Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

07 Maret 2016

Selasa, 08 Maret 2016 == Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

  http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/



“Jangan ada orang yang takut kekayaannya akan berkurang karena memberi sumbangan, sebab kemurahan hati itu merupakan harta besar” 

Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.” 
(Yes 55:1)



Doa

Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Dengan gambaran air yang terus mengalir, Yehezkiel melukiskan cinta Tuhan yang juga terus mengalir. Orang yang mengalami cinta Tuhan akan memperoleh hidup, kesegaran lahir dan batin. Ia akan menghasilkan buah sepanjang hidupnya.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12) 


"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."


Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
atau Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)


  1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
  2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
  3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a.14a)

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Kembali gambaran air ditampilkan. Malaikat memegang kendali kolam tersebut. Semua orang yang masuk ke dalam kolam itu, pada saat malaikat turun menggoncangkannya, akan menjadi sehat dan kuat. Orang lumpuh itu akhirnya disembuhkan oleh Yesus karena imannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)


"Orang itu disembuhkan seketika."


Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. 

Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. 

Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.





Renungan


Sudah 38 tahun lamanya orang ini menderita sakit lumpuh (Yoh 5:5), dan kelihatannya fakta ini tidak mendapatkan perhatian semestinya. Dia memiliki hasrat yang besar untuk disembuhkan, namun tidak pernah sekali pun dapat masuk ke kolam di Betesda itu. Dia tidak mampu untuk untuk bergerak sendiri dan masuk ke dalam kolam pada waktunya. Sungguh merupakan suatu situasi yang penuh tekanan baginya, namun ia tidak pernah kehilangan pengharapan. Apatisme adalah suatu epidemi yang membuat orang miskin tetap saja miskin, tunawisma tetap saja menjadi tunawisma, orang lapar tetap saja menjadi orang lapar dlsb. Yesus berjumpa dengan orang itu, kemudian Ia menyembuhkannya (Yoh 5:8-9).

Walaupun Yesus secara menakjubkan telah mengubah hidup orang itu selanjutnya, orang itu belum mengenal Siapa Yesus itu (Yoh 5:13), dan kepadanya Yesus perlu mengingatkan dia agar jangan berbuat dosa lagi, supaya jangan terjadi yang lebih buruk atas dirinya (lihat Yoh 5:14).


Pada bejana baptis, kita semua dibaptis dan memperoleh kodrat baru, Kita menjadi ciptaan baru (Gal 6:15), dan kita dilahirkan dari atas (Yoh 3:3,5). Namun demikian, walaupun Yesus mengubah hidup kita, banyak dari kita yang telah dibaptis belum/tidak mengenal Yesus secara pribadi dan belum sepenuhnya menyadari peringatan Yesus tersebut.

Sebagaimana kenyataan bahwa Yesus-lah yang mencari orang yang disembuhkan,
demikian juga lewat Gereja-Nya, Ia mencari kita satu persatu. Ia memanggil kita untuk memperbaharui janji-janji baptis kita, dengan menolak Iblis dan roh-roh jahatnya, segala pekerjaan jahat mereka, semua janji-janji palsu mereka, dan kemudian kita menyatakan percaya akan Allah, Bapa, Putera dan Roh Kudus. Pada hari Paskah Yesus bersabda kepada semua yang telah dibaptis: “Jangan berbuat dosa lagi, supaya jangan terjadi yang lebih buruk lagi” (Yoh 5:14).

Kita sungguh tidak mengetahui dengan pasti apakah orang yang disembuhkan Yesus di kolam Betesda benar-benar melakukan pertobatan setelah mendapat peringatan dari Yesus. Bagaimana dengan diri kita? Kita dengan hidup yang telah diperbaharui lewat baptisan, apakah kita telah sungguh-sungguh mengenal Yesus secara pribadi dan memiliki tekad bulat untuk tidak berbuat dosa lagi?

Renungan Yesus memberikan perhatian khusus kepada orang yang membutuhkan pertolongan dan yang selama ini tidak diperhatikan. Ini menunjukkan bahwa Allah masih benar-benar memperhatikan mereka yang tidak diperhatikan dalam masyarakat, yang terpinggirkan namun memiliki keyakinan iman dan pengharapan besar akan rahmat Allah sendiri. Bagaimana kita berusaha mengikuti gerakan Allah dalam memperhatikan mereka yang membutuhkan dan yang selama ini terpinggirkan dan tak diperhatikan?


Doa 


Allah Bapa sumber kesegaran hidup, orang-orang lemah dan sakit, berilah kami kesehatan dan kebebasan dari dosa, agar dapat hidup bebas sebagai putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Santo Yohanes de Deo, Pengaku Iman


Perjalanan hidup Yohanes hingga meraih mahkota kekudusan sungguh mengagumkan. Ia lahir di Montemor o Novo, Lisabon Timur, Portugal pada tanggal 8 Maret 1495. Nama julukannya ˜Yohanes de Deo", yang berarti "Yohanes yang diutus Allah" diberikan oleh Uskup dari Tuy, Spanyol karena karya pengabdiannya yang tulus bagi orang-orang miskin dan orang sakit.

Di masa mudanya, ia tidak memperlihatkan tanda-tanda yang menunjukkan kesuciannya di kemudian hari. Ia sebaliknya menjalani suatu cara hidup yang tidak terpuji. Semasa kecilnya, ia pernah kabur dari rumah orangtuanya dan lari ke Spanyol. Di sana ia menjadi seorang gembala. Kemudian ia menjadi tentara dalam perang melawan Perancis. Seusai perang itu, Yohanes menjadi anggota sebuah kelompok tentara yang ditugaskan untuk menyerang Turki. Keterlibatannya dalam perang-perang ini membuatnya tidak lagi memperhatikan kewajiban-kewajiban imannya.

