Saudara-saudari terkasih, dalam sekolah para kudus, hendaklah kita jatuh cinta dengan sakramen ini! Marilah kita berpartisipasi dalam Misa Kudus dengan rekoleksi, untuk memperoleh buah-buah rohaninya, marilah kita memperkaya diri kita dengan Tubuh dan Darah Tuhan kita, tiada henti diberi makan oleh rahmat ilahi! Hendaklah kita dengan rela dan lebih sering berdiam bersama Sakramen Mahakudus, dalam percakapan dari hati ke hati!
Orang bijaksana akan bersemarak, cemerlang laksana matahari, dan guru kebenaran akan berseri, kemilau laksana bintang abadi.
(Dan 12:3)
Doa
Allah Bapa Mahabijaksana, berkat pertolongan-Mu Santo Tomas Aquino telah mempersembahkan ilmu dan pengabdiannya guna menyemarakkan Gereja-Mu. Kami mohon, semoga kami selalu terbuka terhadap ajaran pujangga-Mu ini, dan berilah kami kemampuan untuk menyelami dan menghayati iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:18-19.24-29)
"Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku?"
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ayat. (Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14)
- Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud, dan akan segala penderitaannya. Ingatlah bagaimana ia telah bersumpah kepada Tuhan, dan telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub.
- ”Sungguh, aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, dan tidak akan berbaring di ranjang petiduranku; aku tidak akan membiarkan mataku tertidur, atau membiarkan kelopak mataku terlelap; sampai aku mendapat tempat bagi Tuhan, kediaman bagi Yang Mahakuat dari Yakub.”
- Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka, akan duduk di atas takhtamu.”
- Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.”
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:105)
Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini Gereja memperingati St. Tomas Aquino. Ia lahir di Italia pada tahun 1225 dari keluarga bangsawan yang kaya raya. Ketika kanak-kanak, ia belajar di biara Monte Cassino. Karena kecerdasannya, oleh Abas di biara itu, dia dikirim ke Universitas Napoli. Di Universitas itu, ia berkembang pesat dalam pelajaran filsafat, logika, retorika, musik dan matematika. Di Universitas itu dia mempelajari karya-karya Aristoteles yang sangat mempengaruhi pandangan-pandangannya. Keluarganya berharap dia masuk ke biara Benediktin, tetapi dia menolak. Dia lebih memilih masuk ke biara Dominikan. Perselisihan dengan keluarganya itu mengakibatkan dia dipenjara selama dua tahun. Selama di penjara dia membaca buku-bukui rohani, mempelajari Kitab Suci, Metafisika Aristoteles, dan buku-buku filsafat lainnya. Melihat apa yang dilakukan oleh Tomas itu, keluarganya kemudian menyetujui keinginannya masuk biara Dominikan.
Ia melanjutkan studi di Paris, lalu ke Cologna Jerman sampai akhirnya dia ditahbiskan di Jerman pada tahun 1250. Dia kemudian diangkat menjadi profesor di Universitas Paris. Ia menjadi seorang pujangga terkenal. Tulisan-tulisannya menjadi harta Gereja yang tak ternilai manfaatnya sampai saat ini. Taraf kemurniannya tidak kalah dengan ketajaman akal budinya; kerendahan hatinya tidak kalah dengan kecerdasan dan kebijaksanaannya.
Kisah Tomas Aquinas itu menginspirasi kita untuk tidak jemu-jemu menggunakan segala kecerdasan, keahlian, ketrampilan yang kita miliki untuk kebaikan banyak orang. Segala kelebihan yang ada pada manusia sebenarnya adalah anugerah yang perlu dibagikan pada sesamanya. Hidup ini biarlah seperti pelita yang terus bersinar menyinari sesamanya.
Kami memberitakan Kristus yang disalibkan; Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
(1Kor 1:23-24)