"Jika iman seseorang tidak berdampak pada seluruh hidup seseorang, termasuk satu tanggungjawab politik dan sosial, maka itu bukan iman yang otentik, itu adalah palsu, palsu"
Kesia-siaan atas kesiaa-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan.
Doa
Allah Bapa kami yang Mahabaik, berkenanlah membuka telinga kami, agar dapat mendengar sabda-Mu, dan berilah kami kekuatan, agar dapat menyerupai Yesus Mesias, Hamba Kedamaian, yang membuka pandangan baru penuh harapan untuk hari kemudian. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Madah ini disampaikan kepada kaum muda. Mereka dibiarkan untuk menikmati kemudaannya. Tetapi jangan lupa bahwa hari tua dan kembali ke rumah yang kekal harus menjadi pertimbangan dalam hidup.
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (11:9-12:8)
"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
- Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
- Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
- Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu.
- Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami. Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Bait Pengantar Injil, do=bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Keheranan bisa menjadi pintu gerbang untuk makin mengenal Yesus. Para murid diundang untuk mengenal Yesus makin dalam. Caranya, dengan mendengarkan Dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Yesus telah mengajarkan banyak hal kepada para murid terlebih tentang penderitaan-Nya, tetapi mereka tidak mengerti dan tidak memahami dan para murid tidak berani menanyakan kepada Yesus. Di kemudian hari, berkat kuasa Allah, para murid baru mengerti serta memahami setelah wafat dan kebangkitan-Nya. Pengenalan akan Tuhan adalah anugerah yang menumbuhkan iman. Semoga kita selalu sabar menantikan anugerah itu sambil terus-menerus berusaha mengenal dan memahami kehendak Tuhan.
”Hidup hanya sekali, jangan biarkan menunggu; waktu tak akan kembali, biarkan saja berlalu!” demikian sepenggal syair lagu yang dinyanyikan oleh GARASI. Karena ‘hidup hanya sekali’, orang berpikir bagaimana memanfaatkan setiap waktu dan kesempatan dalam hidup ini untuk sesuatu yang memberikan arti bagi kehidupan itu.
Penulis Kitab Amsal mengingatkan kita, terutama kaum muda, untuk memanfaatkan waktu dan masa muda itu. Penuhilah kehidupan masa muda itu dengan kegembiraan. Akan tetapi, baiklah juga untuk memperhatikan dan memperhitungkan apa yang dapat menjamin hidup di masa depan nanti. Satu hal yang perlu, yakni ”Ingatlah akan Penciptamu”. Kitab Amsal mengingatkan banyak hal yang sia-sia belaka. Namun, Tuhan bukanlah hal yang sia-sia.
Yesus juga atas berbagai cara memperkenalkan Bapa kepada para murid-Nya, dan menyatakan jalan hidup yang Yesus akan alami sebagai bentuk ketaatan kepada Bapa. Ternyatalah, bahwa hal mengenal, mengerti dan mengimani bukanlah suatu hal yang gampang dan sekali jadi. Pemakluman Yesus tentang penderitaan-Nya merupakan suatu kabar yang sulit dimengerti oleh para murid. Misteri itu menjadi sesuatu yang tersembunyi dan tak dapat dipahami.
Kita tidak tahu berapa lama waktu yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing. ”Mumpung masih ada waktu”, kidung Ebiet G. Ade, mari kita pakai untuk mengenal Dia lebih dalam dan untuk mengimani Dia lebih teguh.