Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

27 Mei 2016

Sabtu, 28 Mei 2016 == Hari Biasa Pekan VIII

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


“Penghormatan terhadap Ekaristi di luar Misa adalah harta yang tak ternilai untuk hidup Gereja. Penghormatan ini berhubungan hakiki dengan perayaan Kurban Ekaristi.... Menjadi tanggung jawab para gembala, juga lewat kesaksian pribadi, mendorong adorasi Ekaristi dan khususnya eksposisi Sakramen Mahakudus ini, di samping doa adorasi depan Kristus yang hadir dalam rupa Ekaristi”. 


Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau. Hatiku haus dan rindu akan Dikau, seperti tanah kering dan tandus merindukan air. 

Doa 

Allah Bapa sumber iman kepercayaan, teguhkanlah kami dalam iman para leluhur yang mendahului kami. Semoga selalu berpegang teguh pada sabda yang dapat diandalkan, ialah sabda Yesus Putra-Mu, yang akan mengantar kami menuju kebebasan dan kebahagiaan sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Rasul Yudas mengingatkan jemaat beriman agar membangun diri di atas dasar iman yang paling suci, berdoa dalam Roh Kudus dan memelihara diri dalam kasih Allah. Selain itu, menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu.

Bacaan dari Surat Rasul Yudas (17.20b-25)


"Allah berkuasa menjaga kalian jangan sampai tersandung, dan membawa kalian penuh 

kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya."

Saudara-saudara terkasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepadamu oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci, dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, renggutlah mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai rasa takut kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Allah berkuasa menjaga kalian supaya jangan sampai tersandung. Ia membawa kalian tanpa noda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. Bagi Dia, Allah yang Esa, Juruselamat kita, dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia kemuliaan, kebenaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad, sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah. (2/2)
Ayat. 2/4 (Mzm 63:2.3-4.5-6; Ul: 2b)

  1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
  2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihatan kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup, bibirku akan memegahkan Dikau.
  3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:16a.17)

Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita. 

Yesus tidak memberitahukan tentang asal kuasa Yesus kepada para imam kepala, ahli Taurat dan kaum tua-tua. Sebab mereka tidak bisa menjawab tentang asal pembaptisan Yohanes.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:27-33)

"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?"

Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’.” Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka Mereka menjawab Yesus, “Kami tidak tahu”. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.

U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Kuasa Yesus berasal dari Allah bukan dari manusia. Para imam kepala, ahli Taurat dan tua-tua yang iri hati kepada Yesus akhirnya harus mengakui bahwa kuasa Yesus berasal dari Allah. Banyak orang terutama para imam yang hidup dekat dengan Yesus, memiliki urapan dan kuasa dari Yesus. Kuasa itu akan memancar keluar karena iman. Tidak perlu mempersoalkan lagi hal-hal ajaib yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kita memahami dan menghidupinya di dalam iman yang teguh. Apakah kuasa Yesus hidup dalam diriku?


Dalam Injil hari ini Yesus memarahi para pedagang yang berjualan di Bait Allah. Menarik bahwa Yesus menyebut para pedagang itu penyamun. Apa alasannya?

Yesus menyebut mereka penyamun karena mereka melakukan pemerasan terhadap para peziarah yang datang dari jauh. Hal itu dilakukan dengan memberikan nilai tukar yang sangat rendah terhadap mata uang asing yang dibawa oleh para peziarah. Mereka juga menjual hewan korban dengan harga sangat mahal. Selain itu, mereka juga meminta biaya yang tinggi atas sertifikat ”halal” untuk setiap hewan korban yang dipersembahkan. Para peziarah harus membayar semua itu supaya bisa mempersembahkan hewan korban sekalipun merasa seolah-olah dirampok.

Mungkinkah seperti para pedagang itu kita terkadang menggunakan hal-hal yang sakral untuk memperoleh keuntungan material? Atau memakai cara yang tidak halal demi mencapai apa yang diingini? Sebenarnya, Yesus hanya meminta kita untuk ‘percaya saja’, maka mukjizat akan terjadi.

Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, menadahkan tangan kepada-Mu. Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur. 



Beata Margaretha Pole, Martir 

Margaretha lahir di sebuah desa dekat kota Bath, Inggris Selatan pada tanggal 14 Agustus 1473. Ia dikenal sebagai seorang wanita kebangsawan, penggiring ratu Katarina, permasiuri raja Henry VIII.

Sepeninggal suaminya, Margaretha menjadi guru pribadi Putri raja Maria, anak Henry VIII. Dalam kedudukannya sebagai guru pribadi itu, raja Henry mengangkat Margaretha sebagai pangeran wanita Salisbury. Walaupun Henry mengenal baik kesucian hidup Margaretha, ia tidak segan-segan memecat Margaretha ketika Margaretha menentang perceraiannya dengan Katarina dan niatnya menikahi Anne Boleyn. Karena Reginaldus, Putra Margaretha, yang kemudian menjadi seorang kardinal mencela Henry karena tuntutannya untuk mengawasi Gereja, Henry memutuskan untuk melenyapkan keluarga Margaretha. Akhirnya Margaretha dipenggal kepalanya pada tahun 1541 karena dituduh mengkhianati raja. Margaretha dinyatakan sebagai ‘Beata’ (Yang Bahagia) pada tahun 1886.


Santo Wilhelmus, Biarawan


Wilhelmus adalah seorang jendral dari kaisar Karokus Agung yang berhasil menundukkan suku Bask da merebut Barcelona dari tangan orang Arab. Setelah kemenangan ini ia menjadi biarawan. Ia mendirikan sebuah biara di Gellone, Perancis. Anehnya ialah bahwa dalam biara yang didirikannya itu, ia sendiri bekerja sebagai tukang roti dan koki. Ia meninggal dunia pada tahun 812.


