Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

21 Mei 2016

Minggu, 22 Mei 2016 == Hari Raya Tritunggal Mahakudus

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya.

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita. 


Doa 


Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Amsal (8:22-31)

"Sebelum bumi ada, kebijaksanaan sudah ada."

Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum samudera raya ada, aku telah lahir, yakni sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam, aku telah ada, dan lebih dahulu daripada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Tuhan membuat bumi dengan padang-padangnya, atau debu dataran yang pertama. Ketika Ia mempersiapkan langit, aku ada di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras; aku ada di sana; ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan. Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan aku senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya, dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9)

  1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
  2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
  3. Domba, sapi dan ternak semuanya; hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan. 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-5)

"Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Kristus, dalam kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus."

Saudara-saudara terkasih, kita, yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita beroleh jalan masuk karena iman akan kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri, dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Why 1:8
)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)


"Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; Roh akan memberikan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku." 


Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Tidak selamanya kebenaran dapat diungkapkan. Terkadang kebenaran dibiarkan tetap tersembunyi karena memang tak dapat diungkapkan. Seandainya diungkapkan pun kebenaran itu tidak dapat memuaskan hati orang yang ingin mengetahuinya.

Contoh nyata dari hal ini adalah keinginan seseorang untuk bertemu dengan Allah Tritunggal Mahakudus. Kita sungguh yakin bahwa Allah orang-orang Kristiani adalah satu namun memiliki tiga pribadi, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Tidak semua orang dapat menerima penjelasan ini. Bagi mereka yang tidak percaya, sebaik apapun kita menjelaskannya, mereka tetap tidak akan percaya. Sebaliknya bagi kita yang percaya, sekalipun ini samar-samar dan bahkan misterius kita tetap percaya karena kita mengimaninya. Kita hanya dapat berkata, "Biarlah misteri tetap menjadi misteri." Artinya, biarlah kebenaran tentang Allah Tritunggal Mahakudus ini tetap tinggal tertutup karena memang tak dapat dijelaskan secara tuntas dengan akal. Misteri ini hanya dapat dijelaskan dengan iman.

Misteri Allah Tritunggal ini biarlah tetap menjadi sesuatu yang samar-samar. Misteri ini mengingatkan kita akan kata-kata Tuhan Yesus ini, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." Lantas apakah yang Yesus maksudkan dengan kebenaran ini? Kebenaran yang dimaksudkan oleh Yesus adalah keberadaan Tuhan dan segala rencana-Nya atas diri kita. Kita tak mungkin bisa memahami segala rencana Tuhan atas hidup kita. Bila kita telah mengetahui rencana Tuhan atas hidup kita sejak kita lahir, mungkin kita tak akan pernah mampu menanggungnya. Biarlah rencana Tuhan ini tetap terselubung. Meskipun demikian, kita tetap mampu untuk menjalaninya selama Roh Kudus, Roh Kebenaran ada bersama kita. Roh Kudus inilah yang senantiasa menguatkan kita. Dialah yang selalu berdoa bersama kita.

Hal terpenting yang dapat kita lakukan dalam merayakan misteri iman kita ini bukanlah mengetahui, namun sebaliknya mencintai. Apa gunanya bagi kita jika kita mengetahui rahasia Allah namun hidup kita tidak mencerminkan ajaran Allah? Lebih baik bagi kita jika kita tidak dapat memahami rahasia Allah namun hidup kita sungguh mencerminkan ajaran Allah. Kita tidak perlu terlalu banyak berpikir tentang Allah, namun mencintai Dia dan melakukan perintah-Nya. Kita juga tidak perlu banyak berbicara tentang Allah, sebaliknya banyak berbicara dengan Allah. Seberapa pun dalamnya pengetahuan kita tentang Allah, itu semua tidak menambah kemuliaan Allah. Tuhan tidak dimuliakan hanya karena kita tahu banyak tentang Dia. Sebaliknya Tuhan dimuliakan bila kita dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik atas nama Tuhan.

St. Thomas Aquino, sebagai seorang Doctor Angelicum, sangat terkenal karena tulisan-tulisannya tentang Allah. Namun ia meminta supaya tulisan-tulisannya tentang Allah dibakar saja. Ia mengatakan bahwa apa yang ia tulis itu tidak ada artinya sama sekali bila dibandingkan dengan kenyataan Allah yang sesungguhnya, seperti yang ia lihat dalam penampakan Tuhan yang ia alami. Apa yang dikatakan oleh St. Thomas Aquino ini menyatakan bahwa pengetahuan kita tentang Allah sangatlah terbatas. Oleh karena itu, tak perlu kita tahu tentang rahasia Allah. Biarlah Allah tetap menjadi rahasia. Saatnya akan tiba bagi kita untuk tahu Allah yang sesungguhnya, yaitu saat Roh Kebenaran datang kepada kita. Saat itulah kita akan tahu rahasia Allah yang sesungguhnya. Kapankah hal itu terjadi? Saat kita telah siap untuk menerima Tuhan dalam kehidupan abadi.

Satu-satunya yang Tuhan minta dari kita hanyalah percaya kepada-Nya. Percaya bahwa Allah akan menganugerahkan pengetahuan kebenaran kepada kita saat Ia mendatangi kita dan membawa kita ke dalam kehidupan kekal.

