Yesus berdoa dalam doa Imam Agung-Nya: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku"
Doa
Allah Bapa Yang Mahaesa, perkenankanlah semua yang dihimpun Roh Kudus dalam Gereja-Mu, mengabdi Engkau dengan tulus ikhlas dan bersatu padu dalam cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (20:28-38)
"Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!
Ayat. (Mzm 68:29-30.33-35a.35b.36c.)
- Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.
- Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan, bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuatan Allah.
- Kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuatan-Nya di dalam awan-awan. Terpujilah Allah!
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 17:17b.a)
Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)
"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Doa merupakan sarana komunikasi kita dengan Tuhan. Di dalam doa, kita memohon rahmat-rahmat yang kita butuhkan, atau juga bersyukur atas segala kebaikan-Nya. Orang yang berdoa adalah orang yang masih mengakui Tuhan sekaligus ingin melibatkan kehadiran-Nya di dalam hidupnya. Kebutuhan akan Tuhan tidak dapat dianggap sebagai hal yang biasa dan sepele, sebab tanpa Tuhan, dia tidak mendapatkan kekuatan apa-apa di dalam hidupnya. Manusialah yang membutuhkan Tuhan di dalam hidup ini.
Doa yang sejati tidak hanya berhenti pada pemenuhan kebutuhan diri sendiri atau dengan kata lain kita hanya mengingat diri sendiri ketika berdoa. Di dalam doa, kita diajak untuk mendoakan orang lain.
Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan teladan yang luar biasa kepada kita semua. Dia berdoa kepada Bapa untuk murid-murid-Nya agar mereka dipelihara, dilindungi, dikuduskan dan tetap satu di dalam nama-Nya. Yesus mau agar Bapa-Nya menjauhkan mereka dari yang jahat, dan hidup dalam kekudusan. Kekuatan dari Allah adalah mutlak jika kita ingin menang melawan si jahat. Kita ini manusia yang lemah dan mudah terjatuh ke dalam dosa. Karena itu kita membutuhkan pemeliharaan, perlindungan dan penyertaan Allah Tritunggal yang Mahakudus agar kita bisa tampil sebagai pemenang melawan segala godaan iblis.
Dalam kehidupan nyata, banyak orang yang tidak lagi peduli akan hidup rohaninya sendiri, akan iman dan hubungannya dengan Tuhan. Kita semua diminta untuk berdoa bagi mereka. Janganlah kita sering membela diri demikian, “Saya saja masih perlu didoakan orang lain, bagaimana mungkin saya bisa mendoakan orang lain setiap hari?” atau alasan lain, “Saya ini bukan orang suci, saya tidak layak mendoakan orang lain, lebih baik saya mendoakan diri sendiri dulu.” Sikap orang beriman tidak demikian, melainkan mau berdoa dengan tulus kepada Allah, tanpa tergantung apakah dirinya orang berdosa atau tidak.
Mari kita belajar berdoa bagi orang lain, tanpa tergantung seberapa jauh atau dekat kita dengan mereka, seberapa senang atau benci kita dengan orang itu. Kita membutuhkan penyertaan Tuhan. Oleh sebab itu, kita semua diajak untuk tekun berdoa bagi orang lain.
Santo Ignatius Peis dari Lakoni, Pengaku Iman
Ignatius lahir di Sardinia pada tahun 1701. Ketika masih muda belia, ia masuk biara Kapusin sebagai seorang bruder. Cara hidup membiara telah menjadi cita-cita hidupnya semenjak kecil. Dengan memilih biara Kapusin, ia bermaksud menjadi seperti Fransiskus Asisi, pewarta Injil yang menghayati imannya dengan hidup miskin demi sesamanya. Pekerjaan setiap hari ialah menjelajahi seluruh kota untuk meminta derma bagi kepentingan biaranya. Pekerjaan ini dijalaninya selama 40 tahun. Sambil berkeliling miminta derma, ia mengajar orang-orang yang ditemuinya tentang Kasih Kristus kepada manusia. Senyum manis yang selalu menghiasi bibirnya mencerminkan kesejahteraan jiwanya. Perkataannya senantiasa membawa penghiburan bagi orang-orang yang bersusah serta menggerakkan hati mereka untuk lebih mencintai Yesus.
Bruder Ignatius yang dikenal sederhana selalu membagikan sedekah kepada orang-orang yang lebih miskin daripadanya. Ia menjadi rasul dan pewarta Injil Kristus dengan teladan hidupnya, doa-doa dan laku tapanya. Ia meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 1781. Oleh Sri Paus Pius XII (1939-1958), ia dinyatakan ‘Kudus’ pada tahun 1951.
Santa Bertha, Pengaku Iman
Bertha adalah anak Rigobertus, seorang Pangeran Kerajaan Nuestria, Prancis pada masa pemerintahan raja Clovis II. Hari kelahirannya tidak diketahui dengan pasti. Dikatakan bahwa sepeninggal suaminya, Siegfridus, ia mulai menjalani hidup membiara di Blangy, wilayah Artois, Perancis Utara.di biara ini, ia menjadi Abbas selama bebarapa tahun sampai saat ajalnya pada tahun 725. Ada banyak cerita tentang santa Bertha namun semuanya kurang dapat dipercaya kebenarannya. Salah satu dari cerita-cerita itu ialah bahwa ia dibunuh oleh anak-anak tirinya sendiri.