Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

08 April 2017

Minggu, 09 April 2017 == Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

 Matius 21:1-11


Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!

Pengantar
Pada hari Minggu Palma ini kita memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Di mana Ia disambut dengan meriah sebagai Raja Agung. Mesias yang sudah sekian lama dinanti-nantikan oleh orang Yahudi. Pada saat itu Yesus naik seekor keledai: Sebagai tanda bahwa Ia seorang raja yang lemah lembut dan rendah hati. Tetapi akhirnya Ia menyerahkan diri untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, disalibkan demi keselamatan kita dan keselamatan seluruh bangsa manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:1-11) 

Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-muird-Nya telah dekat kota dan tiba di Betfage, yang terletak di bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mendahului-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan menemukan seekor keledai betina yang tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang menegur kamu, katakan saja, 'Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.'" Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh nabi, 'Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.' Maka pergilah kedua murid itu, dan mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik keatasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan semua orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru, "Hosana bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!" Dan semua menjawab, "Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!"

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Perarakan Daun Palma
Antifon 1 (atau lihat PS 492)
* Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru: Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Ayat. (Mzm 24)

  1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai.
  2. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu.
  3. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya.
  4. Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub.
  5. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran.
  6. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)

Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.




Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)

"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."

Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.


KISAH SENGSARA - Tahun A Mat 26:14 - 27:66
P: Penginjil; K: Kristus; R: ucapan Rakyat, serta orang lain

P Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius:
Pada waktu itu, seorang dari kedua belas murid Yesus,
yaitu yang bernama Yudas Iskariot,
pergi kepada imam-imam kepala.
Ia berkata kepada mereka:
R Apa yang hendak kamu berikan kepadaku,
jika aku menyerahkan Dia kepadamu?
P Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Dan mulai saat itu, Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Pada hari pertama dari Hari Raya Roti-Tak-Beragi
datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata:
R Di manakah Engkau kehendaki
kami menyiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?
P Jawab Yesus:
K Pergilah ke kota, kepada si Anu, dan katakanlah kepadanya, 'Beginilah pesan Guru: Saat-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku ingin merayakan Paskah
bersama dengan murid-murid-Ku.’
P Lalu murid-murid melakukan
seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka,
dan menyiapkan Paskah.
Setelah hari menjadi malam,
Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata:
K Aku berkata kepadamu:
Sungguh, seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.
P Dengan hati sangat sedih
mereka seorang demi seorang, bertanya kepada-Nya:

