Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

11 Januari 2017

Kamis, 12 Januari 2017 == Hari Biasa Pekan I

 Markus 1:40-45
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)

Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus, “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”’ supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.


Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref.  Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:6-7.8-9.10-11; R:8)

  1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
  2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
  3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, "Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, "Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)

Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)


Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.


Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan 


Hari ini Yesus menyembuhkan orang yang sakit kusta. Penyembuhan itu dilakukan karena belas kasihan. Gerakan hati yang baik dan kudus menghasilkan kebaikan dan kesembuhan. Banyak dari kita bukan hanya tidak berdaya, tetapi juga tidak mempunyai kehendak yang baik untuk menyucikan diri dan orang lain. Jika kita berbelas kasihan, maka tampaklah belas kasihan Allah. Kita adalah perpanjangan tangan-Nya yang nyata.

Kadang kita berjanji mendoakan dan tidak memenuhinya. Kita berniat memberi dan tidak mewujudkannya. Jika ini kita lakukan terus menerus, maka kita akan menampilkan wajah Allah yang pendusta. Ikutilah suara Allah Roh Kudus, yang kadang membawa kita pada rasa kasihan, terharu, sedih, yang menuntun kita pada kebenaran dan perbuatan kasih. Percayalah, Allah bekerja melalui perasaan-perasaan yang jujur itu. Jangan keraskan hati, tetapi terbukalah pada suara Allah yang baik di dalam hatimu.


Santa Hilda, Abbas


Hilda lahir pada tahun 617 dari sebuah keluarga Anglo-Saxon yang terhormat. Ia bertobat menjadi Kristen ketika ia berumur kira - kira 13 tahun. Tak lama kemudian, ia menjadi seorang biarawati di biara NOrthumbria, di lembah sungai Wear. 


Pada tahun 657, ia mendirikan sebuah biara yang dikenal dengan nama biara Whitby. Perkumpulan ini segera terkenal dan banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasihat. Orang - orang itu berasal dari beberbagai kalangan: dari kalangan pemerintah, rakyat jelata, dan ada pula dari kalangan rohaniwan/wati. 


Pada tahun 664 diadakan sebuah sinode di Whitby untuk membicarakan berbagai masalah iman, antara lain menentukan tanggal hari Raya Paskah dengan tata cara Romawi. Hilda memainkan peranan sangat besar dalam sinode itu. Ia meninggal sebagai seorang Abbas di biara Whitby, Inggris Utara. 


Santo Modestus, Uskup dan Abbas


Modestus yang berarti Sopan dan sederhana, adalah bekas Abbas dan Uskup di Yerusalem. Sebagai Uskup di kota suci Yerusalem, ia sendiri berusaha membangun kembali tempat - tempat suci. Disamping itu, ia memusatkan perhatiannya pada kegiatan memelihara dan merawat orang -orang yang terluka dalam perang. Jenazahnya dimakamkan di atas bukit Zaitun pada tahun 630.

Santo Elred/Aelredus OSA, Abbas


Elred hidup antara tahun 1109-1167. Ia dikenal sebagai kepala Istana raja David dari Skotlandia. Pada tahun 1133 ia masuk biara Sisterian dan hidup bermatiraga keras. Terhadap biarawan - biarawan yang dipimpinnya, Abbas berlaku murah hati, sehingga tak seorang pun yang mau meninggalkan biara.