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"


Santa Rita dari Cascia, Biarawati

Rita lahir di Roccaporena, Italia pada tahun 1381.Beliau adalah seorang biarawati ordo Agustinus. Ia diangkat sebagai pelindung orang-orang yang mengalami masalah-masalah yang berat dan penasehat orang putus asa.
Menurut cerita, keinginannya untuk menjadi biarawati ordo itu sudah bersemi dalam hatinya semenjak kecil. Tetapi karena hormat dan ketaatan kepada orangtuanya, ia menikah dengan seorang pemuda yang disenangi orangtuanya. Tetapi setelah menjalani hidup perkawinan selama 18 tahun, ia pun memutuskan untuk masuk biara. Hal ini ditempuhnya setelah suaminya mati dibunuh orang.

Permohonannya menjadi biarawati Ordo Santo Agustinus tidak cepat dikabulkan oleh pemimpin ordo, mengingat statusnya sebagai orang yang sudah menikah. Melalui suatu proses pertimbangan yang sangat lama, akhirnya aturan-aturan biara yang sangat keras itu diperlonggar. Dan Rita diterima sebagai seorang anggota dalam ordo ini. Kehidupan sebagai seorang biarawati dijalaninya dengan sepenuh hati. Ia benar-benar menghayati kehidupan biara dengan sungguh-sungguh: taat, disiplin diri dan ramah terhadap semua orang. Ia merawat semua biarawati rekannya yang jatuh sakit dan berdoa bagi semua orang Kristen yang telah lama meninggalkan Gereja. Cara hidup ini dipertahankannya hingga kematiannya pada tanggal 22 Mei 1457 di biara Cascia. 


Santa Rosa(na), Abbas


Rosa lahir pada tahun 1226. Ketika berusia 15 tahun, ia dikawinkan dengan seorang pemuda yang bejat moralnya dan jahat. Setelah suaminya yang sakit keras itu sembuh berkat usaha dan doa Rosa, maka ia diijinkan untuk menjalani hidup bertapa. Rosa dipilih menjadi Abbas sebuah biara suster. Ia meninggal pada tahun 1310. 


Santa Yoakima de Vedruna, Pengaku Iman


Yoakima de Vedruna lahir pada tahun 1783. Ia seorang ibu rumah tangga dengan beberapa orang anak. Setelah suaminya meninggal dunia dan anak-anaknya dewasa, ia menggunakan seluruh waktunya untuk melakukan kegiatan-kegiatan amal. Doa dan pertobatan menjadi dasar batiniah yang kokoh baginya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan itu. Akhirnya, ia pun mendirikan sebuah Kongregasi Suster yang mengabdikan diri pada pemeliharaan gadis-gadis miskin dan orang-orang sakit yang terlantar. Yoakima de Vedruna meninggal dunia pada tahun 1853. 


Santa Renate, Pengaku Iman


Renate lahir pada tahun 1544. Ratu Bavaria ini mendidik sendiri 10 orang anaknya supaya hidup sederhana dan jujur. Ia mempunyai perhatian yang besar kepada para pengemis dan orang-orang miskin. Kepada mereka, Renate membagi-bagikan makanan dan dengan tangannya sendiri ia menjahit pakaian untuk orang-orang malang itu dan untuk keperluan ibadat Gereja. Ia juga mendirikan sebuah rumah sakit dan bersama suaminya hidup seperti di dalam biara. Cara hidup mereka ini terus dijalankan dengan setia meskipun banyak orang yang mencemooh mereka. Renate meninggal dunia pada tahun 1602. 

Beato Yohanes Baptista Makado, Leo Tanaka dkk, Martir


Beato Yohanes Baptista Makado lahir di kepulauan Azores, dari sebuah keluarga bangsawan. Pemuda kesatria itu bercita-cita menjadi rasul Kristus, jika mungkin di Jepang. Ia memang tahu akan rawannya tanah misi Jepang, namun rupanya ia ingin menjadi saksi iman disana.

Pada waktu itu (abad ke-16) karya misi di Jepang ditangani antara lain oleh imam-imam Yesuit. Oleh karena itu Makado masuk ordo Yesuit. Setelah ditabhiskan menjadi imam ia diutus pergi ke negeri Sakura ini. Makado ternyata seorang imam sekaligus rasul yang rajin. Mula-mula ia bekerja di Fuxima dan Nagasaki. Sewaktu berada di pulau Goto, ia ditangkap dan dibawa ke Omura bersama beberapa kawannya. Disanalah mereka dipenggal kepalanya pada tanggal 22 Mei 1617 karena imannya kepada Kristus dan semua perjuangannya untuk menyebarkan Injil Kristus. 

Diantara imam-imam itu ada Leo Tanaka, seorang imam agama yang sangat giat membantu imam-imam dalam mengajar agama kepada umat. Oleh seorang pengawal yang mengenal baik dia, ia diberi kesempatan untuk melarikan diri. Tetapi setelah merenungkan hal itu secara mendalam, ia memutuskan untuk tidak lari agar tidak menimbulkan skandal kepada umat sebagai pengkhianat iman. Sewaktu teman-temannya dibunuh, ia dibawa kesana untuk menyaksikan penderitaan yang ditimpakan kepada mereka. Ia merasa sedih karena hukuman mati yang sama belum juga dijatuhkan padanya ketika itu juga. Ia terus menanti mahkota martir itu dengan doa. Akhirnya sepuluh hari kemudian ia juga memperoleh mahkota saksi iman yang dirindukannya itu d suatu pulau dekat Omura. Disana ia dipenggal kepalanya dan menemui ajalnya sebagai martir Kristus.