Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

30 Januari 2015

Renungan == Sabtu, 31 Januari 2015



Pekan Biasa III; 
Ibr 11:1-2.8-19; 
Mzm 1; Mrk 4:35-41

Ini adalah salah satu teks yang sangat indah. Menjelang malam, perahu yang di tumpangi Yesus dan para murid dihantam gelombang dan topan yang dahsyat. Biasanya Danau Galilea digambarkan sebagai danau yang tenang, yang memberikan ikan kepada para nelayan.

Tetapi kali ini, yang digambarkan Yesus berbeda. Ada gelombang dan topan yang dahsyat. Saat tertentu, perbedaan temperatur dan tekanan udara antara permukaan danau dengan perbukitan yang mengelilinginya, menghasilkan angin kencang yang membuat para murid takut. Kita bisa membayangkan gelombang tinggi mengamuk dengan hebat.

Dalam suasana yang menakutkan itu, Tuhan berfirman, “Diam! Tenanglah!” (ay. 13). Kepada mereka yang ketakutan, Ia bertanya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (ay.14).

Seorang Bapa Gereja mengatakan, Gereja bagai bahtera yang mengarungi zaman. Ungkapan ini mau mengatakan bahwa bahtera itu memiliki misi tertentu, yaitu membawa penumpang atau barang mengarungi samudera yang seringkali tak bersahabat. Tetapi dengan Kristus, Gereja akan aman sampai ke seberang.

Lalu? Untuk apa sebenarnya Gereja? Apakah kita masih memandang Gereja dengan Kristus sebagai nahkoda, sebagai sarana untuk menyeberang ke sana dan bertemu dengan Yang Ilahi? Atau bagi kita, Gereja merupakan sebuah tujuan, seperti cruise atau kapal pesiar untuk bersenang-senang dan bersantai setelah pekan yang amat penat?

Romo V. Indra Sanjaya