“Ketika kita menghadiri Misa kita tidak datang untuk bertepuk tangan. Kita tidak datang untuk menonton orang-orang, ataupun menghormatinya. Kita ingin menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa yang kita butuhkan”
Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.
Doa
Ya Allah, Yesus Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya dalam Sakramen Ekaristi Mahakudus yang mengagumkan. Kami mohon rahmat-Mu semoga kami pun mampu memecah dan membagikan hidup yang telah Engkau pilih dan berkati ini sehingga kami pantas untuk bersatu dalam karya penebusan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (14:18-20)
"Melkisedek membawa roti dan anggur."
Melkisedek, Raja Salem, adalah seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abram kembali dari kemenangannya atas beberapa raja, Melkisedek membawa anggur dan roti, lalu memberkati Abram, katanya, “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuh-musuhmu ke dalam tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semua jarahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = e, 2/4; 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 110:1.2.3.4; Ul: lh. 1Kor 10: lh.16)
- Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanak-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu." Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
- Engkau meraja di atas gunung yang suci, sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu, Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (11:23-26)
"Setiap kali makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556 (fakultatif)
Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974
- Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
- Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
- Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
- Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
- Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu roti putra, anjing jangan diberi.
- Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
- Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
- Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.
Bait Pengantar Injil, do = f, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah Daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:11b-17)
"Mereka semua makan sampai kenyang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
PARTISIPASI MANUSIA YANG DIKUDUSKAN
Penggandaan roti yang dikerjakan Yesus merupakan pertemuan partisipasi manusiawi dan daya ilahi yang menguduskan. Peristiwa ini membawa makna mendalam bagi kita tentang seluruh proses perjuangan hidup kita menuju persatuan dengan Allah sendiri. Allah mengundang kita untuk masuk dalam persekutuan kasih dengan-Nya dan kita diharapkan mau turut serta dalam perjuangan tersebut.
Partisipasi Manusia
Yesus meminta para murid-Nya untuk ikut berpartisipasi dalam memikirkan pemenuhan makan bagi orang-orang yang datang mendengarkan-Nya (Luk 9:13a). Undangan ini adalah panggilan umum setiap murid Yesus untuk berpartisipasi dalam jalan penyelamatan dan pengudusan. Para murid kemudian memberi jawaban bahwa mereka tidak memiliki persediaan makanan yang cukup, karena hanya ada lima roti dan dua ekor ikan (ay 13b). Jawaban ini merupakan ungkapan keterbatasan manusiawi. Para murid tidak mau lepas tangan atas situasi itu. Yang terjadi hanyalah keterbatasan persediaan makanan.
Indah sekali bahwa para murid tidak menolak untuk berpartisipasi. Mereka menyerahkan apa yang ada itu kepada Yesus sendiri. Tindakan ini bisa kita bandingkan dengan ritus persembahan dalam perayaan Ekaristi. Kita mau mempersembahkan apa yang kita punya kepada Allah dalam bentuk bahan-bahan persembahan. Selanjutnya, kita mempersembahkan kemanusiawian kita kepada Allah sendiri yang disimbolkan dengan air yang dituangkan ke dalam anggur. Itulah bentuk kemauan kita untuk berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah.
Tindakan Pengudusan Allah
Yesus menerima roti dan ikan dari para murid, kemudian mengucapkan doa berkat atas roti dan ikan tersebut dan semuanya menjadi berkelimpahan (Luk 9:16-17). Yesus telah menguduskan wujud partisipasi manusiawi itu dengan daya ilahi dan menjadikannya berlipat ganda. Tindakan Yesus ini memperkuat iman kita bahwa ketika kita mau mempersembahkan apa yang kita punya untuk karya Allah, maka kita akan mendapati kelimpahannya karena daya ilahi yang bekerja di dalamnya.
Kita memang tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menangani banyak hal dalam kehidupan kita. Tetapi kita diundang untuk mempersembahkan kelemahan dan kekurangan manusiawi kita itu kepada Allah sendiri. Dia yang akan menyempurnakan kemauan partisipasi kita itu dengan berkat-Nya sendiri.
Pengudusan dalam Perayaan Ekaristi
Undangan Yesus supaya para murid berpartisipasi itu juga menjadi undangan bagi kita. Seperti Tubuh Kristus yang dipecah dan dibagi-bagikan dalam perayaan Ekaristi, kita juga diundang untuk memecah diri kita dan membagikannya kepada orang lain sebagai wujud partisipasi kita dalam karya keselamatan Allah bagi dunia.
Dalam partisipasi kita itu, Allah akan mengangkat dan menguduskan kemanusiawian kita sehingga layak bagi-Nya. Pengudusan ini semakin jelas dalam tindakan imam memasukkan air ke dalam anggur. Pada saat itu imam berdoa, "Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini, semoga kami juga boleh mengambil bagian dalam keilahian Kristus yang telah menjadi manusia seperti kami." Kita yang tidak pantas, dijadikan layak dan pantas berpartisipasi dalam kekudusan Allah, karena keilahian Kristus.
Santa Teodosia dari Konstantinopel, Martir
Sebagai martir dari Konstantinopel, Teodosia adalah salah seorang martir dari gereja Katolik Timur. Ia menderita penganiayaan hebat dari para musuh Gereja pada abad kedelapan (745) pada masa pemerintahan kaisar Konstantin V.
Pada tahun 726, kaisar Byzantium Leo III mengeluarkan sebuah dekrit yang melarang pemujaan terhadap gambar-gambar kudus. Putranya Konstantin, yang menggantikan dia terus melanjutkan politiknya dalam memberantas praktek pemujaan terhadap gambar-gambar kudus. Ia memerintahkan pengrusakan atas sebuah lukisan Yesus yang termasyur di biara santo Anastasius di Konstantinopel. Teodosia sebagai seorang biarawati di biara itu mencoba menyembunyikan lukisan itu. Karena itu ia ditangkap dan dianiayan hingga mati.
Santo Max(iminus), Uskup
Max(iminus) adalah Uskup di kota Trier, Jerman. Ia meninggal di pengasingan ketika dibuang bersama Santo Atanasios dan uskup-uskup lainnya karena melawan bidaah Arianisme. Ia meninggal pada tahun 346.