Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

04 Februari 2017

Minggu, 05 Februari 2017 == Hari Biasa Pekan V

 Matius 5:13-16
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:7-10)   

Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku menghendaki supaya engkau membagi-bagikan rotimu kepada orang yang lapar, dan membawa ke rumahmu orang-orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah laksana fajar, dan luka-lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan di depanmu dan kemuliaan Tuhan menjadi pengiringmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil Tuhan dan Ia akan menjawab; engkau akan berteriak minta tolong, dan Ia akan berkata, ‘Ini Aku!’ Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.”

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 112:4-5.6-7.8a.9; Ul: 4a)
  1. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gelap Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
  2. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan pada Tuhan.
  3. Hatinya teguh, ia tidak takut, ia murah hati, orang miskin diberinya derma. Kebajikan tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:1-5)
   
Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku pun datang kepadamu dalam kelemahan, dengan sangat takut dan gentar. Baik ajaran maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, melainkan dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan. Barangsiapa mengikuti Aku, ia mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di surga.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.



Renungan


Garam dan terang, keduanya memiliki keistimewaan. Garam akan tetap asin pada adonan; tidak peduli apakah adonan itu direbus, dikukus, diasap, dibakar, atau digodok. Ia memberi rasa pada makanan tanpa harus menunjukkan keberadaannya, ia melebur tanpa bekas. Garam juga bisa menjadikan adonan awet dan tahan lama. Demikian halnya dengan terang. Jika terang datang, maka kegelapan akan hilang. Ia bisa mengusir rasa takut, menciptakan kehangatan, dan menerangi kegelapan.
Yesus meminta kita untuk menjadi garam dan terang dunia. Apakah yang Yesus maksudkan? Yesus mengharapkan kita agar mampu memberi “rasa” pada “adonan”; dan menerangi kegelapan. Seperti kata Nabi Yesaya, kita dipanggil untuk mengenyangkan yang lapar, memberi si miskin tumpangan dan pakaian. Kita terbuka kepada saudara-saudari yang tidak sehati, membebaskan siapa pun dari beban kuk, atau tidak melontarkan dusta atau fitnah.
Pada masa kini, begitu banyak orang yang hidup dalam kegelapan dan kehilangan rasa (rasa aman, rasa lega, rasa puas, dll). Karena itu, perintah Yesus untuk menjadi garam dan terang dunia semakin menemukan urgensinya.


Santa Agata, Perawan dan Martir

Agata lahir di Kantania, pulau Sisilia, pada pertengahan abad ketiga. Riwayatnya dan kisah kesengsaraannya karena iman akan Kristus tidak diketahui secara pasti. Semuanya baru muncul bertahun-tahun sepeninggal perawan suci ini. 
Tradisi lama menurunkan satu-dua riwayat seperti berikut: Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang berkuasa di Palermo atau Kantania, Sisilia. Penderitaannya sebagai seorang Martir berawal pada masa pemerintahan kaisar Decius (249 - 251). Penderitaan itu berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang pegawai tinggi kerjaan Romawi. Ia menolak lamaran itu karena ia telah berjanji untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan. 

Akibatnya ia di tangkap dan dipenjarakan dengan maksud untuk mencemari kesuciannya. Semua usaha picik itu sia-sia belaka. Dengan bantuan rahmat Tuhan, Agata tetap menunjukkan dirinya sebagai mempelai Kristus yang teguh dan suci murni. 
Quintianus semakin berang dan terus menyiksa Agata hingga mati. Agata menghadapi ajalnya dengan perkasa dan menerima mahkota keperawanan dan kemartirannya pada tahun 250. 
Karena dipercaya bahwa Agata mempunyai kekuatan untuk mencegah dan mengendalikan letusan-letusan gunung api Etna di Sisilia, ia dimuliakan dan dihormati sebagai pelindung manusia dari ancaman-ancaman api. 

Yakub, Bapa Bangsa

Iakob (Yunani), Yaqob (ibr singkatan dari ya`qob-el) yang berarti Allah Melindungi (Kej27:36 ; Yer9:3). Yakub adalah cucu Abraham, putera Ishak dari perkawinannya dengan Rebeka (Kej25:20  [[Kej 28]]; [[Kej 27]]). Ia lebih disenangi daripada Esau, kakaknya. Yahweh mengaruniakan kepadanya keduabelas anak laki- laki, yang menjadi tumpuan ke 12 suku Israel. Dengan demikian Yakub adalah Bapa asal bangsa Israel. Cerita-cerita mengenai Yakub dibagi menjadi dua: cerita mengenai dusta, dan cerita mengenai penerimaan berkat. Dusta yang diceritakan ialah Yakub yang membeli (Kej25:27-34) atau merebut secara licik hak kesulungan dari Esau (ay 27). Ia sendiri dibohongi oleh Laban (Kej29:23-30). Cerita tentang perkelahian di waktu malam dekat sungai Yabok (ay. 32) membuat Yakub memperoleh rahmat Tuhan dan memperoleh nama baru Israel. Dari namanya yang baru ini, seluruh keturunannya yang kemudian menjadi bangsa terpilih Yahweh dinamakan Israel.

Pada cerita itu dimulailah cerita-cerita pemberkatan. Disitu banyak tempat geografis yang dihubungkan dengan keadaan Yakub waktu itu. Hal itu memberi suatu petunjuk, bahwa legenda-legenda sebagian bercorak etiologis, seperti misalnya:
  1. cerita tentang Betel yang mengisahkan penampakan dengan tangga surgawi, pendirian altar dan penempatan sebuah batu. 
  2. cerita tentang Haran mengisahkan hubungan dengan Laban. 
  3. cerita Gilead tentang perjanjian perbatasan dengan Laban. 
  4. cerita Mahanin tentang kerukunan kembali Yakub dengan Esau. 
  5. cerita tentang Sukot mengisahkan pembuatan rumah pondok. 
  6. cerita di Pniel mengisahkan pergumulan di waktu malam. 
  7. cerita tentang kejadian di Sikhem mengisahkan pembelian sebidang tanah dan pembuatan altar. Tekanan diletakkan pada tempat-tempat itu dan bukan pada peristiwanya. 
  8. Kemudian masih ada cerita-cerita perpindahan Yakub ke Mesir yang menempatkan Habron sebagai tempat kediaman sementara (Kej37:14).
Dalam Kej49:29-33 dikisahkan, bahwa Yakub meninggal di Mesir. Kemudian Kej50:12-14 mengisahkan bahwa ia dikubur di Makhpela. Dari kesemuanya itu dapat ditarik kesimpulan adanya suatu garis tradisi ganda: Yang satu lebih bersifat kultis di daerah barat Yordan, dan yang lain lebih berhubungan dengan sejarah daerah yang ditempatkan di daerah Timur Yordan. Di dalam tulisan di luar Pentateukh, Yakub hampir tidak pernah disebutkan. Di dalam perjanjian baru ia muncul pada ungkapan “Abraham, Ishak dan Yakub (Mat8:11; Luk13:28).