“Setiap perbuatan Kristus merupakan kebanggaan dari Gereja Katolik, tetapi kebanggaan yang paling besar adalah salib”
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita yang bernyala.
Allah Bapa kami yang Maharahim, kami mohon, kasihanilah kami demi permohonan Santa Agata, perawan dan martir. Ia senantiasa berkenan di hati-Mu karena tetap setia sampai mati dan selalu hidup murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (47:2-11)
"Dengan segenap hati Daud memuji-muji Tuhan dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta."
Seperti lemak disendirikan untuk kurban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel. Singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan saja, dan beruang seakan-akan hanyalah anak domba. Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa dan mengambil nista dari bangsanya dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kecongkakan Goliat? Karena berseru kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya, maka Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ia tinggikan. Itulah sebabnya ia disanjung-sanjung karena “laksaan” dan dipuji-puji karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota mulia dipersembahkan kepadanya. Sebab ia membasmi segala musuh di sekelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya, serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini. Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata sanjungan kepada Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta. Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dengan bunyinya ia memperindah lagu dan kidung. Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus, dan mulai pagi-pagi benar suara orang bertalu-talu di tempat kudus-Nya. Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Muliakanlah Allah, penyelamatku.
Ayat. (Mzm 18:31.47.50.51)
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya. Alleluya.
Ref. Muliakanlah Allah, penyelamatku.
Ayat. (Mzm 18:31.47.50.51)
- Jalan Allah itu sempurna, janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
- Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku dan mulialah Allah Penyelamatku! Maka aku akan menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan; aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
- Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, yakni Daud dan anak cucunya, untuk selama-lamanya.
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mndengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!”
Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Seorang pejabat atau bintang film tenar biasanya didampingi seorang atau lebih “body guard”. Karena jika berhadapan dengan para penjahat, mereka tidak bisa berkelahi, maka para “body guard”-lah yang berhadapan dengan para penjahat yang menyerang dia. Dan hampir bisa dipastikan, para “body guard” akan mengalahkan para penjahat itu.
Perempuan diciptakan Tuhan untuk menjadi pendamping laki-laki. Namun, arti pendamping di sini kerapkali kita pahami sebagai orang nomor dua, pribadi lemah dan tidak tahu apa-apa. Pemahaman ini diwariskan turun-menurun dalam adat-istiadat, budaya, bahkan sampai kehidupan di zaman modern ini. Sudah sejak awal kehidupan, manusia ditentukan bagi dirinya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Kalau laki-laki kuat, kalau perempuan lemah dan tidak tahu apa-apa.
Jika kita membaca Injil hari ini (Mrk 6:14-29), Herodias, seorang perempuan, juga menjadi pendamping seorang penguasa. Namun, kita lihat, dia tidak seperti pendamping yang kita pahami yaitu seorang perempuan yang lemah, tak berdaya dan tidak tahu apa-apa. Sebaliknya dia adalah seorang perempuan yang sangat kuat. Dia membuat Herodes yang berkuasa itu tak berdaya sama sekali menghadapi rencana jahatnya. Karena Herodiaslah, seorang perempuan dan pendamping itu, maka Yohanes Pembaptis mati dibunuh dengan cara yang sangat tragis.
Hari ini Gereja memperingati Santa Agata. Dia adalah seorang perempuan yang ternyata begitu kuat sehingga berhasil menghadapi paksaan lamaran seorang pegawai tinggi kerajaan Romawi yang bernama Quintianus. Meskipun dia ditangkap dan dipenjarakan untuk mencemari kesuciannya, dia tetap dapat bertahan. Akhirnya, dengan bantuan rahmat Tuhan, dia berhasil mempertahankan kesuciannya dan menunjukkan dirinya sebagai mempelai Kristus.