R Bukan aku, ya Tuhan?
P Yesus menjawab:
K Seorang yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam piring ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
Putra Manusia memang akan pergi,
sesuai dengan apa yang ada tertulis tentang Dia,
tetapi celakalah orang yang olehnya Putra Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!
P Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu, menyambung
R Bukan aku, ya Rabi?
P Kata Yesus kepadanya:
K Engkau telah mengatakannya.
P Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu,
lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
K Ambillah dan makanlah, inilah tubuh-Ku.
P Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur,
lalu memberikannya kepada mereka seraya berkata:
K Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Aku berkata kepadamu:
mulai saat ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur, sampai pada hari Aku minum anggur yang baru bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.
P Sesudah menyanyikan lagu pujiun.
pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke bukit Zaitun.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka:
K Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis, 'Aku akan membunuh gembala,
dan kawanan domba akan tercerai-berai.,
Akan tetapi sesudah bangkit,
Aku akan mendahului kamu ke Galilea.
P Petrus menjawab:
R Biarpun mereka sernua tergoncang imannya karena Dikau, aku sekali-kali tidak!
P Yesus berkata kepadanya:
K Aku berkata kepadamu: Sungguh, malam ini,
sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.
P Kata Petrus kepada-Nya:
R Sekalipun aku harus mati bersama Dikau,
aku takkan menyangkal Engkau!
P Semua murid yang lain berkata demikian juga.
Maka sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya
ke suatu ternpat yang bernama Getsemani.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
K Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.
P Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka:
K Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya!
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku.
P Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya:
K Ya Bapa-Ku, sekiranya mungkin.
biarlah cawan ini dijauhkan dan pada-Ku;
tetapi janganlah seperti yang Aku kehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki.
P Setelah itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, dan mendapati mereka sedang tidur.
Maka Yesus berkata kepada Petrus:
K Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Daku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan!
Roh memang penurut, tetapi daging itu lemah.
P Lalu Yesus pergi untuk kedua kalinya dan berdoa:
K Ya Bapa-Ku, jika cawan ini tidak dapat dijauhkan
kecuali kalau Kuminum, maka jadilah kehendak-Mu!
P Dan ketika kembali pula,
Ia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur,
sebab mata mereka sudah berat.
Yesus membiarkan mereka,
lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya,
dan Ia mengucapkan doa yang sama.
Sesudah itu Ia kembali kepuda murid-murid-Nya
dan berkata kepada mereka:
K Tidurlah sekarang, dan beristirahatlah!
Lihat, saatnya sudah tiba, Putra Manusia diserahkan
ke tangan orang-orang berdosa..
Bangunlah, marilah kita pergi.
Dia yang menyerahkan Daku, sudah dekat.
P waktu Yesus masih berbicara, datanglah Yudas,
salah seorang dari kedua belas murid Yesus,
dan bersama dia datang pula suatu rombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, mereka itu suruhan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Yesus, telah memberitahukan tanda ini kepada mereka:
R Orang yang akan kucium, itulah Dia,
dialah yang harus kamu tangkap!
P Segera Yudas maju dan mendapatkan Yesus dan berkata:
R Salam, ya Rabi!
P Lalu ia mencium Yesus. Tetapi Yesus berkata kepadanya:
K Hai teman, untuk itukah engkau datang?
P Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap Dia. Tetapi salah seorang dari mereka yang menyertai Yesus, mengulurkan tangan, menghunus pedang,
dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung,
sehingga terpotonglah telinganya.
Maka kata Yesus kepadanya:
K Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,
sebab barangsiapa menggunakan pedang,
ia akan binasa oleh pedang.
Atau kausangka Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya segera Ia kirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku?
Tetapi kalau begitu, bagaimanakah akan terpenuhi apa yang tertulis dalam Kitab Suci,
yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian
P Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu:
K Sangkamu Aku ini penyamun, sehingga kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung, untuk menangkap Daku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Daku.
Akan tetapi semua ini terjadi
supaya terpenuhilah apa yang tertulis dalam kitab nabi-nabi.
P Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri. P Sesudah menangkap Yesus,
mereka membawa Dia menghadap Kayafas, Imam Agung. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Petrus mengikuti Yesus dari jauh,
sampai masuk ke halaman rumah Imam Agung.
Setelah masuk ke dalam,
Petrus duduk di tengah-tengah para pengawal,
untuk melihat kesudahan dan perkara itu.
Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama, mencari kesaksian palsu terhadap Yesus,
supaya Ia dapat dihukum mati.
Tetapi mereka tidak mendapat bukti apa-apa,
walaupun tampil banyak saksi dusta.
Akhirnya tampillah dua orang yang mengatakan:
R Orang ini berkata, ‘Aku dapat merobohkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam waktu tiga hari.’
P Lalu Imam Agung itu berdiri dan berkata kepada Yesus:
R Tidakkah Engkau memberjawab
atas tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?
P Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Agung kepada-Nya:
R Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami:
Apakah Engkau Mesias, Putra Allah, atau bukan!
P Jawab Yesus:
K Engkau mengatakannya. Aku berkata kepadamu:
Mulai sekarang kamu akan melihat
Putra Manusia duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit!
P Maka Imam Agung mengoyakkan pakaiannya dan berkata:
R Dia menghojat Allah! Untuk apa kita mencari saksi lagi!
Sekarang telah kamu dengar hojat-Nya. Bagaimana pendapatmu?
P Mereka menjawab:
R Ia harus dihukum mati!
P Lalu mereka meludahi wajah Yesus dan menampar Dia.
Ada orang lain memukul Dia dan berkata:
R Coba katakanlah kepada kami, hail Mesias,
siapakah yang memukul Engkau?
P Sementara itu Petrus duduk di luar, di halaman.
Maka datanglah seorang pelayan wanita kepadanya dan berkata:
R Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Galilea itu!
P Tetapi Petrus menyangkal di depan semua orang, katanya:
R Aku tidak tahu apa yang kaumaksudkan!
P Ketika Petrus pergi ke pintu gerbang,
seorang wanita lain melihat dia
dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ:
R Orang ini bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu!
P Tetapi Petrus menyangkal lagi dengan bersumpah, katanya:
K Aku tidak kenal orang itu!
P Tidak lama kemudian
orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata
K Pasti engkau pun salah seorang dari mereka!
Itu jelas dari bahasamu!
P Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah:
R Aku tidak kenal orang itu!
P Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
Maka teringatlah Petrus
akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya,
“Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedih.
Ketika hari mulai siang,
semua imam kepala dan kaum tua-tua bangsa Yahudi berkumpul
dan mengambil keputusan bahwa Yesus harus dibunuh.
Maka Yesus dibelenggu,
lalu mereka menyerahkan Dia kepada Pilatus,
yang adalah wali negeri.
Ketika Yudas, yang telah menyerahkan Yesus, melihat
bahwa Yesus tclah dijatuhi hukuman mati, menyesallah dia.
Lalu ia mengembalikan uang tiga puluh perak itu
kepada imam-imam kepala dan kaum tua-tua, sambil berkata:
R Aku telah berdosa,
karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah!
P Tetapi jawab mereka:
R Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!
P Maka Yudas melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci,
lalu pergi dari situ dan menggantung diri
Imam-imam kepala. memungut. uang itu dan berkata:
R Uang ini tidak boleh dimasukkan ke dalam peti persembahan,
sebab ini uang darah!
P Sesudah berunding, maka dengan uang itu mereka membeli
sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk,
untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu disebut Tanah Darah.
Dengan demikian terpenuhilah Fiman
yang disampaikan oleh Nabi. Yeremia, katanya,
Mereka menerima tiga puluh uang perak,
yaitu harga yang ditetapkan untuk satu orang
menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
dan meraka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk,
seperti yang dipesan Tuhan kepadaku."
Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus.
Dan walinegeri itu bertanya kepada Yesus:
R Benarkah Engkau raja orang Yahudi?
P Jawab Yesus:
K Engkau sendiri mengatakannya!
P Tetapi atas tuduhan yang diajukan
oleh imam-imam kepala dan kaum tua-tua terhadap diri-Nya,
Yesus tidak memberi jawab apa pun.
Maka kata Pilatus kepada-Nya:
R Tidakkah Engkau dengar
betapa banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?
P Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun,
sehingga walinegeri itu sangat heran.
Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri
untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap hari raya
sesuai dengan pilihan rakyat.
Pada waktu itu ada dalam penjara
seorang yang terkenal karena kejahatannya, namanya Barabas.
Karena mereka sudah berkumpul di sana,
Pilatus bertanya kepada mereka:
R Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu:
Barabas? Ataukah Yesus, yang disebut Kristus?
P Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan.
isterinya mengirim pesan kepadanya:
R Jangan engkau mencampuri perkara orang yang saleh ini,
sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia.
P Tetapi karena hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua.
rakyat bertekad meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan
dan Yesus dihukum mati. Wallnegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka:
R Siapa di antara kedua orang ini yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?
P Kata mereka:
R Barabas!
P Kata Pilatus kepada mereka:
R Kalau begitu, apa yang harus kubuat dengan Yesus yang disebut Kristus?"
P Mereka semua berseru:
R la harus disalibkan!
P Kata Pilatus:
R Tetapi kejahatan apa yang telah dilakukan-Nya?
P Namun semakin keras mereka berteriak,
R Ia harus disalibkan!
P Pilatus melihat bahwa segala usahanya percuma,
malah sudah mulai timbul kekacauan. Maka la mengambil air
dan membasuh tangannya di hadapan rakyat. seraya berkata:
Aku tidak bersalah terhadap darah orang inil
Itu urusan kamu sendiri!
P Dan seluruh rakyat itu menjawab:
R. Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami
dan atas anak-anak kami!
Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka.
tetapi ia menyuruh supaya Yesus didera;
lalu ia menyerahkan Dia untuk disalibkan.
Para serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan,
lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus.
Mereka menanggalkan pakaian Yesus
dan mengenakan sebuah mantel berwarna ungu pada-Nya.
Mereka mengenyam sebuah mahkota duri
dan menaruhnya di atas kepala Yesus.
lalu memberi Dia sebatang buluh dl tangan kanan-Nya.
Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya
serta mengolok-olok Dia dengan berkata:
R Salam. hai raja orang Yahudi!
P Mereka meludahi Yesus, lalu mengambil buluh itu,
dan dengan buluh itu memukul kepala-Nya.
Sesudah mengolok-olok Dia,
mereka menanggalkan mantol itu dari pada-Nya
dan mengenakan kembali pada-Nya pakaian-Nya sendiri.
Kemudian mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan.

