Melalui perumpamaan - satu bentuk mengajar-Nya yang khas - Yesus mengajarkan supaya masuk ke dalam Kerajaan-Nya Bdk. Mrk 4:33-34.. Lewat perumpamaan Ia mengundang ke perjamuan Kerajaan-Nya Bdk. Mat 22:1-14., tetapi menuntut juga keputusan yang radikal. Untuk memperoleh Kerajaan itu, orang harus melepaskan segala sesuatu Bdk. Mat 13:44-45.; kata-kata hampa tidak mencukupi; perbuatan sangat dibutuhkan Bdk. Mat 21:28-32.. Perumpamaan perumpamaan itu seakan-akan menempatkan sebuah cermin di depan manusia, dalamnya ia dapat mengerti: Apakah ia menerima kata-kata itu sebagai tanah yang berbatu-batu atau sebagai tanah yang baik? Bdk. Mat 13:3-9. Apa yang ia lakukan dengan talenta yang ia terima? Bdk. Mat 25:14-30. Yesus dan kehadiran Kerajaan di dunia adalah inti semua perumpamaan. Orang harus masuk ke dalam Kerajaan, artinya harus menjadi murid Kristus, untuk "mengetahui rahasia Kerajaan surga" (Mat 13:11). Untuk mereka yang "ada di luar (Mrk 4:11), segala sesuatu tinggal rahasia Bdk. Mat 13:10-15..
Seorang penabur keluar menabur benih. Benih itu sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan suburnya dan menghasilkan buah.
(Mrk 4:3.8)
Allah Bapa Maha Penyayang, Engkau telah membangun dunia menjadi tempat tinggal-Mu melalui Yesus Tuhan kami. Kami mohon, semoga Ia sebagai batu sendi selalu menghimpun kami dan menjadikan kami umat kesayangan-Mu yang mengenal Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)
"Aku akan membangkitkan keturunanmu dan Aku akan mengokohkan kerajaannya."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
- Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
- Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
- Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ternyata, tidak semua benih Sabda Tuhan yang ditaburkan dalam hati manusia itu tumbuh dan berbuah. Alasannya, manusia tidak sungguh-sungguh membuka hati, mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan itu.
Ada yang hanya sekadar mendengar Sabda Tuhan tetapi tidak merenungkan dan melaksanakannya. Ada yang mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya tetapi tidak menghidupi dan melaksanakannya. Ada yang mendengarkan Sabda Tuhan, merenungkan dan berusaha melaksanakannya, namun hatinya dipenuhi dengan iri hati, kebencian, keserakahan, kesombongan, kemabukan, percabulan dan sebagainya, sehingga Sabda Tuhan tidak bisa bertumbuh, berkembang dan berbuah melimpah. Tetapi, ada juga yang mendengarkan Sabda Tuhan, merenungkan dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan setia sehingga menghasilkan buah-buah kebaikan yang berlimpah. Kuncinya, mau mempraktikkan lima M. Apa itu?
- Menerima Sabda Tuhan (bdk. Yak 1:21). Dengan menerima dan membuka diri terhadap Sabda Tuhan, orang dapat dengan mudah dibentuk oleh Tuhan.
- Meneliti Sabda Tuhan (bdk. Yak 1:25). Maksudnya, kita membaca Sabda Tuhan dan merenungkannya dengan teliti dan serius sampai kita menemukan kedalamannya. Seperti sebuah akar pohon yang terus merambat ke bawah tanah sampai menemukan sumber air.
- Melakukan Sabda Tuhan (bdk. Yak 1:25). Untuk berakar dan bertumbuh di dalam iman, maka melakukan Sabda Tuhan adalah syarat utama. Banyak orang hanya membaca Sabda Tuhan tetapi tidak melakukannya sehingga mereka tidak mengalami perubahan dalam hidupnya. Lakukan Sabda Tuhan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
- Membuang segala semak berduri dan batu-batu kelemahan. Kemudian, kita memupuknya dan menyirami Sabda Tuhan secara teratur melalui perayaan Ekaristi, pembacaan Kitab Suci, renungan, doa dan meditasi setiap hari.
- Membagikan Sabda Tuhan (bdk. Yak 1:26). Kita akan makin berakar di dalam Sabda Tuhan kalau apa yang telah kita alami, kita bagikan sebagai berkat bagi sesama di sekitar kita.
Berbahagialah orang yang menyambut Sabda Allah dalam hati yang tulus dan jujur dan menghasilkan buah dengan sabar.
(Lih. Mrk 8:15)