Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

26 November 2016

Minggu, 27 November 2016 Hari Minggu Adven I

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)

Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan’. Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”


Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)

  1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
  2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
  3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
  4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:11-14a)


Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:37-44)

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Oleh karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Beberapa tahun lalu muncul aliran yang mengklaim waktu persis datangnya hari kiamat. Masyarakat heboh. Kelompok dari aliran tersebut berkumpul menanti datangnya kiamat sambil menunggu pesawat jemputan yang akan membawa mereka langsung ke surga sehingga tidak mengalami kehancuran karena dahsyatnya hari akhir tersebut. Nyatanya, ramalan mereka tidak terbukti.

Siapa pun manusia tidak mengetahui waktu yang pasti akan datangnya hari akhir. Yesus hanya mengingatkan agar senantiasa berjaga, karena kita tidak tahu pada hari mana Tuhan datang (bdk. Mat. 24:42). Sikap berjaga-jaga hendaknya dimaknai dengan mengisi dan menjalani hidup yang dipenuhi kebaikan dan cinta. Pemaknaan hidup ini didasari dalam semangat pertobatan dengan meninggalkan cara hidup yang tidak layak dan hidup dalam terang kebaikan. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk bangun dari tidur kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang dalam Yesus Kristus (bdk. Rm. 13:11, 14).

Kita pun diundang untuk ambil bagian dalam hidup Yesus Kristus dengan menghidupi jalan-jalan-Nya. Dengan hidup dalam jalan dan terang Tuhan kita akan memperoleh keselamatan dan damai tak berkesudahan. Apakah kita mau bertobat? Siapkah kita menantikan kedatangan Tuhan? Hari ini kita bersama Gereja semesta memasuki masa Adven. Semoga kita memanfaatkan masa khusus ini untuk menyucikan hati batin kita bagi kedatangan Tuhan pada hari Natal dan pada kedatangan-Nya kembali di akhir zaman.


Santo Yakobus dari Persia, Martir

Yakobus dari Beth-Lapeta, Persia (sekarang: Iran) lahir pada akhir abad keempat. Beliau seorang bangsawan Kristen kaya raya dan berpangkat tinggi di dalam Kerajaan Persia sebagai penasehat raja. Tetapi kebesarannya ini justru kemudian mendatangkan kecelakaan atas dirinya. Ketika raja mulai menganiaya orang-orang Kristen, Yakobus mengkhianati imannya dengan maksud supaya terlindung dari bahaya mati dan terus hidup terjamin. Namun isteri serta ibunya tetap setia kepada Kristus. Dengan terus terang mereka menegur Yakobus dan menunjukkan kesalahannya. Meskipun sejak itu mereka segan bergaul dengannya, namun karena terdorong oleh cinta sejati, mereka tetap mendoakan agar hatinya berbalik lagi kepada Kristus.

Demikianlah akhirnya, oleh sinar cahaya rahmat ilahi yang menembusi hatinya yang tegar dan keras, Yakobus kembali kepada Tuhan. Semenjak itu ia tidak pernah lagi pergi ke istana bahkan dengan berani meletakkan jabatannya yang tinggi itu. Perubahan sikapnya itu tak dibiarkan begitu saja oleh raja. Yakobus dipanggil lalu dimintai pertanggungjawabannya tentang sikapnya itu. Ia menyatakan secara tegas bahwa ia seorang Kristen yang tidak boleh bekerja sama dengan raja yang lalim. Maka murkalah raja, lalu segera memanggil pembesar-pembesar kerajaan dan hakim-hakim untuk menentukan hukuman yang tepat atas orang-orang Kristen.

Tuduhan yang dikemukakan ialah bahwa orang-orang Kristen menghina dan tidak mau menyembah dewa-dewa nasional. Oleh karena itu hukuman mati pantas dijatuhkan atas mereka termasuk Yakobus. Anggota badan Yakobus dipotong-potong. Menyaksikan hukuman mati yang dijatuhkan kepada Yakobus, orang-orang Kristen tak putus-putusnya berdoa agar Yakobus dapat bertahan dan berkanjang dalam menahan sengsara yang ditimpakan kepadanya. Doa mereka itu dikabulkan. Yakobus dengan gembira dan tersenyum menanggung penderitaan itu. Ia bahkan mengucap syukur kepada Allah karena boleh turut serta menanggung sengsara Kristus. Yakobus mati sebagai martir Kristus pada tahun 421.


Santo Virgilius, Uskup dan Pengaku Iman


Biarawan dan abbas Irlandia ini diangkat menjadi Uskup Zalsburg, Austria. Ia mengajarkan bahwa bumi ini bulat. Konsekuensinya, orang-orang di dua tempat berbeda di muka bumi yang dihubungkan oleh garis tengah bumi berdiri dengan posisi kaki saling berlawanan (Yunani: antipodes). Misalnya orang-orang di Jawa berdiri terbalik dengan orang-orang di sekitar Karibia (sebelah utara Amerika Tengah). Ajaran ini ditentang oleh banyak orang, bahkan dicap bidaah oleh Santo Bonifasius. Sebagai misionaris ia sangat giat.

Gambar terkait