Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

11 Juli 2016

Selasa, 12 Juli 2016 == Hari Biasa Pekan XV

 http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Bagi Allah, kita bukan sekadar bilangan, kita ini penting; sungguh kita ini adalah hal terpenting bagi-Nya. 

Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.

Doa 


Allah Bapa Mahakuasa, ajarilah kami mengenal tanda-tanda bahwa Engkau menyampaikan sabda-Mu kepada kami. Semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima Roh Kudus, yang menjadi napas kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
Amin.

Yehuda tidak perlu takut menghadapi para musuh-Nya. Yahweh sendiri menjadi perlindungan mereka. Kalau mereka percaya, mereka akan kuat menghadapi apa pun juga.

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:1-9) 

"Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya."

Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya. Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya. Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya. Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8)

  1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
  2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
  3. Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.
  4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya

Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Kita diundang untuk selalu mawas diri dan bertobat. Rahmat Allah yang kita terima harus dipertanggungjawabkan. Iman kita harus terus bertumbuh dan menghasilkan buah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)

"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Pertobatan merupakan jalan keselamatan. Tuhan menghendaki adanya pertobatan. Bertobat berarti menjadi makin percaya dan mengandalkan Tuhan. Dengan berbagai cara, Tuhan telah merancangkan keselamatan bagi kita semua. Segala yang dikerjakan-Nya demi kebaikan kita, dimaksudkan agar kita bertobat dan percaya kepada-Nya. Yang tidak bertobat dan tidak percaya akan mendapat hukuman. Sebaliknya yang bertobat dan percaya akan mendapatkan keselamatan: pengampunan dan belas kasih-Nya. Sekarang tergantung pada kita: mau memilih yang mana?


Raja Rezin dari Aram dan Raja Pekah dari Israel bergabung melawan Raja Ahas dari Yerusalem. Menurut hitungan manusia, pastilah yang menang kekuatan dua raja. Karena itu wajarlah Raja Ahas takut dan gentar. Namun, Tuhan menyatakan lain. Lewat Nabi Yesaya, Tuhan bersabda, Raja Ahas tak perlu takut, sebab Ia akan melindungi mereka. Tetapi Tuhan menuntut agar mereka percaya teguh kepada-Nya. Jika percaya penuh, maka ”Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya”.

Kepercayaan teguh itulah yang diinginkan Yesus juga terhadap pengikut-Nya. Terhadap kota Kapernaum, Khorazim dan Betsaida, tidak banyak mukjizat yang dilakukan Yesus. Hati mereka tidak teguh percaya kepada-Nya. Yesus menginginkan kita juga tidak hanya melihat mukjizat-mukjizat. Ia ingin kita pertama-tama bertobat. Tanpa pertobatan batin, mukjizat apa pun tak akan mengubah orang menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Bahkan mukjizat penyembuhan fisik yang tak diiringi pertobatan dari dosa, bisa membuat orang melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk dan lebih berdosa lagi. Maka yang terpenting bukanlah mukjizat penyembuhan fisik, tetapi penyembuhan spiritual, yang akan memberikan kedamaian hati, apa pun keadaan fisik kita.


Santo Yohanes Gualbertus, Abbas

Yohanes Gualbertus lahir di Florence, Italia pada tahun 999. Ia berasal dari keluarga bangsawan Visdomini. Masa kecil dilewatkan dengan cara hidup yang sederhana dan biasa-biasa saja, tidak seperti putera bangsawan lainnya. Tidak ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas dirinya. Meskipun demikian, Tuhan mempunyai suatu rencana khusus atas dirinya.