Santo Bernardus dari Montjoux, Imam 


Bernardus dari Montjoux dikenal sebagai pelindung para pencinta pegunungan Alpen dan para pendaki gunung. Untuk membantu para wisatawan, Bernardus bersama pembantu-pembantunya mendirikan dua buah rumah penginapan. Dari nenek moyangnya, ia diketahui berketurunan Italia. Tanggal kelahirannya tidak diketahui dengan pasti, tetapi hari kematiannya diketahui terjadi pada tanggal 28 Mei 1081 di biara santo Laurensius, Novara, Italia.
Kisah masa kecilnya dan masa mudanya telah banyak dikaburkan oleh berbagai legenda. Meski demikian, suatu hal yang pasti tentang dirinya ialah tentang pendidikan imamatnya. Pendidikan imamatnya dijalaninya bersama Petrus Val d’ Isere, seorang Diakon Agung di Keuskupan Aosta. Aosta adalah sebuah kota di Italia yang terletak di pegunungan Alpen dan berjarak 50 mil dari perbatasan Prancis dan Swiss.

Karena semangat kerasulannya yang tinggi, ia diangkat menjadi Vikaris Jendral Kesukupan Aosta. Dalam jabatan ini, Bernardus membawa angin pembaharuan di antara rekan-rekannya, biarawan-biarawan Kluni di Burgundia. Ia berusaha mendorong mereka merombak aturan-aturan biara yang terlalu klerikal dan keras. Ia mendirikan sekolah-sekolah dan rajin mengelilingi seluruh wilayah diosesnya.

Pada abad pertengahan, peziarah-peziarah dari Perancis dan Jerman rajin datang ke Italia melalui dua jalur jalan di pegunungan Alpen. Banyak dari mereka mati kedinginan karena badai salju, atau karena ditangkap oleh perampok di jalan. Melihat kejadian-kejadian itu, maka pada abad kesembilan Bernardus berusaha mendirikan dua buah rumah penginapan di antara dua jalur jalan it, tepatnya di gunung Jovis (Mentjoux), yang sekarang dikenal nama gunung Blanc. Dua rumah penginapan ini sungguh membantu para peziarah itu. Tetapi kemudian pada abad keduabelas, rumah-rumah itu runtuh diterpa badai salju. Sebagai gantinya mendirikan lagi dua buah rumah penginapan baru, masing-masing terletak di dua jalur jalan itu dengan sebuah biara berdiri di dekatnya. Kedua jalan ini sekarang dikenal dengan nama Jalan Besar dan Jalan Kecil Santo Bernardus. Untuk membina ahklak para petugas rumah penginapan dan anggota-anggota biarawan yang menghuni biara itu, Bernardus menetapkan aturan-aturan biara santo Agustinus. Ia menerima pengakuan dan ijin khusus dari Sri Paus untuk membimbing para novisinya dalam bidang karya perlayanan para wisatawan.

Karya mereka ini berkembang pesat dari hari ke hari didukung oleh seekor anjing pembantu. Tugas utama mereka ialah berusaha membantu para wisatawan dalam semua kesulitannya dengan makanan dan rumah penginapan, serta menguburkan orang-orang yang mati. Ketenaran karya pelayanan mereka ini kemudian berkembang dalam berbagai bentuk legenda. Kemurahan hati dan keramah-tamahan mereka menarik perhatian banyak orang, terutama keluarga-keluarga kaya. Keluarga-keluarga kaya ini menyumbangkan sejumlah besar dana demi kemajuan karya pelayanan santo Bernardus dan kawan-kawannya. Legenda tentang anjing pembantu Santo Bernardus masih berkembang hingga sekarang. Setelah berkarya selama 40 tahun lamanya sebagai Vikaris Jendral Bernardus meninggal dunia pada tanggal 28 Mei 1081 di biara Santo Laurensius, Novara, Italia. Sri Paus Innocentius XI (1676-1689) menggelari dia ‘Kudus’ pada tahun 1681. Dan pada tahun 1923 oleh Sri Paus Pius XI (1922-1939), Bernardus diangkat sebagai pelindung para pencinta pegunungan Alpen dan para pendaki gunung.


Santo Germanus dari Paris, Pengaku Iman 


Germanus atau Germain dikenal luas karena cinta kasihnya yang besar kepada orang-orang miskin dan gelandangan, karena kesederhanaan hidupnya. Ia lahir di Autun, Perancis pada tahun 496.

Setelah menjadi imam, ia diangkat menjadi Abbas biara Santo Symphorianus, yang terletak tak jauh dari Autun. Disini ia menjalani suatu kehidupan asketik yang keras dan giat membantu orang-orang miskin; kadang-kadang ia mengundang pengemis-pengemis untuk makan bersamanya di biara. Ketika raja Prancis. Childebert I (511-558), menunjuk dia sebagai Uskup Paris, ia tidak mengubah kebiasaan hidupnya yang keras dan perhatiannya kepada orang-orang miskin dan gelandangan. Menyaksikan teladan hidup Germanus, raja Childebert sendiri akhrinya menjadi dermawan: senang membantu orang miskin, membangun biara-biara dan gereja-gereja. Salah satu gereja yang terkenal adalah gereja santo Germanus yang didirikannya sesudah kematian santo Germanus.

Salah satu usaha utama Germanus ialah mendesak penghayatan cara hidup Kristen yang lebih baik di kalangan kaum bangsawan Prancis. Ia tidak henti-hentinya mengutuk orang-orang yang bejat cara hidupnya dan tidak tanggung-tanggung mengekskomunikasikan Charibert, raja Frank yang hidupnya penuh dosa. Germanus meninggal dunia pada tanggal 28 Mei 576.