Sudah saatnya kita membangun keluarga kita masing-masing dengan lebih baik. Ada cara sederhana dan setiap orang bisa melakukannya, yang berani mengubah cara berpikir alias bertobat. Tidak lagi menganggap perempuan, pendamping, sebagai pribadi kelas dua, lemah dan tidak tahu apa-apa, melainkan memandang perempuan atau istri sebagai kekuatan, penyejuk, pencipta, kelembutan, keindahan dalam rumah tangga.
Santa Agata, Perawan dan Martir
Agata lahir di Kantania, pulau Sisilia, pada pertengahan abad ketiga. Riwayatnya dan kisah kesengsaraannya karena iman akan Kristus tidak diketahui secara pasti. Semuanya baru muncul bertahun-tahun sepeninggal perawan suci ini.
Tradisi lama menurunkan satu-dua riwayat seperti berikut: Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang berkuasa di Palermo atau Kantania, Sisilia. Penderitaannya sebagai seorang Martir berawal pada masa pemerintahan kaisar Decius. Penderitaan itu berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang pegawai tinggi kerjaan Romawi. Ia menolak lamaran itu karena ia telah berjanji untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan.
Akibatnya ia di tangkap dan dipenjarakan dengan maksud untuk mencemari kesuciannya. Semua usaha picik itu sia-sia belaka. Dengan bantuan rahmat Tuhan, Agata tetap menunjukkan dirinya sebagai mempelai Kristus yang teguh dan suci murni.
Quintianus semakin berang dan terus menyiksa Agata hingga mati. Agata menghadapi ajalnya dengan perkasa dan menerima mahkota keperawanan dan kemartirannya pada tahun 250.
Karena dipercaya bahwa Agata mempunyai kekuatan untuk mencegah dan mengendalikan letusan-letusan gunung api Etna di Sisilia, ia dimuliakan dan dihormati sebagai pelindung manusia dari ancaman-ancaman api.
Yakub, Bapa Bangsa
Yaqob yang berarti Allah Melindungi (Kej27:36 ; Yer9:3). Yakub adalah cucu Abraham, putera Ishak dari perkawinannya dengan Rebeka. Ia lebih disenangi daripada Esau, kakaknya. Yahweh mengaruniakan kepadanya keduabelas anak laki- laki, yang menjadi tumpuan ke 12 suku Israel. Dengan demikian Yakub adalah Bapa asal bangsa Israel. Cerita-cerita mengenai Yakub dibagi menjadi dua: cerita mengenai dusta, dan cerita mengenai penerimaan berkat. Dusta yang diceritakan ialah Yakub yang membeli atau merebut secara licik hak kesulungan dari Esau. Ia sendiri dibohongi oleh Laban. Cerita tentang perkelahian di waktu malam dekat sungai Yabok, membuat Yakub memperoleh rahmat Tuhan dan memperoleh nama baru Israel. Dari namanya yang baru ini, seluruh keturunannya yang kemudian menjadi bangsa terpilih Yahweh dinamakan Israel.
Pada cerita itu dimulailah cerita-cerita pemberkatan. Disitu banyak tempat geografis yang dihubungkan dengan keadaan Yakub waktu itu. Hal itu memberi suatu petunjuk, bahwa legenda-legenda sebagian bercorak etiologis, seperti misalnya:
- cerita Betel yang mengisahkan penampakan dengan tangga surgawi, pendirian altar dan penempatan sebuah batu.
- cerita Haran mengisahkan hubungan dengan Laban.
- cerita Gilead tentang perjanjian perbatasan dengan Laban.
- cerita Mahanin tentang kerukunan kembali Yakub dengan Esau.
- cerita Sukot mengisahkan pembuatan rumah pondok.
- cerita di Pniel mengisahkan pergumulan di waktu malam.
- cerita kejadian di Sikhem mengisahkan pembelian sebidang tanah dan pembuatan altar. Tekanan diletakkan pada tempat-tempat itu dan bukan pada peristiwanya.
- Kemudian masih ada cerita-cerita perpindahan Yakub ke Mesir yang menempatkan Habron sebagai tempat kediaman sementara (Kej37:14).