Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

27 Februari 2017

Selasa, 28 Februari 2017 == Hari Biasa Pekan VIII

 Markus 10:28-31
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)

Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kau sedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.


Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)

  1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim! 
  2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku! 
  3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kau-nyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)

Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Seorang pastor bertutur soal pengalamannya mengikuti Yesus. Ia berkata, “Saya meninggalkan satu ayah-ibu, namun mendapatkan ratusan ayah-ibu. Saya meninggalkan beberapa saudara-saudari, tetapi memperoleh ribuan saudara-saudari. Saya tidak mencari makanan, pakaian, atau uang; namun semuanya saya miliki secara berlebih. Luar biasa. Dia memberi secara berlimpah apa yang saya tinggalkan dalam rangka mengikuti Dia dengan menjadi pastor.”
Pengalaman iman tersebut di atas bisa juga menjadi pengalaman kita semua. Siapa saja yang mengikuti Yesus dan mewartakan Kerajaan Allah tidak akan kehilangan pahalanya. Yesus sendiri berkata: “Setiap orang yang karena Aku dan Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya, atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat” (Markus 10:29).
Fakta nyata masa kini menunjukkan hal yang berlawanan. Kini banyak orang justru meninggalkan Yesus demi manusia atau harta. Mereka meninggalkan Yesus lantaran jodoh, supaya diterima kerja, demi kenaikan gaji atau pangkat, dan lain-lain.
Inilah bukti bahwa meninggalkan segalanya demi Kristus makin hari makin terasa berat. Semoga kita tetap berpengharapan karena Yesus sendirilah yang menjiwai dan menyemangati kita para pengikut-Nya.


Santa Antonia, Abbas

Antonia adalah seorang ibu Rumah tangga yang saleh. Sepeninggal suaminya, ia memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya kepada Tuhan dengan menjalani kehidupan sebagai seorang biarawati. 
Kemudian dengan bantuan Santo Yohanes Kapistrano, ia mendirikan sebuah biara Claris yang lebih tegas aturannya di Firenze, Italia. Ia sendiri menjadi pemimpin biara itu, hingga kematiannya pada tahun 1472. 

Santo Hilarius, Paus

Hilarius berasal dari Sardinia. Ia terpilih menjadi Paus menggantikan Paus Leo I (440 461) pada tanggal 19 November 461. Sebelum menjadi Paus, Hilarius melayani umat sebagai diakon selama masa kepemimpinan Paus Leo I. Ketika diadakan Konsili di Efesus pada tahun 449 untuk membicarakan tindakan ekskomunikasi atas diri Eutyches, seorang penyebar ajaran sesat, Hilarius di utus sebagai wakil Paus Leo I

Selama kepemimpinannya sebagai Paus, Hilarius mengawasi pembangunan beberapa gedung Gereja di Roma. Salah satunya adalah Oratorium yang dipersembahkan kepada santo Yohanes Penginjil. Selain itu, ia juga berusaha menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi dalam tubuh gereja sendiri. Dalam kerangka itu, ia memimpin sebuah sinode di Roma pada tanggal 19 November 462 untuk membicarakan berbagai masalah yang ada di dalam gereja di Gaul, Prancis. Selanjutnya pada tanggal 19 November 465, ia mengadakan lagi sebuah sinode untuk membicarakan hal pengangkatan dan kuasa yuridiksi para uskup Spanyol. 

Hilarius meninggal dunia pada tanggal 29 Februari 468 dan dimakamkan di Gereja Santo Laurentius di Roma.