Ketika berumur 40 tahun, ia bertobat dan kembali menjalankan kewajiban-kewajiban imannya. Untuk menebus dosa-dosanya, ia pergi ke Afrika untuk membebaskan orang-orang Kristen yang dipenjarakan oleh orang-orang Moor. Ia bermaksud menjadi martir bagi orang-orang itu. Tetapi atas nasehat dari bapa pengakuannya, ia kembali ke Spanyol. Ia pergi ke Gilbraltar dan menyebarkan Injil dengan menjual buku-buku rohani dan gambar-gambar Kudus. Dari Gilbraltar, ia berpindah ke Granada. Disana ia mendirikan sebuah toko kecil yang menjual barang-barang kudus dan rajin menjalankan kewajiban-kewajiban beragama. Awal kehidupannya sebagai ˜manusia baru" di dalam Allah berawal dari sentuhan khotbah Beato Yohanes dari Avilla. Khotbah ini sungguh menyadarkan dia akan kebejatan hidupnya di masa lampau. Ia sungguh menyesal bahkan sampai sakit dan harus berbaring di rumah sakit selama beberapa waktu.

Setelah sembuh, ia memutuskan untuk mengabdikan seluruh sisa hidupnya bagi kepentingan orang-orang miskin dan sakit di Granda. Untuk itu, ia mengumpulkan orang-orang miskin dan sakit di rumahnya di bawah tanggungan dan perawatannya. Dengan bantuan para penderma lainnya, ia sungguh berhasil dalam karyanya. Semua orang mengakui pengabdiannya yang tulus itu, termasuk Uskup Agung Granada dan Uskup Tuy, Spanyol, yang memberinya julukan ˜Yohanes a Deo".

Sekali peristiwa, ia mendapati seorang miskin yang terkapar hampir mati di jalan yang dilaluinya. Segera ia membawa orang sakit itu ke rumah sakit untuk merawatnya. Ketika ia memandikan orang sakit itu, ia tertegun heran karena luka-luka tembusan paku pada kedua kaki orang itu memancarkan cahaya. Sementara itu ia mendengar seseorang berkata: "Yohanes, apa yang kaulakukan untuk orang-orang sakit dan miskin ini, kaulakukan juga untuk Aku."Lalu serta merta orang sakit itu lenyap dari pandangannya. Orang sakit itu ternyata Yesus yang menampakkan diri pada Yohanes sebagai seorang sakit yang tidak berdaya. Yohanes meninggal pada tanggal 8 Maret 1550 di Granada, Spanyol Selatan. Ia digelari ˜beato" pada tanggal 21 September 1638 oleh Paus Urbanus VIII, dan ditetapkan kudus pada tanggal 16 Oktober 1690 oleh Paus Aleksander VIII. Kemudian pada tahun 1886 Paus Leo XIII mengangkatnya sebagai pelindung surgawi semua rumah sakit dan orang-orang sakit".


Santo Filemon dan Apolonios, Martir


Menurut kisah kuno, Filemon disuap oleh diakon Apolonios yang takut akan hukuman mati yang dijatuhkan atas dirinya, untuk membawa persembahan kepada dewa-dewa dengan mengenakan pakaiannya. Hal ini kiranya dapat mengelabuhi mata para penguasa. Di pihak lain, Filemon sendiri tentu tidak berkeberatan karena ia masih kafir dan biasa membawa kurban kepada dewa-dewa. Filemon menerima suap itu dan bersedia melakukan apa yang diminta oleh Apolonios. Namun di muka mezbah dewa, Filemon tergerak oleh Rahmat Allah sekonyong-konyong berubah pendiriannya dan mengaku beriman kepada Kristus. Menyaksikan hal itu, Apolonios menyesali perbuatan itu lalu bertobat. Mereka berdua kemudian dibunuh bersama karena imannya.


Santo Yulianus dari Toledo, Uskup


Semenjak masa mudanya, Yulianus mengikuti pendidikan di Toledo di bawah bimbingan Santo Eugenius II. Pendidikan itu berhasil menanamkan dalam dirinya benih panggilan hidup membiara.
Ia kemudian masuk biara di Agli, dekat Toledo. Pendidikan lanjutan di biara ini menghantarnya menjadi seorang ahli ilmu keTuhanan dan seorang pemimpin yang bijaksana. Bakat-bakatnya berkembang pesat. Diantara rekan-rekannya sebiara, ia dikenal rajin, ramah dan rendah hati. Karena itu, ia kemudian diangkat mejadi pemimpin biara Agli.

Pada tahun 680, Yulianus di tabhiskan menjadi uskup Agung Toledo, Spanyol Tengah. Ia adalah Uskup pertama yang memimpin seluruh negeri Spanyol. Sebagai seorang uskup dan ahli ilmu keTuhanan, ia memiliki kuasa dan pengaruh yang besar di Spanyol. Keuskupannya diatur dengan bijaksana. Selama masa kepemimpinannya, ia mengikuti beberapa konsili gereja. Liturgi Mazarabic yang dipakai semua orang Kristen Moor diperbaharuinya sehingga lebih berkenan di hati umat. Ia meninggal pada tahun 690.