Ketika menginjak usia dewasa, Tuhan mulai menunjukkan kehendakNya atas diri Yohanes. Pada suatu hari, Hugh adiknya dibunuh oleh temannya sendiri dalam suatu peristiwa pertengkaran. Peristiwa naas ini sungguh menyedihkan hati Yohanes sebagai seorang kakak. Yohanes memberontak dan bertekad membalas dengan cara yang sama. Diambilnya sebilah pedang dan segera ia mencari pembunuh adiknya. Tak lama kemudian pembunuh itu diketemukannya. Tanpa banyak bicara, Yohanes segera menghunus pedangnya untuk memenggal kepala pembunuh itu. Tetapi justru pada saat kritis itu, Tuhan menunjukkan kuasa kerahiman-Nya: pedang yang sudah siap diacungkan itu terlepas jatuh dari tangannya, dan dengan suara halus ia mengampuni si pembunuh itu. Pembunuh yang sudah pucat pasi itu mengucapkan terima kasih atas pengampunan Yohanes atas dirinya. Yohanes tahu bahwa Tuhan telah berbuat sesuatu yang luar biasa atas dirinya. Ia lalu menyesalkan tekad jahatnya itu dan segera bertobat.

Pada suatu hari, ketika sedang berdoa di dalam gereja Benediktin San Miniato, ia melihat bahwa Yesus menganggukkan kepalaNya kepadanya dari atas salib. Peristiwa ini sungguh menggugah hatinya, mengilhami hidupnya dan menggerakkan dia untuk menjadi seorang biarawan. Ia kemudian memutuskan untuk masuk biara Benediktin.

Setelah matang hidup rohaninya di dalam biara itu, ia terdorong mendirikan sebuah tarekat baru yang anggota-anggotanya tetap berstatus awam. Ia lalu merintis pembangunan sebuah biara di Vallumbrosa, sebuah desa di Florence. Perarturan baru yang dibuatnya bagi para anggota tarekatnya sangat keras dan menekankan cinta kasih dan semangat kemiskinan. Dialah orang pertama yang mendirikan tarekat baru yang anggota-anggotanya tetap berstatus awam. Anggota-anggota tarekat baru ini lalu dikenal luas dengan sebutan Biarawan Miskin. Mereka dengan tegas memerangi praktek simonia (praktek jual-beli rahmat dan jabatan gerejani). Yohanes Gualbertus meninggal dunia pada tahun 1073. banyak mukzijat terjadi atas diri orang-orang yang berdoa dengan perantaraannya. 

Santo Nabor dan Felix, Martir

Nabor dan Felix adalah prajurit-prajurit asal Afrika yang berdinas di Milano, Italia pada masa kekuasaan Kaisar Maximianus Herculles. Mereka dengan tegas menolak mengabdi Kaisar Maximianus yang berlaku kejam terhadap orang-orang Kristen. Ketika diadili di Milano, keduanya dengan terus terang mengaku menganut agama Kristen. Akibatnya, mereka dihukum pancung di Lodi pada tahun 303. 

Santo Feodor dan Joan, Martir

Feodor atau Theodor dan Joan adalah dua martir pertama Gereja Rusia. Ketika raja kembali dari medan perang untuk merayakan kemenangannya, ia berikrar akan mengurbankan seorang manusia. Undian jatuh pada Joan. Joan bersama ayahnya Feodor sudah beriman Kristen menolak kebiasaan kafir yang buruh itu. Akhirnya mereka dibunuh oleh orang-orang Rusia yang belum mengenal Kristus itu pada tahun 983. 

Santo Uguzo atau Lusio, Martir

Ugozo atau Lusio adalah seorang gembala upahan di Swiss. Sebagai gembala upahan, Ugozo tergolong gembala miskin tetapi ia mempunyai perhatian yang besar pada orang-orang miskin dan kepada Gereja, dengan menghadiahkan segala apa yang dimilikinya. 
Perbuatan amalnya ini mengakibatkan kemarahan majikannya. Ia dituduh majikannya sebagai seorang pencuri kekayaannya, dan dipecat. Ugozo lalu pindah bekerja pada seorang majikan yang lain. Majikan baru yang diikutinya itu cepat menjadi kaya, sehingga bekas majikannya menjadi iri hati dan membunuhnya. Ugozo dihormati sebagai pelindung para penjaga ternak.