Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

13 Juli 2016

Rabu, 13 Juli 2016 == Hari Biasa Pekan XV


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Doa batin adalah ungkapan sederhana tentang misteri doa. Ia memandang Yesus dengan penuh iman, mendengarkan sabda Allah, dan mencintai tanpa banyak kata. Ia mempersatukan kita dengan doa Kristus, sejauh ia mengikutsertakan kita dalam misteri-Nya. 

Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Doa

Allah Bapa kami di surga, Engkau berkenan mewahyukan diri kepada kami, asal hati dan budi kami terbuka sebagaimana anak-anak. Kami mohon, ajarilah kami memahami Engkau dan tahu bersyukur atas segala anugerah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 

Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (10:5-7.13-16)


"Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya?"

Beginilah Tuhan bersabda, "Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat marah-Ku! Aku akan mengerahkannya melawan bangsa yang murtad. Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku. Asyur akan melakukan perampasan dan penjarahan, dan akan menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan. Tetapi Asyur sendiri tidak demikian maksudnya tidak begitu rancangan hatinya. Niat hatinya ialah hendak memunahkan dan melenyapkan banyak bangsa." Sebab Asyur berkata, "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya, dengan kebijaksanaanku aku telah melaksanakannya, sebab aku berakal budi. Aku telah meniadakan batas antara bangsa, aku telah merampas persediaan mereka. Dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta. Seperti menjangkau sarang burung, tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa. Dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekor pun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap." Maka beginilah firman Tuhan, "Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya? Atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? Seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya. Atau tongkat mengangkat orang yang bukan kayu? Sebab itu Tuhan semesta alam akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.
Ayat. (Mzm 94:5-6.7-8.9-10.14-15)

  1. Umat-Mu, ya Tuhan, mereka remukkan, dan milik pusaka-Mu mereka tindas; janda dan orang-orang asing mereka sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh.
  2. Mereka berkata, "Tuhan tidak melihatnya, Allah Yakub tidak mengindahkannya." Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu?
  3. Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar! Dia yang membentuk mata, masakan tidak melihat! Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan menghukum! Dialah yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia!
  4. Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)


"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."


Sekali peristiwa, berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah dise-rahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus bersyukur bahwa Allah menyatakan diri-Nya kepada orang kecil, bukan kepada orang bijak dan pandai. Dalam konteks Injil, orang bijak dan pandai adalah orang-orang terpandang dalam masyarakat dan penentu kebijakan masyarakat. Mereka adalah para ahli taurat, imam-imam kepala, dan kaum Farisi. Sedangkan, orang kecil adalah orang-orang yang tidak terpandang dan tidak punya pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Justru, orang kecil inilah yang menerima pengajaran Yesus. Pengajaran Yesus menunjukkan akan relasi yang personal dan mendalam antara Yesus dan Bapa-Nya. Pengajaran Yesus mengarahkan kita pada Bapa yang mengasihi diri-Nya dan umat-Nya. Bapalah yang menyerahkan diri kita kepada Yesus.

Sebagaimana Yesus bersyukur akan orang kecil, Yesus juga bersyukur akan kita. Karena, kita adalah orang-orang yang menerima Dia dalam hidup kita. Dengan ini kita juga diajak untuk mengenal Dia. Bagaimana pengenalan kita pada Dia. Apakah selama ini kita menyediakan saat-saat indah untuk mengenal Dia? Apakah kita punya waktu untuk membaca dan merenungkan Sabda-Nya? Sekarang dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui gawai -terjemahan dari Bahasa Inggris dari gadget- terdiri dari telepon seluler, telepon genggam, dan komputer tablet, kita dimudahkan untuk mendapatkan pengetahuan dan renungan-renungan akan sabda Tuhan. Marilah kita manfaatkan sarana-sarana itu untuk mengenal Tuhan. Dengan mengenal-Nya kita akan mencintai Dia, dan dengan mencintai Dia, kita akan senantiasa berada dalam kasih dan bimbingan-Nya.

