Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

17 Juli 2016

Sabtu, 16 Juli 2016 == Hari Biasa Pekan XV

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

“Sebelum diberkati dengan sabda surgawi namanya roti. Tetapi setelah konsekrasi roti itu merupakan Tubuh Kristus” 


Inilah hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi. Roh-Ku akan Kucurahkan kepada Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa.

Doa
Allah Bapa Mahabaik, Engkau menghendaki suara-Mu terdengar dan kebaikan-Mu disaksikan orang dalam diri manusia penuh cinta kasih, yang takkan mematahkan gelagah terkulai dan takkan memadamkan sumbu berkedip-kedip. Semoga Dia menjadi lambang pengharapan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Penindasan itu keji di hadapan Tuhan. Citra Allah dirusak. Mikha mengutuk kaum penindas atas nama Yahweh. Malapetaka menjadi bagian dari para penindas.


Bacaan dari Nubuat Mikha (2:1-5) 

"Mereka merampas ladang-ladang dan menyerobot rumah-rumah."

Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya; bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya. Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, “Sungguh Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan. Mereka akan berkata, “Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tak ada orang yang mengembalikannya. Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita.” Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Ayat. (Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14)

  1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
  2. Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh pikirannya.
  3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
  4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Dalam hukum kelembutan, Yesus memberikan harapan. Dia menjadi tempat perlindungan. Semua bangsa berharap kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)

"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."

Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Banyak orang mengikuti Yesus dan disembuhkan karena percaya kepada-Nya. Iman kita kepada-Nya selalu memberikan harapan. Harapan menjadi kekuatan untuk terus menjalani hidup terlebih pada saat-saat sulit dan penuh dengan penderitaan. Harapan selalu memberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam perbuatan baik meski menghadapi berbagai kesulitan dan perlakuan yang tidak baik.


Tentang makan, ada sebuah lelucon yang menggambarkan tiga tipe orang. Tipe pertama, orang yang berpikir: Apa yang bisa saya makan hari ini? Tipe kedua: Apa yang saya makan hari ini? Tipe ketiga: Siapa yang bisa saya makan hari ini? Tipe pertama adalah orang miskin, orang yang belum tentu dapat makan hari ini. Tipe kedua adalah orang biasa-biasa saja, yang bingung mau makan apa hari ini. Tipe ketiga adalah tipe orang jahat, yang merancang kejahatan untuk ”memakan” orang lain, mengambil keuntungan tak halal atas orang lain.

Bacaan hari ini mengecam tipe orang ketiga: ”Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya!” (Mi. 2:1). Orang jahat, sambil berbaring memikirkan kejahatan. Begitu fajar tiba, mereka siap melakukan kejahatan. Demikianlah kita lihat pada orang-orang yang berhati jahat, ada-ada saja yang bisa dijadikan kasus dan sumber uang untuk memeras: entah pengusaha, pemilik toko, politikus, pengacara, atau pejabat, yang jahat dan korup. Dan rancangan jahat seperti ini bisa dibuat oleh siapa saja, termasuk kita sendiri.

Seseorang pernah berkata, ”kalau saya tidak ingat Tuhan, keluarga, atau anak, saya sudah menjadi jahat.” Kata-kata ini benar. Maka kita perlu pemeriksaan batin setiap hari. Jika bertobat, maka kita seperti yang dikatakan Kitab Suci, ”buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya” (Mat. 12:20). Tuhan masih memberi waktu pada kita untuk bertobat. Jangan sampai terlambat!


Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel

Tarekat Karmel didirikan pada tahun 1155 oleh Bertold dari Kalabria. Sebelumnya Bertold sudah mendirikan sebuah kapel kecil di atas gunung Karmel. Disana diadakan ibadat khusus untuk menghormati Santa Perawan Maria. 
Pada masa itu pun sudah ada sebuah pertapaan di sana. Anggota-anggota melanjutkan tradisi yang berpangkal pada praktek nabi Elias dan murid-muridnya. 
Bertold menetap di gunung Karmel dan bersama dengan rekan-rekannya menyatukan diri dalam suatu perkumpulan yang merupakan biara Santa Perawan Maria. Di bawah lindungan Bunda Maria, Ordo Karmel sudah merambat ke Barat sampai ke Inggris. Ordo ini kemudian disyahkan oleh Sri Paus pada tahun 1245. 

Santa Reinildis, Martir

Reinildis dikenal sebagai seorang martir abad ke-7. Ibunya Amalberga dan saudarinya Gudula dihormati juga sebagai orang kudus. Reinildis menggunakan seluruh warisannya untuk mendirikan biara. Kecuali itu, ia pun suka beramal dan kemudian mati dibunuh ketika sedang berdoa di gereja Saintes, Belanda.