P Ketika berjalan ke luar kota,
mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene. yang bernama Simon
Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Maka sampailah mereka ke tempat yang bernama Golgota,
artinya: Tempat Tengkorak.
Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu.
Tetapi setelah mengecapnya. Yesus tidak mau meminumnya.
Sesudah menyalibkan Yesus,
para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi.
Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.
Di atas kepala Yesus terpasang tulisan
yang menyebut alasan mengapa la dihukum, yaitu:
'Inilah Yesus Raja Orang Yahudi'.
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun
seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
Orang-orang yang lewat di situ, mengejek Yesus
dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata:
R Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait Suci
dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu!
Jika Engkau Putra Allah, turunlah dari salib!
P Demikian juga imam-imam kepala
bersama para ahli Taurat dan orang tua-tua
mengolok-olok Yesus dan berkata:
R Orang lain diselamatkan-Nya.
tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat la selamatkan! Dia raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib.
barulah kami akan percaya kepada-Nya!
la menaruh harapan-Nya pada Allah,
biarlah Allah menyelamatkan Dia
jika Allah berkenan kepada-Nya!
Karena la telah berkata, 'Aku adalah Putra Allah.”
P Bahkan kedua penyamun yang disalihkan bersama dengan Yesus,
menghinakan Dia juga.
Mulai dari jam dua belas
kegelapan meliputi seluruh daerah. itu sampai jam tiga.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
K Eli, Eli. lama sabakhtani!
P Artinya, 'Allahku, ya Allahku,
mengapa Engkau meninggalkan Dakul'
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ, berkata:
R Ia memanggil Elia!
P Dan segera seorang dari mereka datang mendekat.
ia mengambil bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam,
lalu mencucukkannya pada sebatang buluh
dan memberi Yesus minum.
Tetapi orang-orang lain berkata:
R Jangan! Baiklah kita lihat
apakah Elia datang menyelamatkan Dial
P Yesus berseru lagi dengan suara nyaring,
lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Semua hening sejenak merenungkan wafat Tahan.

