Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

07 Oktober 2016

Sabtu, 08 Oktober 2016 == Hari Biasa Pekan XXVII

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)

Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.


Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 


Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)

  1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
  2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
  3. Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Santo Paulus menjelaskan kedudukan hukum Taurat dalam hubungannya dengan Kristus. Hukum Taurat adalah penuntun bagi kita untuk sampai kepada Kristus. Dengan demikian, hukum Taurat bukanlah keselamatan dan bukan pula segala-galanya. Jadi, keselamatan bukan terletak pada sejauh mana orang melakukan dengan setia hukum Taurat tanpa salah sedikit pun. Melainkan pada perjumpaan dan pertumbuhan iman terhadap Kristus sendiri. Begitulah yang dituturkan oleh Yesus sendiri; ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”.


Marilah kita lihat dengan saksama bahwa tidak cukuplah mendengar firman Allah; perjalanan iman harus disertai dengan kesetiaan untuk memelihara firman tersebut. Firman itu didengarkan secara khusus terutama di dalam perayaan Ekaristi dan menjadi bahan pergumulan dalam budi seorang beriman hingga membuahkan pengampunan, amal kasih dan pelayanan bagi orang-orang yang kecil dan menderita.


Simeon, Tokoh Israel Sejati


Lukas adalah satu-satunya penulis Injil yang menampilkan Simeon di dalam Injilnya (lih. Luk 2:22-35). Di dalamnya ia menggambarkan Simeon sebagai seorang tokoh Israel yang benar dan saleh di hadapan Allah. Simeon dipandang sebagai tokoh Israel sejati yang sungguh percaya akan Allah dan janji-janjiNya. Lukas menegaskan hal itu dengan mengatakan bahwa ia ditentukan Allah 'tidak akan mati' sebelum menyaksikan dengan mata kepala sendiri kehadiran Yesus, Al-Masih, Dia yang dijanjikan Allah untuk menebus dosa umat manusia.

Oleh dorongan Roh Kudus, ia datang ke bait Allah. Ternyata di sana ia bertemu dengan Yusuf dan Maria yang datang ke dalam bait Allah untuk mempersembahkan Yesus Anaknya kepada Allah menurut Hukum Taurat Musa. Segera ia mengambil Yesus dari Maria dan menatangNya dalam tangannya sambil mengucap syukur kepada Allah karena telah diperkenankan melihat sendiri Dia yang datang dari Allah. Ia memuliakan Allah dengan berkata: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan FirmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel." Kidung pujian ini disebut 'Nunc Dimitis'.

Kecuali itu, Simeon juga meramalkan penderitaan yang akan dialami Maria: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Luk 2:34-35).


Santo Sergius dan Bakhus, Martir

Sergius dan Bakhus adalah dua perwira Romawi yang beragama Kristen. Mereka dihukum mati pada tahun 300 dalam masa pemerintahan kaisar Maksimianus, karena menolak mengikuti upacara korban kepada dewa-dewi kekaisaran Romawi. Orang-orang Badui Arab yang beragama Kristen memandang mereka sebagai santo pelindung mereka.