“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang”
Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan Pertama
"Impian mempelai perempuan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)
Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
- Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
- Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
- Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
- Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:18)
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)
"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
"... Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu".Sabda pamungkas dari Yesus yang menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena ini ditanggapi Maria Magdalena dengan sebuah seruan kegembiraan, "Aku telah melihat Tuhan!" Mungkin kalau kita yang berada pada posisi Maria Magdalena saat itu kita tidak akan mampu berkata-kata. Karena saking kagetnya, takjubnya, dan saking bahagianya.
Syukur bahwa Maria Magdalena merupakan salah satu wanita yang berpengaruh dalam kisah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Kehadirannya telah ikut mewakili kaum perempuan dalam mewartakan Kebangkitan Tuhan. Kesedihannya karena menemukan makam Tuhan telah kosong, bahkan mungkin Maria Magdalena mengalami keputus-asaan karena kehilangan Guru yang sangat dikasihinya, telah tergantikan dengan seruan kegembiraan.
Tuhan Yesus dengan senang hati menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena. Bukan kepada para murid-Nya, melainkan kepada Maria Magdalena. Seorang perempuan yang pernah disembuhkan dari kerasukan setan.
Refleksi untuk kita semua, apakah kita mau disembuhkan oleh Tuhan dan menjadi pewarta kabar gembira untuk sesama kita? Tuhan tidak pernah meminta sesuatu yang muluk-muluk, yang berstandar tinggi, Tuhan hanya ingin kita melihat, menjadi percaya, dan mau mewartakan kabar gembira. Apa yang bisa kita lakukan sekarang?
Refleksi untuk kita semua, apakah kita mau disembuhkan oleh Tuhan dan menjadi pewarta kabar gembira untuk sesama kita? Tuhan tidak pernah meminta sesuatu yang muluk-muluk, yang berstandar tinggi, Tuhan hanya ingin kita melihat, menjadi percaya, dan mau mewartakan kabar gembira. Apa yang bisa kita lakukan sekarang?
Sesudah pindah rumah dari pusat kota ke pinggiran, seorang ibu senang sekaligus kaget. Senang karena ia sudah jauh dari hiruk pikuk kota. Kaget karena anaknya ternyata baru pertama kali melihat hewan yang namanya ayam, yang dimiliki tetangga. Selama ini dia hanya makan daging ayam, tanpa tahu bagaimana bentuk ayam itu. Itulah yang terjadi dengan anak kota, yang tak bisa lagi melihat berbagai jenis hewan, selain memakan dagingnya di restoran.
Perumpamaan tentang penabur mungkin agak sulit juga dimengerti oleh anak-anak yang hidup di kota besar, yang tidak pernah melihat sawah, ladang, atau cara petani menanam. Namun, cukup mudah bagi pendengar Yesus waktu itu. Tanah di Israel memang beragam dan benih dilemparkan begitu saja. Beda dengan kita di Indonesia. Akibatnya, ada yang jatuh di pinggir jalan, di tanah berbatu, di semak belukar, dan di tanah yang subur.
Kesuburan tanah juga berbeda-beda, sehingga hasilnya pun tidak sama.
Allah juga ingin benih Sabda-Nya jatuh di hati kita yang subur dan berbuah banyak. Namun tidak selalu terjadi demikian. Kita termasuk yang mana? Kebanyakan kita mengakui diri kita seperti benih yang jatuh di semak berduri. Kita menerima Sabda Allah, tetapi tidak berakar dan tidak tumbuh subur, karena banyak beban dan masalah dalam hidup. Kita senang akan renungan yang lucu dan menarik, tapi sekadar hiburan di telinga saja. Itu berarti, Sabda Allah belum berbuah, apalagi berbuah lebat. Marilah kita senantiasa menjaga tanah hati kita agar tetap subur bagi bertumbuhnya benih iman dan kebaikan di dalam diri kita.
Santa Maria Magdalena, Pelayan Yesus
Cerita tentang Maria Magdalena kita ketahui dari Injil. Namanya dengan jelas disebutkan dalam beberapa bagian Kitab Injil. Lukas 8:2 mengisahkan bahwa Maria terhitung sebagai salah satu diantara wanita-wanita yang disembuhkan Yesus dari kuasa roh-roh jahat dan kemudian menjadi pengikut dan pelayan Yesus selama karyaNya.
Maria bersama beberapa orang wanita lain hadir pada saat kematian Yesus di atas salib dan kemudian juga pada saat penguburan Yesus. Dikisahkan bahwa Maria bersama beberapa orang wanita lainnya pergi ke kubur Yesus untuk mengurapi jenazah Yesus pada hari Minggu Paskah.
Berita kebangkitan Yesus disampaikan oleh para malaikat kepada beberapa orang wanita. Meskipun demikian, Maria Magdalena adalah satu-satunya wanita yang dikatakan sebagai orang pertama yang melihat Yesus setelah bangkit dari kubur.
Maria berasal dari desa Magdala. Oleh tradisis Kristen selanjutnya, ia diidentifikasikan dengan Maria dari Betania, saudara Marta dan Lazaurus, dan dengan seorang wanita pendosa lain yang bertobat dan kemudian mengikuti Yesus.
Santo Teofilus, Martir
Teofilus terkenal sebagai seorang laksamana Romawi yang sudah menganut agama Kristen. Ia ditangkap oleh tentara-tentara Islam yang mengempur pulau Siprus karena tidak bersedia melarikan diri. Karena tidak bersedia mutrad dari imannya, Teofilus disiksa sampai mati oleh tentara-tentara Islam.