Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

11 Agustus 2016

Jumat, 12 Agustus 2016 == Hari Biasa Pekan XIX

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Pembaptisan dengan air itu membasuh kita dari dosa-dosa kita. Pengurapan suci mencurahkan Roh Kudus kepada kita.


Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, wartakanlah karya-Nya di antara para bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.

Doa 


Allah Bapa yang mahapengasih, Engkau telah menciptakan manusia dan alam semesta dengan cinta kasih-Mu. Singkirkanlah ketegaran dan kesombongan kami agar benih-benih cinta kasih yang telah Kautanam dalam hati kami dapat berkembang dan berbuah. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
Amin.

Bacaan dari Kitab Yehezkiel (16:59-63)


"Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan dikau, dan engkau akan merasa malu."

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan melakukan kepadamu seperti engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan mengingkari perjanjian. Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal. Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu, pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan berdasarkan engkau memegang perjanjian. Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu."

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)

  1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
  2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
  3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat.
Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:3-12)


"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi semula tidaklah demikian."

Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian". Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Dahulu kala di salah satu daerah di Kalimantan, ada cerita mengenai kehidupan burung Enggang, jantan dan betina. Sepasang burung Enggang ini saling menyayangi. Jika burung Enggang yang betina mau bertelur, burung Enggang yang jantan akan mencari lubang di pohon besar atau di daerah bebatuan yang jauh dari pemukiman penduduk. Kemudian lubang itu ditutup dengan tanah oleh Enggang jantan, sehingga tinggal paruh Enggang betina saja yang tampak di permukaan. Engang jantan memberi makan dari luar sampai telur menetas. Kehidupan sepasang burung Enggang ini sangat harmonis. Mereka justru mengalahkan keharmoniasan pasangan manusia di zaman ini. Cerita kehidupan sepasang burung Enggang jantan dan betina bisa menjadi pelajaran bagi manusia. Jika hewan saja bisa menyayangi pasangan dan anak-anaknya, bagaimana mungkin hal itu tidak terjadi pada manusia yang berkeluarga? Manusia adalah ciptaan Tuhan yang lebih daripada hewan.

Injil hari ini berbicara mengenai ikatan cinta kasih suami-istri yang tidak terpisahkan. Tuhan sendiri yang menghendaki hal tersebut terjadi. Tuhan memberi kita gambaran yang luar biasa. Hewan saja bisa memelihara cinta kasih dan perhatiannya kepada pasangan. Bagaimana dengan manusia? Sudahkah kita mencintai pasangan dan memberikan perhatian kepadanya? Kita diajak untuk selalu ingat akan janji setia kepada Tuhan dan kepada sesama. Janji perkawinan dan kaul kita bukanlah beban. Janji pernikahan dan kaul adalah berkat yang akan mengantar kita untuk merasakan cinta kasih Tuhan yang besar dalam hidup. Mari, dalam melangkah dan memulai hidup, kita ingat akan janji dan kaul yang pernah kita ucapkan. Dengan demikian, hidup kita selalu berkenan kepada Tuhan. Tuhan, mahasetia. Dia meminta kita pun selalu setia dalam hidup dan panggilan.



Gereja menegaskan kembali praktik yang berdasarkan Kitab Suci, yakni tidak mengizinkan mereka yang bercerai dan kawin lagi untuk menyambut komuni.




Santa Radegundis dari Turingia, Pengaku Imam

Puteri Raja Turingia ini lahir pada tahun 518. Dikatakan bahwa ia diculik oleh raja Klotar I dari Franken. Setelah dibaptis dalam tahanan, ia dipaksa menjadi isteri Raja Klotar yang berwatak kasar dan jahat. Sepuluh tahun lamanya Radegundis bersikap sabar terhadap semua perlakuan Klotar yang biadab itu.

Suatu ketika Klotar membunuh saudaranya. Lalu Radegundis melarikan diri dari istana dan minta supaya diberkati menjadi diakones. Kemudian ia pindah ke suatu tempat lain yang lebih aman untuk mendirikan biara. Ia bersahabat dengan imam Venansius Fortunatus, dan memperoleh hadiah kidung ;Vixilla Regis", yang hingga kini masih digunakan dalam ibadat Jumat Suci dan laudes (pujian). Redegundis meninggal dunia pada tahun 587.