Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

21 Januari 2016

Kamis, 21 Januari 2016 - Peringatan Wajib Sta. Agnes, Perawan dan Martir

Agnes tidak takut akan tangan algojo berdarah, Ia tidak bergerak oleh suara rantai berat yang gemerincing 

Pembuka


Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan piala bernyala.

Doa 


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, yang lemah dalam pandangan orang Kaupilih untuk mempermalukan yang kuasa. Hari ini kami kenangkan kesaksian Santa Agnes, yang menyerahkan nyawa demi imannya. Buatlah kami teguh dalam iman dan tetap setia sampai akhir. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (18:6-9; 19:1-7)



"Saul berikhtiar membunuh Daud."

Sesudah Daud mengalahkan Goliat, orang Filistin itu, pasukan-pasukan Israel pulang. Maka di segala kota Israel, keluarlah wanita-wanita menyongsong Raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Maka bangkitlah amarah Saul dengan amat sangat! Perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya, “Kepada Daud mereka perhitungkan berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkan beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun akan jatuh kepadanya.” Sejak hari itu Saul selalu menaruh dendam kepada Daud. Maka Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawai-pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul itu, sangat suka kepada Daud, sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud, “Ayahku Saul berikhtiar membunuhmu. Oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana. Aku akan keluar dan mendampingi ayahku di padang tempatmu itu. Aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu dan aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu.” Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya, “Janganlah Raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu. Bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu! Daud telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan karena dia, Tuhan telah memberikan kemenangan besar kepada seluruh Israel. Tatkala melihatnya, engkau bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?” Saul mendengarkan perkataan Yonatan, lalu bersumpah, “Demi Tuhan yang hidup, ia tidak akan dibunuh.” Lalu Yonatan memanggil Daud, dan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul, dan ia bekerja padanya seperti semula.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada Allah, aku percaya tidak takut.
Ayat (Mzm 56:2-3.9-10a.10b-11.12-13, R:5bc)

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari mereka memerangi dan menghimpit aku! Seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang menyerbu aku dari tempat tinggi.
  2. Tuhan, Engkau tahu akan sengsaraku, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaucatat? Musuhku akan mundur pada waktu aku berseru.
  3. Aku yakin, bahwa Allah berpihak kepadaku. Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Tuhan, yang sabda-Nya kujunjung tinggi.
  4. 4. Kepada-Nya aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku? Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kupenuhi dan kurban syukur akan kupersembahkan kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)


"Roh-roh jahat berteriak, "Engkau Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia."

Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya. Sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan
 


Daya tarik Daud bukan pertama karena pesona fisik, tetapi karena kecakapannya dalam menggunakan senjata saat berperang. Ketika masih belia, ia mengalahkan Goliat, dan kemudian dengan sangat gemilang mengalahkan “berlaksa-laksa” pasukan Filistin. Karena itu, orang banyak berarak, menari dan menyanyi untuk mengelukan dia (1Sam 18). Tetapi, semua itu terjadi karena Allah bekerja dalam diri Daud.

Banyak orang dari pelbagai daerah berbondong-bondong datang kepada Yesus. Daya tarik Yesus terletak pada kuasa mukjizat, pengajaran tentang Injil dan yang paling kuat adalah cinta-Nya yang menyembuhkan. Mukjizat memperkuat ajaran dan kesaksian akan cinta-Nya. Sebab itu, cinta lebih besar dan jauh lebih kuat daripada mukjizat. Cinta menjadi mahkota untuk semua ajaran dan tindakan-Nya.

Salah satu bentuk tindakan Yesus adalah sebagai penyembuh, tabib atau dokter. Bahkan Yesus adalah dokter super ahli karena segala penyakit dapat disembuhkan. Itu hanyalah salah satu tanda cinta dan kepedulian Yesus terhadap sesama yang menderita. Tetapi, kebaikan selalu mempunyai musuh, yaitu dari orang yang tidak percaya dan merasa dirugikan karena kebaikan. Karena itu, Yesus selalu ada waktu untuk menyingkir atau menghindar (Mrk 3:7). Bukan karena takut, tetapi karena waktu-Nya belum tiba.

Apa yang tidak dapat dilakukan oleh seorang dokter bahkan dokter spesialis pun adalah menyembuhkan orang sakit karena kerasukan roh jahat. Tetapi, tidaklah demikian bagi Yesus. Karena kuasa-Nya sebagai Putra Allah, hanya karena melihat Dia saja, roh-roh jahat sudah jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah.”Ternyata, setan pun mengenal siapa Yesus. Hari ini kita disadarkan bahwa kalau setan saja mengenal Dia, semua orang mestinya tidak terlalu sulit untuk mengenal Dia. 



http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Agnes dari kata Agnus, yang berarti anak domba. Sebagaimana Yesus, Sang “Agnus” Dei, Anak domba Allah, Sta. Agnes disembelih. Cinta akan Yesus menguatkan bahkan menguasainya, sehingga ia dapat mengatasi derita yang amat hebat itu. Kita perlu percaya dan mempercayai Yesus seperti Santa Agnes. “Cinta-Nya” sampai mati di kayu salib, lebih indah dan mulia daripada mukjizat apa pun

Orang Kudus yang kita peringati hari ini, Santa Agnes, adalah seseorang yang mengimani bahwa siapa dan apapun saja tidak akan dapat memisahkan dirinya dari kasih Allah yang ada dalam Yesus Kristus. Ketika masih gadis berumur 13 tahun, Agnes berani memilih dipenjarakan oleh penguasa Romawi dan dihukum berat daripada mengkhianati iman-kepercayaannya kepada Kristus. Di dalam penjara dia dirayu oleh beberapa orang pemuda sahabat Kaisar dan salah seorang mengajaknya nikah agar dapat diselamatkan, dan tentunya sementara itu untuk menyangkal imannya juga. Jawaban Agnes: “Maaf, saya sudah mempunyai kekasih. Ia mengasihiku dan saya pun mengasihi-Nya. Dia adalah Yesus Kristus”. Agnes menjadi saksi Kristus dalam bentuk tindakan nyata dan pernyataan iman yang begitu singkat-jelas, bukannya ulasan teologis rumit dan ‘ribet’, bukan pula khotbah yang panjang-panjang dan ‘ngalor-ngidul’ dari atas mimbar. Agnes wafat sebagai seorang martir (+ 304), mati ditusuk pedang ketika dibakar hidup-hidup. Ini adalah martyria (kesaksian) dalam arti sesungguh-sungguhnya.

Karena kita mempunyai Allah yang penuh kasih, yang tidak akan pernah menolak siapa pun, marilah kita pergi menghadap-Nya dengan hati yang terbuka lebar agar dapat menerima anugerah apa saja yang ingin diberikan-Nya kepada kita. Dia rindu untuk memberikan kepada kita masing-masing setiap berkat dan rahmat-Nya. Dia rindu untuk menarik orang-orang dari keempat penjuru dunia dan membawa mereka ke hadapan hadirat-Nya, dan untuk memberkati mereka dengan cintakasih-Nya.