat tabut Tuhan itu maju enam langkah, Daud mengurbankan seekor lembu dan seekor anak lembu tambun. Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia mengenakan baju efod dari kain lenan. Daud dan segenap orang Israel mengangkut tabut Tuhan diiringi sorak-sorai dan bunyi sangkakala. Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, yakni di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu; kemudian Daud mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan di hadapan Tuhan. Setelah Daud selesai mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam. Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)
"Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak-sorai."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10)
- Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
- Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
- Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
- Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada banyak persaudaraan yang muncul dalam lingkungan kita. Persaudaraan yang dibangun atas dasar keturunan. Ada juga persaudaraan yang dibangun atas dasar hobi-minat yang sama yang dimiliki oleh masing-masing orang, baik itu dalam bidang olahraga, seni atau bisnis tertentu. Persaudaraan itu juga menjadi perhatian Tuhan Yesus. Dalam kesempatan bersama orang banyak, Tuhan Yesus menyatakan kepada mereka, bahwa Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Kita banyak menjumpai orang-orang yang telah menjalankan kehendak Allah. Daud bersukacita karena ia telah melaksanakan kehendak Allah dengan baik, yakni mengantar tabut Allah dengan selamat di kemah. Ia mempersembahkan kurban persembahan kepada Allah dan membagi-bagikan persembahan kepada seluruh rakyat (lih. 2Sam 6:17-19).
Bunda Maria adalah pribadi pertama yang mengimani kehendak Allah yang menyelamatkan manusia dalam diri putranya, Yesus. Dengan imannya itu, Bunda Maria rela mengandung dan merawat Putranya, Yesus. Dengan imannya itu, Bunda Maria rela mengandung dan merawat Putranya hingga Putranya tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu Bunda Maria senantiasa mengarahkan hidupnya kepada Yesus. Ia setia mengikuti Yesus sampai berada dibawah kayu salib. Kehendak Allah tersebut juga dijalani oleh St. Timotius dan St. Titus yang kita peringati pada hari ini. Timotius menjadi murid Rasul Paulus dalam mewartakan kehendak Allah. Ia menjadi Uskup di Efesus dan menjadi martir di sana. Titus juga murid Rasul Paulus. Ia menemani perjalanan Paulus untuk mewartakan kehendak Allah. Ia menjadi Uskup di Pulau Creta dan wafat pada abad kedua.
Kedua santo yang kita peringati ini dapat menjadi teladan bagi kita dalam menjalankan kehendak Allah. Menjalani kehendak Allah itu mampu membangun dan memperdalam persaudaraan kita dengan siapapun. Dalam menjalankan kehendak Allah dibutuhkan semangat pemberian diri secara tulus kepada Kristus yang menjadikan kita suadara-Nya.
(Mrk 16: 15; Mat 28: 20)
Pergilah ke seluruh dunia, dan wartakanlah Injil. Aku bersamamu selalu, sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada banyak persaudaraan yang muncul dalam lingkungan kita. Persaudaraan yang dibangun atas dasar keturunan. Ada juga persaudaraan yang dibangun atas dasar hobi-minat yang sama yang dimiliki oleh masing-masing orang, baik itu dalam bidang olahraga, seni atau bisnis tertentu. Persaudaraan itu juga menjadi perhatian Tuhan Yesus. Dalam kesempatan bersama orang banyak, Tuhan Yesus menyatakan kepada mereka, bahwa Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Kita banyak menjumpai orang-orang yang telah menjalankan kehendak Allah. Daud bersukacita karena ia telah melaksanakan kehendak Allah dengan baik, yakni mengantar tabut Allah dengan selamat di kemah. Ia mempersembahkan kurban persembahan kepada Allah dan membagi-bagikan persembahan kepada seluruh rakyat (lih. 2Sam 6:17-19).
Bunda Maria adalah pribadi pertama yang mengimani kehendak Allah yang menyelamatkan manusia dalam diri putranya, Yesus. Dengan imannya itu, Bunda Maria rela mengandung dan merawat Putranya, Yesus. Dengan imannya itu, Bunda Maria rela mengandung dan merawat Putranya hingga Putranya tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu Bunda Maria senantiasa mengarahkan hidupnya kepada Yesus. Ia setia mengikuti Yesus sampai berada dibawah kayu salib. Kehendak Allah tersebut juga dijalani oleh St. Timotius dan St. Titus yang kita peringati pada hari ini. Timotius menjadi murid Rasul Paulus dalam mewartakan kehendak Allah. Ia menjadi Uskup di Efesus dan menjadi martir di sana. Titus juga murid Rasul Paulus. Ia menemani perjalanan Paulus untuk mewartakan kehendak Allah. Ia menjadi Uskup di Pulau Creta dan wafat pada abad kedua.
Kedua santo yang kita peringati ini dapat menjadi teladan bagi kita dalam menjalankan kehendak Allah. Menjalani kehendak Allah itu mampu membangun dan memperdalam persaudaraan kita dengan siapapun. Dalam menjalankan kehendak Allah dibutuhkan semangat pemberian diri secara tulus kepada Kristus yang menjadikan kita suadara-Nya.
(Mrk 16: 15; Mat 28: 20)
Pergilah ke seluruh dunia, dan wartakanlah Injil. Aku bersamamu selalu, sabda Tuhan.