P Dan lihat,
tirai di Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Dan terjadilah gempa bumi;
bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka,
dan banyak orang kudus yang telah meninggal, bangkit.
Dan sesudah kebangkitan Yesus,
mereka pun keluar dari kubur. lalu masuk ke kota suci.
dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi,
kepala pasukan dan para praiu rit yang menjaga Yesus,
berkata:
R Sungguh. orang ini adalah Putra Allah!
P Adapula di situ banyak wanita yang memandang dari jauh,
yaitu wanita-wanita yang mengikuti Yesus dari Galilea
untuk melayani Dia.
Di antara mereka terdapatlah Maria Magdalena,
Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak Zebedeus.
Menjelang malam datanglah seorang kaya,
yang berasal dari Arimatea. yang bernama Yusuf;
yang telah menjadi murid Yesus juga.
Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus.
Maka Pilatus memberi perintah
supaya jenazah Yesus diserahkan kepadanya.
Lalu Yusuf menurunkan jenazah Yesus,
mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
lalu membaringkannya di dalam kuburnya sendiri
yang baru saja dia gali dalam bukit batu.
Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu,
pulanglah ia.
Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ,
sambil duduk di depan kubur.
Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan.
datanglah imam-imam kepala bersama dengan orang-orang Farisi
menghadap Pilatus.
Kata mereka kepada Pilatus:
R Tuan, kami ingat bahwa si penyesat itu,
sewaktu ia masih hidup, berkata,
'Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.”
Karena itu, perintahkanlah
untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga.
Kalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri jenazah-Nya,
lalu mengatakan kepada rakyat,
'Ia telah bangkit dari antara orang mati!'
Penyesatan ini akan lebih buruk akibatnya
daripada yang sebelumnya!
P Kata Pilatus kepada mereka:
R Ini penjaga-penjaga bagimu;
pergilah dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya!
P Maka pergilah mereka,
dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu
mereka memeteraikan kubur Yesus dan mengatur penjagaannya.
Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan kita.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Setiap hari Minggu Palma, pada awal Misa kita selalu merasakan kegembiraan. Anak-anak, remaja, dan kaum muda merasa senang, sebab Misa hari ini berbeda: kita membawa daun palma. Ada yang membawa daun palma dari rumah, ada yang minta teman yang punya, dan tidak sedikit yang tinggal mengambil di depan gedung gereja karena memang telah disediakan panitia. Ketika upacara mulai, terlihatlah imam atau pastor mengenakan pakaian kasula warna merah, diikuti para petugas liturgi lainnya. Sesudah bacaan Injil dan homili singkat, mulailah perarakan para petugas liturgi dan imam, lalu diikuti umat yang membawa daun palma sambil bernyanyi dan tangan mengayun-ayunkan daun palma. "Hosana bagi Anak Daud! Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!"

