Katekese memainkan peranan penting sekali dalam misi pewartaaan Injil, upaya yang utama untuk mengajarkan dan mengembangkan iman
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, alleluya. (Mrk 16:15)
Doa
Ya Allah, Engkau memuliakan Santo Markus, Penginjil-Mu, dengan anugerah sebagai pewarta Injil. Kami mohon, semoga berkat ajarannya kami makin berkembang dalam iman dan dengan setia mengikuti jejak Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:5b-14)
"Salam dari Markus, anakku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 89:2-3.6-7.16-17)
- Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
- Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, siapakah di antara penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
- Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 1:23-24)
Kami memberitahukan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan dan hikmat Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam Injil. Yesus mengutus para murid-Nya pergi ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil ke segala makhluk. Apa isi Injil yang mau mereka wartakan? Yesus Kristus menghendaki para murid-Nya mewartakan apa yang selama ini mereka lihat Yesus perbuat, apa yang selama ini Yesus ajarkan dan apa yang selama ini mereka alami dalam hidup bersama Yesus. Hal-hal inilah hendaknya isi pewartaan para murid, sehingga orang-orang yang mendengarkan pewartaan mereka menjadi percaya kepada Kristus dan memperoleh keselamatan. Tentu Yesus bangga jika para murid-Nya mewartakan hal-hal itu lewat kata-kata terlebih lewat hidup mereka sendiri. Karena itu dalam pewartaan dibutuhkan sikap kerendahan hati.
Kita adalah murid-murid Yesus. Dalam konteks kita sebagai para murid Kristus, sikap rendah hati itu dapat kita praktikkan dalam hidup sehari-hari. Tentu dalam keluarga kita diajarkan hal-hal yang baik dan berguna. Oleh karena itu, hendaknya pengetahuan kita jangan hanya tinggal di luar saja, melainkan kita bawa dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, pasti kita diajar untuk hormat dan saling menolong di rumah, maka mari mempraktikkan-nya dalam kehidupan sehari-hari di mana pun kita berada. Pengetahuan itu jangan hanya demi memperoleh nilai, melainkan terlebih untuk hidup. Jika inilah yang hidup di antara kita maka pengetahuan kita akan tampak dalam hidup sehari-hari. Pengetahuan membantu kita untuk membedakan mana yang baik dan tidak baik, maka mari kita lakukan yang baik, bukan hal-hal yang tidak baik. Mari meniru sikap dan teladan yang telah ditunjukkan Yesus dalam hidup-Nya.
Pupuklah sikap rendah hati dengan belajar dari Yesus, berdoa dan beajar dengan serius supaya Allah berdiam dalam diri kita dan kita pun akan menjadi orang yang berbahagia dan berhasil dalam hidup.
Markus menulis injilnya untuk jemaat di Roma yang mengalami penganiayaan. Ia mau mereka teguh dalam iman akan Kristus, Mesias yang menderita. Banyak ayat di injilnya yang menyebut penderitaan sebagai harga kemuridan (bdk. Mrk. 3:21-22,30;8:34-38;10:33-34,45;13:8,11-13). Namun setelah menderita, Allah akan membenarkan mereka seperti ditunjukkan-Nya dalam peristiwa kebangkitan Yesus.
Markus tidak sekadar mengajak kita untuk tabah dan setia dalam penderitaan, namun melihat penderitaan itu sebagai bagian dari iman; sebagai sarana untuk menguji dan memupuk iman. ”Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, ia akan selamat” (Mrk.13:13). Beranikah kita?
Ya Tuhan, semoga kesetiaan iman dalam penderitaan yang ditunjukkan Markus Penginjil boleh menginspirasi keteguhan iman umat-Mu di masa ini. Amin.
Santo Markus, Pengarang Injil
Markus, pengarang Injil berasal dari Yerusalem. Rumah mereka biasanya digunakan sebagai pertemuan umat Kristen. Ketika Petrus dipenjarakan, banyak sekali orang Kristen berkumpul disana dan berdoa bagi keselamatan Petrus. Setelah dibebaskan malaikat, Petrus pergi menemui umat di rumah Markus. Semasa mudanya, Markus telah bertemu dengan Yesus, tetapi tidak menjadi seorang muridNya.
Dalam injilnya, Markus menceritakan bahwa ketika Yesus ditangkap dan di giring kehadapan mahkamah agung, seorang anak muda mengikuti-Nya dari belakang. Para serdadu hendak menangkap orang muda itu, tetapi dengan cepat pemuda itu meloloskan diri darinya. Besar kemungkinan orang muda itu adalah Markus sendiri, karena peristiwa ini hanya terdapat dalam Injil Markus saja.
Markus ini disebut juga Yohanes Markus. Ia adalah keponakan Barnabas. Ia ditobatkan dan dipermandikan oleh Petrus. Markus menemani Paulus dan Barnabas dalam beberapa perjalanan misi: perjalanan pertama ke Antiokia (Kis12:25) dan kemudian ke Siprus (Kis 13:4-5). Karena beberapa alasan, Markus kembali ke Yerusalem (Kis1 3:13). Ketika mereka mau melakukan perjalanan kedua, Barnabas mendesak agar Markus pun ikut serta, namun Paulus menolak hal itu sehingga terjadilah perpecahan antara Paulus dan Barnabas. Lalu Paulus pergi ke Asia kecil ditemani oleh Silas sedangkan Barnabas bersama Markus pergi ke Siprus (Kis 15:36-41). Dari permohonan Paulus kepada Timotius (2Tim 4:11) agar Markus mengunjunginya di penjara, dapatlah kita ketahui bahwa Paulus sangat membutuhkan Markus.
Dalam suratnya yang pertama, Petrus mengirimkan salam dari Roma, dari "anakku, Markus" (1Pet 5:13). Hal ini-diperkuat oleh tradisi purba dan nada Injil Markus-memberikan kepastian bahwa Markus juga adalah rekan atau orang yang dekat dengan Petrus. Di Roma, Markus menjadi pembantu Petrus. Ia menjadi juru bicara Petrus. Tentang hal ini dikatakan bahwa Markus dengan teliti mencatat segala sesuatu yang diingatnya tentang ucapan-ucapan Petrus kepada orang banyak.
Setelah Santo Petrus dan Paulus dibunuh oleh Kaisar Nero, Markus berangkat ke Mesir dan disana ia disebut oleh Hieronimus sebagai "bapa para pertapa di gurun pasir Mesir". Kemudian ia menjadi Uskup Aleksandria dan dibunuh karena Kristus. Jenazahnya kemudian di bawa ke Venesia dan relikiunya disimpan di Basilika Santo Markus. Tanggal lahir dan kematiannya tidak diketahui dengan pasti. Lambangnya sebagai pengarang Injil adalah singa, raja gurun pasir, yang diambil dari permulaan injilnya yang menyinggung gurun pasir.