Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

29 Desember 2016

Jum'at, 30 Desember 2016 == Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf

 Matius 2:13-15; 19-23

BACAAN I (SIr 3:2-6.12-14) 


L. Bacaan dari Kitab Putra Sirakh: 
   
  Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan menghendaki agar anak-anak menjunjung tinggi bapanya; Tuhan pun mengokohkan hak ibu atas anak-anaknya. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memberi silih atas dosa-dosa, dan siapa menghargai ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila ia sembahyang, pasti doanya akan dikabulkan. Barangsiapa menjunjung tinggi bapanya, akan panjang umur, dan orang yang taat kepada Tuhan, menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaknya engkau tetap memaafkannya, jangan menghina dia sewaktu engkau masih berjaya, Kebaikan yang ditujukan kepada Bapa, tidak akan terlupakan; sebaliknya akan diperhitungkan sebagai silih atas segala dosamu. 

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 128:1-2.3.4-5; Ul: 1; PS 841) -duduk- 
Ulangan:  

http://theresia-patria-jaya.blogspot.co.id/

Mazmur: 

  1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! 
  2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu! 
  3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
   
BACAAN II (Kol 3:12-21) -duduk- 
   

L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose: 

Saudara-saudara, kamulah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi oleh-Nya. Maka hendaknya kamu pun berbelas kasihan, penuh kemurahan dan kerendahan hati, penuh kelembutan dan kesabaran. Hendaknya kamu sabar seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kamu saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain. Sebagaimana Kristus memberi ampun terhadap kamu, demikian pula kamu hendaknya. Dan di atas semuanya itu, kenakanlah kasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kamu dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga Sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Lagukanlah mazmur, puji-pujian, dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan pengantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan jangan berlaku kasar kepadanya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah menyakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah


BAIT PENGANTAR INJIL (PS 956) -berdiri- 


 http://theresia-patria-jaya.blogspot.co.id/

  
BACAAN INJIL (Mat 2:13-15.19-23) -berdiri- 


I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.


I. Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem itu pulang, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusuf-pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." Lalu Yusuf-pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

 http://theresia-patria-jaya.blogspot.co.id/


Renungan

Muder Teresa dari Kalkuta mengatakan,”Keluarga merupakan rumah kasih sejati”. Sepanjang tahun kita diajak merenungkan kasih Allah dan bagaimana menghidupi kasih itu dalam hidup. Kasih tidak pernah abstrak dan harus dibangun dari wilayah terdekat hidup kita, yaitu keluarga. Di penghujung tahun ini kita bisa mengevaluasi, ”Apakah kasih sungguh hadir dalam keluarga kita?” Akhir tahun juga adalah saat bersyukur dan membangun niat. Ada banyak alasan untuk bersyukur pada Tuhan atas tahun yang akan kita akhiri. Alasan yang paling utama kiranya adalah syukur atas keluarga yang selalu menyertai kita dan segala berkat dan kasih yang dibagikan antara anggota keluarga. Begitu pula, ada banyak niatan untuk tahun mendatang. Niatan yang utama kiranya adalah membangun keluarga dengan lebih baik, supaya kasih sungguh dialami oleh setiap anggotanya.

Pesan bacaan-bacaan hari ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita terhadap setiap anggota dalam keluarga kita. Kasih dan hormat menjadi kata kunci bagi relasi harmonis dalam keluarga. Pondasi-nya adalah sabda Allah. Keluarga kudus menjadi bagi kita teladan keluarga ideal, yaitu yang selalu mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.


Santo Sabinus, Uskup dan Martir

Sabinus adalah uskup kota Asisi. Bersama beberapa orang imamnya, ia ditangkap dan dipenjarakan di kala Kaisar Diokletianus dan Maksimianus melancarkan penganiayaan terhadap umat Kristen pada tahun 303. Pengadilan atas diri Sabinus bersama imam-imamnya dan seluruh umatnya ditangani langsung oleh Gubernur Venustian di kota Umbria. Mengikuti kebiasaan yang berlaku pada setiap pengadilan terhadap orang-orang Kristen, Venustian memerintahkan Sabinus bersama imam-imam dan seluruh umatnya menyembah sujud patung dewa Yupiter, dewa tertinggi bangsa Romawi. Mereka harus menyembah Yupiter karena Yupiterlah yang menurunkan hujan dan memberikan cahaya matahari kepada manusia, terutama karena Yupiter adalah pembela ulung kekuasaan Romawi di seluruh dunia.


Mendengar perintah sang Gubernur Venustian, Sabinus tampil ke depan seolah-olah hendak menyembah patung dewa Yupiter. Ia menyentuh patung itu dengan jarinya dan patung itu sekonyong-konyong hancur berkeping-keping dan berserakan di atas tanah. Semua orang yang hadir di situ tercengang keheranan. Melihat keajaiban itu, Venustian marah dan segera memerintahkan agar tangan Sabinus dipotong. Sementara itu imam-imamnya disiksa hingga mati.

Para serdadu yang diperintahkan memotong tangan Sabinus menggiring Sabinus ke hadapan Venustian untuk dihukum. Ketika berada di hadapan Venustian, Sabinus tergerak hatinya oleh belaskasihan atas Venustian yang sudah lama menderita penyakit mata yang membahayakan. Ia berdoa kepada Yesus lalu menyentuh mata Venustian. Seketika itu juga sembuhlah mata Venustian.
Mengalami kebaikan hati Sabinus, Venustian terharu dan melepaskan Sabinus. Ia sendiri pun kemudian bertobat dan minta dipermandikan. Tak lama kemudian Venustian yang sudah menjadi Kristen itu ditangkap dan dipenggal kepalanya oleh kaki tangan gubernur Asisi yang baru. Hal yang sama dilakukan pula atas diri Uskup Sabinus.