Suasana sukacita berubah menjadi suasana lebih sendu dan renungan akan penderitaan Tuhan Yesus menjadi mendominasi. Apalagi setelah bacaan pertama dan kedua, Injil diganti dengan kisah sengsara Tuhan menurut tahun A kali ini, Injil Matius. Sebah kisah yang panjang akan tetapi sungguh terasa agung dan khidmat. Ada begitu banyak hal yang dapat kita renungkan. Ada begitu banyak poin yang sungguh dapat diperdalam dan didoakan. Akan tetapi sebaliknya, mulai hari Minggu Palma hingga Paskah nanti, kita tidak usah terlalu banyak merenung-renung dengan pikiran dan analisa teologis. Liturgi Gereja justru mengajak kita untuk banyak hening dan berdoa, serta berkontemplasi di depan Salib Tuhan kita Yesus Kristus, yang menjadi kurban cinta-Nya kepada umat manusia. Marilah kita menunduk sambil bersembah sujud di hadapan Salib dan Sakramen Mahakudus, yakni Sakramen cinta kasih-Nya, Ekaristi Kudus yang menghadirkan kurban salib Kristus itu.

Betapa tumpukan dosa kita umat manusia amat-amat besar dan mengerikan. Akan tetapi ketika menatap sengsara dan wafat Tuhan di salib, kita justru menyaksikan belas kasih, kerahiman, dan kasih Allah yang tiada batas kepada kita yang pendosa ini. Doa dan kontemplasi kepada Tuhan Yesus yang menderita sengsara dan wafat di salib adalah doa dan kontemplasi atas kasih Allah yang tiada tara, yang berkenan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menghapus dan menebus dosa-dosa kita, agar kita dapat kembali didamaikan dan beroleh pengharapan akan kehidupan bersama Allah untuk selamanya. Sekeras dan sekasar apapun hati manusia yang bahkan turut membunuh Yesus di salib seperti kepala pasukan dan para prajurit yang menjaga Yesus dapat terbuka hati mereka, ketika mereka erkata: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah." Kematian seorang Raja yang lemah lembut dan rendah hati, seorang Raja yang tidak menghakimi namun justru mengampuni, seorang Raja yang tidak memiliki kebencian meski disiksa dan dianiaya namun justru menampakkan wajah belas kasih dan kerahiman ... mampu menggerakkan hati yang keras dan membuat pendosa seperti para prajurit itu mengucapkan pengakuan iman. Marilah kita datang kepada Tuhan yang tersalib dalam keheningan doa dan kontemplasi serta kita lanjutkan dalam Adorasi setiap hari di hadapan Sakramen Cinta Kasih-Nya, Ekaristi!