Kasih dan bimbingan Tuhan akan memampukan kita berani dan tabah menghadapi berbagai macam persoalan, godaan dan tantangan dalam hidup kita. Kasih dan bimbingan Tuhan pula yang meneguhkan perjuangan kia untuk menyelamatkan keluarga kita dan sesama.

Santo Heindrich II, Pengaku Iman


Heindrich lahir di Bavaria pada tanggal 6 Mei 972. Pangeran Bavaria ini dijuluki dengan nama yang ganjil 'Heindrich der Zanker', artinya Henrikus Sang Jagoan. Julukan ini tepat sesuai dengan tabiatnya yang suka bertarung dan tiada henti-hentinya berperang. Seluruh waktunya tersita di medan pertempuran dan tiada waktu baginya untuk mendidik putranya yang sama namanya, yaitu Heindrich. Meskipun demikian ia tidak menghendaki pendidikan anaknya terlantar sama sekali. Anaknya dipercayakan kepada para biarawan untuk dididik.

Suatu ketika dalam suatu penglihatan ajaib, Heindrich II ditemui oleh gurunya, Santo Wolfgang. Santo Wolfgang, gurunya, menunjukkan kepadanya kata 'sesudah enam'. Penglihatan ini membuatnya terus bersiaga, karena ia mengira bahwa setelah enam tahun ia bakal mati. Selama kurun waktu enam tahun itu, ia terus berjaga-jaga dan berdoa. Pada akhir tahun keenam, ia baru mengerti arti penglihatan itu: ia dipilih menjadi raja Jerman, menggantikan ayahnya. 

Karena telah terbiasa dengan cara hidup yang selalu siaga penuh dan selalu dekat dengan Tuhan, maka ketika ia naik tahkta ia bertekad: memerintah demi kemuliaan Tuhan. Sasaran utama pemerintahannya ialah ketertiban dalam seluruh kerajaan dan pembaruan Gereja.

Sepeninggal pamannya Otto III pada tahun 1002, ia dipilih menjadi kaisar. Namun ia terlebih dahulu harus berperang selama 12 tahun sebelum menduduki tahkta kekaisaran. Ia menyerang Italia untuk menjatuhkan Arduin dan Ivera dan dinobatkan menjadi raja Lombardia pada tahun 1004. Ia menghalau suku-suku bangsa Slavia yang menyerang wilayahnya. Kemudian ia membebaskan Bohemia dari kekuasaan Boleslav I dari Polandia, dan menyatukan daerah Bohemia, Moravia dan Burgundia ke dalam wilayah kekuasaannya. Ia menyerahkan kembali Hungaria kepada Gereja. Kemudian lagi, ia mengusir Paus tandingan Gregorius dan mengembalikan Paus Benediktus VIII ke atas tahkta kePausan. Akhirnya pada tahun 1014 ia dinobatkan menjadi kaisar di gereja Santo Petrus di Roma. Ia mendirikan tahkta Bamberg dan bersama istrinya Kunigunde berusaha memperbaharui kehidupan Gereja., mengikuti aturan biara Kluni. Ia menyumbangkan banyak harta kekayaannya untuk mendirikan gereja-gereja dan biara.

Heindrich sangat disegani dan dianggap sebagai kaisar yang adil dan murah hati. Diantara bangunan-bangunan yang ia dirikan, katedral Bamberg adalah yang paling indah. Ia meninggal dunia di Grona, dekat katedral Bamberg berdampingan dengan Santa Kunigunde, istrinya. Heindrich dinyatakan Gereja sebagai 'Santo' pada tahun 1146 oleh Paus Eugenius III (1145-1153).

Santo Eugenius, Uskup

Eugenius lahir pada tahun 481. Ia menjabat sebagai uskup Kartago, Tunisia ketika terjadi perang berkali-kalli di kawasan itu. Karena kegiatan-kegiatannya melayani dan meneguhkan umat untuk tidak mengikuti ajaran sesat Arianisme, maka ia ditangkap dan dibuang dua kali dari keuskupannya.