Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

28 April 2016

Jumat, 29 April 2016 == Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Yesus bagaikan misteri yang dalam sedalam lautan; semakin aku mencari, semakin aku menemukan, dan semakin aku menemukan, semakin aku mencari Dia. 
(Sta. Katarina dari Siena)


Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya. 


Doa 

Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."


Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)

  1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
  2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)

Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)

"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan 


Hari ini kita memperingati seorang kudus yang istimewa, Santa Katarina dari Siena. Ia lahir tahun 1347 dan wafat tahun 1380. Jadi ia cuma berusia 33 tahun, seusia dengan Yesus Kristus di dunia. Dari rentang waktu usia yang tidak banyak itu, ia telah dicatat dengan tinta emas dalam sejarah Gereja. Ia lahir dari keluarga besar dan sederhana. Ia tidak bersekilah dan tidak pandai menulis. Namun, sejak usia 6 tahun ia mengalami peristiwa ajaib: di atas gereja St. Dominikus ia melihat Kristus yang sedang memberkati dirinya. Ini mengubah hidupnya. Ia suka mengasingkan diri untuk berdoa. Setelah masuk ke Ordo Ketiga Santo Dominikus, ia memiliki kesalehan luar biasa, doa dan meditasi, dan banyak mengalami pengalaman mistik yakni pengalaman kesatuan mesra dengan Tuhan dalam doa. Ia menulis pengalaman-pengalaman iman yang amat mendalam. Ia juga bahkan diutus Tuhan untuk menyurati Paus, raja-raja dan para uskup untuk memperbaiki hidup Gereja dan masyarakat pada waktu itu yang sedang kacau. Bahkan ia berhasil mendesak Paus Gregorius XI yang pada waktu itu menempati kota Avignon, Perancis, untuk kembali ke Roma. Berkat banyaknya matiraga dan doa, Katarina dianugerahi stigmata atau luka-luka Yesus. Namun, atas permohonannya stigmata itu tidak terlihat oleh orang lain selama hidupnya. Barulah setelah ia meninggal, stigmata itu terlihat jelas di badannya. Orang suci ini membawa banyak pendosa kembali ke jalan Tuhan, berkat hidupnya yang suci, doa, puasa dan tulisannya yang mendalam.

Benarlah kata-kata Tuhan dalam Injil hari ini: bukan kamu yang memilih Aku, tetapi AKulah yang memilih kamu. Semangat membawa damai dan peneguhan iman seperti yang dihasilkan dalam Konsili Yerusalem pada bacaan pertama juga dihidupi oleh Santa Katarina. Marilah kita meneladan hidup Santa Katarina dengan berdoa setiap hari, terlebih Adorasi Ekaristi. Biarlah Tuhan sendiri yang menjadikan kita alat-Nya yang suci dan tangguh.


Jika kita berjalan dalam terang sama seperti Allah berada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa, alleluya.


Santa Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja 

Pada abad ke-14, kota Sienna menjadi ibukota sebuah Republika yang makmur dan merdeka. Di kota inilah, Katarina lahir pada tahun 1347, keluarganya tergolong besar tapi sederhana. Demi keutuhan Gereja, Allah memilih dia menjadi pembimbing dan pelindung Gereja dalam suatu kurun waktu yang suram.

Katarina tidak bersekolah dan tidak pandai menulis. Keterampilan membaca sangat sedikit dikuasainya. Hal ini sedikit menolongnya untuk mengikuti doa ofisi di kemudian hari ketika ia masuk biara. Ketika berusia 6 tahun, ia mengalami suatu peristiwa ajaib, yang memberi tanda surgawi bahwa ia akan dipilih Allah untuk suatu tugas khusus dalam Gereja. Ia melihat Kristus di atas gereja Santo Dominikus yang sedang memberkatinya. Peristiwa ini menyebabkan perubahan besar dalam hidupnya. Sejak saat itu, ia suka memencilkan diri untuk berdoa. Ibunya tidak suka melihat kelakuannya. Oleh karena itu, ia dipekerjakan di dapur dari pagi hingga malam. Ia tidak memberontak terhadap perlakuan ibunya. Sebaliknya, ia dengan taat dan rajin melakukan apa yang di suruh ibunya.

Kesabarannya dalam menaati suruhan ibunya, akhirnya membuahkan hasil yang baik. Ia mampu mengatasi segala kesulitan yang menimpanya, sambil terus berdoa kepada Tuhan. Sesudah mengalami banyak kesulitan, ia diijinkan orangtuanya untuk masuk ordo Ketiga Santo Dominikus. Di dalam biara ia tetap melaksanakan doa dan meditasi di samping karya amal dan kerasulannya. Lama-kelamaan ia menjadi pusat perhatian semua anggota biara. Kerohanian dan kepribadiannya yang menarik mengangkat dia ke atas jabatan pemimpin biara itu.

Situasi gereja pada masa itu kacau-balau. Imam-imam dan pimpinan Gereja tidak menampilkan diri secara baik. Peperangan antar negara dan antar raja-raja timbul dimana-mana. Di samping itu, Sri Paus di Avignon, Perancis yang sudah berusian 70 tahun menimbulkan percekcokan di kalangan pemimpin-pemimpin gereja. Dalam suatu penglihatan, Kristus menganjurkan kepada Katarina untuk menyurati Paus, raja-raja dan uskup serta para panglima guna memperbaiki keadaan masyarakat dan Gereja. Paus Gregorius XI memintanya pergi ke Pisa dan Florence untuk mendamaikan kedua republik itu. Katarina berhasil meyakinkan Paus untuk pulang ke Roma sebagai kota abadi dan pusat Gereja.

