Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam.
Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus, Allah kita.
Hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Maria adalah sosok perempuan yang begitu akrab dengan umat Katolik. Dia menghadirkan sosok Allah dalam diri seorang ibu. Maria bukan hanya ibu Yesus, tetapi juga ibu kita. Banyak orang berdevosi secara khusus pada Bunda Maria. Ada sosok yang mempesona dalam diri Ibu Maria ini. Kelahirannya bukan hanya menjadi berkat bagi St Yoakhim, dan Sta. Anna, orang tuanya, tetapi juga berkat bagi kita. Menghormati Bunda Maria juga memberikan inspirasi bagi kita untuk menghargai keberadaan ibu kita masing-masing. Ibu yang menjadi sarana Allah menghadirkan kita ke dunia dan menyalurkan kasih Allah kepada kita. Pernahkah kita ingat ulang tahun ibu dan memberinya sesuatu wujud kasih yang istimewa?
Doa
Allah Bapa kami, sumber belas dan cinta kasih, penuhilah hamba-hamba-Mu dengan anugerah surgawi. Tingkatkanlah kiranya kesejahteraan dunia berkat pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab Putra yang dilahirkannya adalah sumber keselamatan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Mikha memperjelas perutusan Imanuel. Daud baru (Yesus) akan dilahirkan di kota Daud, Betlehem. Tuhan menjanjikan kedatangan seorang Penyelamat yang mempersatukan umat Tuhan.
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:1-4a)
"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Allah akan melaksanakan rencana-Nya dan menyelesaikan dengan baik. Allah akan membuat kita menjadi serupa dengan Putra-Nya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:28-30)
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd)
- Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
- Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.
Yesus sungguh memasuki sejarah hidup manusia. Ia sama dengan kita. Bermacam-macam nama disebut-sebut, ternyata bukan hanya yang baik. Tuhan membuat garis indah dalam rencana penebusan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tuhan mempunyai rencana keselamatan untuk manusia. Tuhan juga memilih orang-orang yang bersedia terlibat dalam karya keselamatan-Nya. Maria telah dipilih untuk mengandung dan melahirkan Yesus yang menyelamatkan umat manusia daridosa. Dengan porsinya masing-masing, Tuhan pun juga memanggil kita semua untuk ikut terlibat dalam karya keselamatan. Dengan iman kita percaya bahwa Allah akan tetap bekerja demi kebaikan kita yang mau mengasihi-Nya dan mau dilibatkan dalam karya keselamatan-Nya.
Seorang perawan akan melahirkan. Putranya akan menyelamatkan bangsa-Nya dari dosa mereka.
Hari ini kita mengenang dan merayakan hari kelahiran Santa Perawan Maria. Keberadaan Maria di dunia bukan suatu kebetulan. Dari kesaksian Kitab Mikha, kelahiran Maria sudah dinubuatkan. Ia akan ada untuk melahirkan seorang yang akan menjadi penyelamat umat manusia. Kepenuhan nubuat Mikha diuraikan oleh penginjil Matius dalam silsilah Yesus Kristus. Janji keselamatan, yakni datangnya Sang Penyelamat, dari kesaksian Matius telah bergulir dari zaman ke zaman dan mengikuti sejarah umat manusia dari pribadi yang satu ke pribadi yang lain, dan pada kepenuhan waktu, Sang Penyelamat itu terlahir dari seorang gadis sederhana dari Nazareth, Maria. Maria menduduki tempat yang penting dalam sejarah keselamatan umat manusia, dan karena itu, peristiwa kelahirannya pantas disyukuri dan dimaknai.
Kita telah terlahir ke dunia, tanpa kita minta. Kita yakin, Tuhan sendiri sudah punya rencana dan rancangan indah untuk kita, sama seperti Maria. Sadarkah kita akan maksud Allah bagi kelahiran dan keberadaan kita di dunia ini?
Pesta kelahiran Santa Perawan Maria
Hari ini Gereja seluruh dunia merayakan “Pesta kelahiran Santa Perawan Maria”. Pesta ini sesungguhnya menunjukkan betapa Gereja mengasihi dan menghormati Bunda Maria sebagai wanita yang punya peranan besar di dalam karya keselamatan Allah. Sehubungan dengan pesta ini mungkin terlintas dalam benak kita pertanyaan berikut: “Landasan pemikiran apa yang melatarbelakangi pesta ini?”
Kita tidak bisa langsung menjawab pertanyaan ini dengan membeberkan peristiwa kelahiran Maria secara lengkap dan obyektif berdasarkan informasi dari dokumen – dokumen terpercaya Gereja seperti Alkitab. Yang mungkin bagi kita ialah melihat peranan dan kedudukan Maria di dalam rencana dan karya keselamatan Allah di dalam sejarah.
Tentang hal ini Gereja mengajarkan bahwa Allah – setelah kejatuhan manusia – menjanjikan seorang Penebus bagi umat manusia. Penebus itu adalah AnakNya sendiri. Untuk maksud luhur itu Allah membutuhkan kerjasama manusia; Allah membutuhkan seorang perempuan untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya. Kebeneran iman ini dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada Galatia: “…Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan…”.
Siapa perempuan itu? Perempuan itu adalah Maria, seorang puteri keturunan Abraham. Dari sini Gereja mengajarkan bahwa Maria telah ditentukan Allah sedari kekal untuk mengandung dan melahirkan AnakNya. Untuk itu ia suci sejak lahirnya dan diperkandungkan tanpa noda dosa asal.
Dalam konteks pengakuan iman inilah, Gereja merasa perlu menentukan suatu hari khusus (yaitu: 8 September) untuk merayakan peristiwa kelahiran Maria. Dasar pertimbangan disini – barangkali sangat sederhana – ialah bahwa sebagai manusia, Maria tentu pernah lahir pada waktu dan tempat tertentu, dari orangtua dan suku tertentu. Injil – injil sendiri tidak mengatakan secara jelas bahwa Maria juga adalah keturunan Daud, sebagaimana Yusuf suaminya. Yang penting disini bukanlah ketepatan hari kelahiran itu tetapi ungkapan iman Gereja akan Maria sebagai perempuan yang ditentukan Allah untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya.
Seturut sejarah, mulanya pesta ini dirayakan di lingkungan Gereja Timur berdasarkan ilham dari tulisan – tulisan apokrif pada abad ke – 6; pada akhir abad ke – 7, barulah pesta ini diterima dan dirayakan di dalam Gereja Barat Roma.