Kerajaan Allah terwujud ketika orang mau taat kepada Allah sebagai rajanya. Taat di sini adalah soal kerelaan hati, bukan takluk karena dikalahkan, bukan terpaksa karena takut. Karena itulah, untuk membangun Kerajaan Allah yang menyelamatkan, Yesus tidak menunjukkan kuasa dan kekuatan-Nya, namun kerendahan hati dan kesediaan-Nya untuk melayani. Ia tidak naik kuda dengan senjata lengkap sebagai penakluk, melainkan naik keledai, hewan beban yang siap melayani. Untuk merebut hati manusia, Yesus mengosongkan diri, status-Nya yang mulia sebagai Allah, dengan menjadi sesama kita manusia. Dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Bagaimana dengan kita murid-murid-Nya. Jalan apa yang kita gunakan untuk ikut membangun Kerajaan Allah? Apakah kita mengikuti jalan dunia ataukah jalan Putra manusia yang merendahkan diri, menjadi sesama bagi siapa saja, dan siap melayani? Apakah dalam keluarga, tempat pendidikan, tempat kerja kita suka bersaing dan mengalahkan, atau solider dan siap melayani?
Minggu Palma disebut juga Minggu Sengsara karena memulai Pekan Suci yang merupakan puncak hidup dan karya keselamatan Yesus. Mari kita masuki Pekan Suci dengan mengosongkan diri dari semangat dan hal-hal duniawi, agar dengan mata dan hati terbuka kita belajar dari Yesus, dari jalan yang ditempuh-Nya, yakni jalan ketaatan kepada Allah, jalan kasih dan pemberian diri tanpa batas.


Santa Kasilda, Pengaku Iman



Aldemories, Ayah Kasilda adalah adalah seorang bangsawan yang masih kafir dan kejam. Ia juga dikenal sebagai penganiaya orang-orang Kristen. Ia menyaksikan langsung tindakan-tindakan ayahnya menganiaya orang Kristen. Kasilda yang dianugerahi budi yang luhur dan rasa kemanusiaan yang tinggi bertekad untuk membantu orang-orang Kristen yang dipenjarakan itu. Ia sering mengantar makanan untuk para tahanan di penjara. Setelah mereka makan, Kasilda mengajak mereka berdoa memohon peneguhan dari Tuhan dalam menanggung semua penderitaan yang ditimpakan atas mereka. Perbuatan nekad Kasilda ini tidak diketahui ayahnya. Kasilda sendiri memang masih kafir, tetapi hatinya sudah tersentuh oleh rahmat Allah melalui kesaksian hidup orang-orang Kristen yang sekarang ada dalam tahanan. Ia kagum dan tertegun menyaksikan ketabahan orang Kristen dalam penderitaannya dan kesetian mereka pada imannya akan Kristus.

Pada suatu hari Kasilda menyatakan keinginan hatinya untuk jadi pengikut Kristus kepada orang-orang tawanan itu. Tetapi karena takut pada ayahnya yang kejam itu, orang-orang Kristen tidak segera mengabulkan permintaannya. Mereka menganjurkan agar ia meminta izin dulu kepada ayahnya. Namun penolakan ayahnya tidak mengendurkan semangatnya untuk menjadi pengikut Kristus. Sebaliknya ia bahkan semakin berani bertindak sebagai orang Kristen. Ia rajin berdoa kepada Kristus untuk dirinya dan ayahnya. Akhirnya, atas berkat Rahmat Allah, ayahnya mengijinkan dia untuk menjadi Kristen. Karena restu itu, Kasilda dipermandikan menjadi Kristen. 
Ayahnya mendirikan sebuah rumah kecil untuk Kasilda di kota Burgos sebagai tempat berdoa. Dirumah itupun banyak terjadi mukzijat karena doa-doanya. Ia banyak menolong orang-orang yang menderita dan rajin berdoa bagi pertobatan orang-orang kafir. Kasilda wafat pada tahun 107. 

Santo Thomas OFM dkk: Dementrius, Petrus dan Yakobus, Martir

Thomas dibebaskan oleh Jendral Fransiskan dan kemudian diutus ke Armenia, Raja Armenia sangat bersimpati kepadanya dan menjadikannya duta. Suatu ketika ia bersama dengan imam-imam Fransiskan lainnya, yaitu Dementrius, Petrus dan Yakobus, diutus ke Tiongkok. Tetapi kapal mereka kandas di pulau Salsalete dekat Bombay. Disini mereka dibunuh oleh orang-orang Islam setempat pada tahun 1321.