Semenjak masuk ke dalam Ordo ketiga Santo Dominikus, Katarina makin memperkeras puasanya. Banyak kali ia tidak makan, kecuali menerima Komuni Suci. Ia dikaruniai Stigmata / luka-luka Tuhan Yesus. Atas permohonannya, stigamata itu tidak terlihat oleh orang lain selama hidupnya. Kemudian setelah meninggal stigmata itu baru terlihat di badannya secara jelas. Katarina memiliki kharisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia berhasil membawa kembali banyak pendosa ke jalan Tuhan, termasuk mendamaikan raja-raja dengan Gereja. Semuanya itu dilihatnya sebagai anugerah Tuhan. Ia sendiri menganggap dirinya hanyalah alat Tuhan untuk menegakkan kemuliaan Tuhan. Pada tahun 1380 ia meninggal dunia di Roma dalam usia 33 tahun.


Santo Petrus dari Verona, Martir


Petrus lahir di Verona, Italia, pada tahun 1205. Ia mendapat pendidikan di sekolah Katolik, padahal keluarganya menganut faham Katarisme. Faham Katarisme mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bersifat kebendaan (materi) adalah buruk dan jahat, oleh karena itu bukan ciptaan Allah yang MahaBaik. Bumi dan segala isinya yang bersifat kebendaan bukan ciptaan Allah..

Ajaran Katarisme ini bertentangan sekali dengan ajaran iman Katolik yang diperoleh Petrus di sekolahnya. Di sekolah ia diajarkan tentang pengakuan Iman Para Rasul (Credo) yang antara lain berbunyi: "Aku percaya akan Allah Bapa yang MahaKuasa Pencipta langit dan bumiĆ¢€¦" Ajaran iman katolik ini lebih berkesan di hatinya. Kepada keluarnya ia berkata: "Pengetahuanku tentang rahasia-rahasia iman Katolik sangatlah jelas dan dalam, dan keyakinanku akan kebenaran-kebenaran itu sungguh kokoh, sehingga bagiku semuanya itu lebih merupakan sesuatu yang tampak di mataku daripada yang diimani belaka."

Setelah menanjak dewasa, Petrus masuk biara Dominikan. Disana ia menerima pakaian biara dari tangan Santo Dominikus sendiri. Setelah menempuh pendidikan hidup membiara, ia ditabhiskan menjadi imam. Sebagai imam baru, ia ditugaskan berkhotbah di seluruh wilayah Lombardia tentang ajaran iman yang benar. Hal ini menimbulkan kemarahan dan kebencian para penganut Katarisme. Para pengikut aliran sesat itu menyerangnya dengan berbagai tuduhan palsu. Tanpa menyelidiki secara mendalam benar-tidaknya ajaran yang disebarkan Petrus dalam khotbah-khotbahnya, para pembesar masyarakat menegur dan mengecamnya. Menghadapi kecaman-kecaman itu, Petrus tetap bersemangat menjalankan tugasnya sebagai pengkhotbah dan terus berdoa meminta kepada Tuhan agar kiranya ia dapat mati untuk Tuhan, sebagaimana telah diteladankan Yesus dengan mati di salib demi keselamatan manusia, termasuk dirinya. Ia selalu berkata: "Biarkanlah mereka melakukan apa saja atas diriku sesuai rencana mereka. Aku tetap bergembira dan bersemangat karena dengan mati aku akan lebih berpengaruh daripada sekarang."

Doa-doanya untuk mati dalam nama Tuhan terkabulkan, ketika ia dibunuh oleh dua orang Kataris sementara menjalankan tugasnya sebagai pengajar agama. Tetapi justru kematiannya ini membawa banyak berkat bagi orang-orang Kataris. Segera setelah peristiwa pembunuhan atas dirinya, seorang dari pembunuh itu bertobat dan masuk biara Dominikan.


Santo Hugo/ Hugo Agung, Abbas


Putra bangsawan dari Samur, Prancis ini lahir pada tahun 1024. Ketika berusia 15 tahun, ia masuk biara Benediktin dan menjadi Abbas biara Kluni pada usia 25 tahun. Ketika itu biara Perancis ini mulai kuat pengaruhnya di seluruh Eropa. Banyak biara Kluni didirikan pada masa kepemimpinan Hugo. Aturan-aturan hidup membiara dibuatnya untuk seluruh biara yang dibangunnya.

Kepribadian yang mengagumkan dan kesalehan hidupnya berpengaruh luas baik di kalangan gereja maupun pemerintahan negara. Ia menjadi penasihat bagi sembilan orang Paus, termasuk Sri Paus Gregorius VII (1073-1085) dan banyak pemimpin negara. Ia berusaha keras untuk membaharui cara hidup para imam dan berusaha membebaskan Gereja dari pengawasan negara. Karena semuanya itu, ia dikenal sebagai pencinta dan pencipta perdamaian, dan sebagai sahabat para kusta dan semua orang sakit yang berada di rumah sakit yang didirikannya di Marcigny. Ia meninggal pada tanggal 29 April 1109 dan digelari kudus pada tahun 1120.