Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

10 April 2017

Senin, 10 April 2017 == Hari Senin dalam Pekan Suci

Yohanes 12:1-11
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)

Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)

  1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
  2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
  3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
  4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:1-11)


Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.


Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan


Peristiwa Maria meminyaki kaki Yesus menunjukkan betapa Maria amat mengasihi Yesus sebagai Guru dan Sahabatnya. Maria tahu bahwa saat pengorbanan Yesus sudah lekat. Maria merasakan secara manusiawi bahwa dia tidak akan bertemu lagi dengan Yesus. Ia sedih dan amat berat ditinggalkan oleh Yesus yang akan menyerahkan Diri ke Yerusalem. Karena itulah ia meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang mahal dan mengurapkannya dengan rambut kepalanya. Ia ingin memberikan penghormatan terakhir.

Tindakan Maria menyiratkan pesan, betapa Yesus patut untuk dicintai dan dihormati. Yesus adalah Terang dan Raja yang Maharahim. Maria tidak hanya menyayangi Yesus sebagai Sahabat terbaik yang meneranginya di kala gelap - misalnya ketika ia kehilangan Lazarus, saudaranya - tetapi juga menghormati dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Raja Yang Maharahim, sehingga Maria mau merendahkan diri dan mengusapi kaki Yesus dengan rambutnya. Ada kasih dan kerendahhatian dalam perbuatan Maria yang patut kita teladani. Kita rela melakukan apa saja demi orang yang kita kasihi. Apa pun kita usahakan demi dia. Apakah kita juga berbuat demikian untuk Yesus yang rela menderita sampai wafat demi kita?

Keadilan dan hukum memang dibutuhkan untuk mengatur kehidupan manusia, namun harus dibuat dan diterapkan dengan benar demi kesejahteraan umum. Kenyataannya sering kali hukum dan keadilan dibuat untuk keuntungan dan kesejahteraan mereka yang kuat dan berkuasa. Hal inilah yang dengan gamblang juga kita baca dalam bacaan hari ini. Perempuan yang dalam masyarakat waktu itu sangat lemah statusnya sering menjadi korban. Susana mendapat tuduhan palsu, tanpa boleh membela diri, apalagi yang menuduh adalah pemuka masyarakat. Seruannya kepada Tuhan didengarkan Tuhan yang mengutus Daniel untuk membelanya dengan kecerdasannya. Daniel berhasil membuktikan bahwa tuduhan itu palsu.


Dalam Injil berbeda lagi, Yesus berhasil membela perempuan yang tertangkap berzina, bukan dengan menunjukkan kepalsuan tuduhan, namun dengan menyadarkan orang-orang akan kepalsuan hidupnya: “Siapa saja di antaramu tidak berdosa, silakan melempar batu yang pertama.” Berangsur-angsur mereka pergi mulai dari yang tertua. Kata-kata singkat Yesus sangat dahsyat untuk menyadarkan kita semua orang berdosa. Yesus tak hendak meniadakan hukum dan hukuman. Namun, hukum itu harus dibuat dan diterapkan dengan adil. Juga hukum dimaksudkan untuk memperbaiki, bukan membinasakan, apalagi menghilangkan hak hidup seseorang dengan hukuman mati. Hukum perlu memberi kesempatan orang untuk bertobat dan berubah: ”Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi.”


Santo Vinsensius dari Lerins, Imam Biarawan

Vinsensius adalah seorang imam dan rahib di pertapaan Lerins, sebuah pulau yang tak jauh dari pantai Perancis. Beliau dikenal sebagai penerbit suatu tulisan yang menentang ajaran sesat Commonitorium yang muncul pada tahun 434 sesudah konsili Efesus. 
Riwayat hidupnya pada masa kecil tidak banyak diketahui, meskipun karyanya dianggap penting dalam sejarah teologi. Karangan tersebut ditulis dibawah nama samaran Peregrinus. Didalamnya ia merumuskan prinsip dasar yang menegaskan bahwa sebuah doktrin iman katolik harus merupakan pokok iman yang diyakini, selalu, dimana-mana dan oleh semua orang beriman. Sebagai tambahan ia mengajarkan bahwa meskipun terdapat banyak tafsiran mengenai Kitab Suci, namun akhirnya Kitab Suci harus ditafsirkan menurut tradisi Gereja. Vinsensius meninggal dunia pada tahun 445. 

Yehezkiel, Nabi

Yehezkiel yang berarti "Allah membuat kuat" adalah putera dari imam Buzi (Yeh 1:3). Ia juga kemungkinan seorang imam yang berkeluarga. Pada tahun 597 SM ia dibuang bersama-sama dengan Yoakim ke Babilon. Lewat sebuah wahyu, ia dipanggil menjadi seorang nabi. Ia mengumumkan ramalannya tentang kehancuran kota Yerusalem yang sudah dekat melalui banyak ancaman hukuman dan perbuatan-perbuatan simbolis. Apabila kota Yerusalem benar-benar dihancurkan oleh Nebukadnezar pada tahun 586SM, barulah para buangan lebih menaruh perhatian pada pekerjaan Yehezkiel. Bagian kedua dari pewartaannya (25-38) mengungkapkan harapan akan kepulangan mereka dan datangnya saat keselamatan yang gemilang. Para musuh akan memperoleh putusan hukuman. 

Yehezkiel meninggal di Babilon. Diluar beberapa laporan yang masih dipertentangkan, seperti misalnya: kematian istrinya secara mendadak (Yeh 24:18), tidak ditemukan berita tentang dirinya sendiri. Yehezkiel adalah penulis kitab yang menggunakan namanya dan menjadi judulnya.